25. Dokter & Pasien

1.6K 169 9
                                    

^HAPPY READING^

.

.

.

Suzy meneguk minumannya sambil melihat mobil yang lalu lalang dari cafe tempat ia duduk sekarang, pria di sampingnya juga melakukan hal yang sama. Ini adalah jam istrahat kantor itulah mengapa sang atasan dan bawahan barunya ini menikmati kue dan kopi untuk merayakannya.

"Ini mengingatkanku ketika aku bekerja kedai kopi di amerika..dan kau selalu mengunjungiku saat jam istrahat seperti ini"suzy jadi mengenang saat-saat ia bekerja part time sambil menyelesaikan kuliahnya dulu. Ia memang senang mensemayangkan dirinya di ruang musik, namun sebenarnya ia mengambil jurusan yang sama seperti di korea.

Seunghoo melirik suzy yang memakan potongan kue dengan antusias, ia terlihat senang sampai-sampai memejamkan matanya dengan gemas karena rasa asam dari lemon dan cream bercampur di lidahnya. Ia tersenyum, gadis ini..ah bukan wanita ini sudah menikah...?

bae suzy sangat cantik, seunghoo selalu mengakuinya dalam diam dan jatuh cinta dalam diam pula, memilih tak melibatkan wanita di sampingnya ini. agar jika ia terluka hanya dirinya saja yang merasakan. jatuh cinta pada suzy adalah keputusannya sendiri jadi ia tak bisa menyalahkan wanita di depannya ini karena tak bercerita tentang masa lalunya.

"jangan melihatku seperti itu tn.yoo"seunghoo tertawa mendengar teguran wanita di sampingnya, ia menggeser tissue di mejanya sedikit mendekat pada suzy agar ia bisa membersihkan Cream di bibirnya.

"aku hanya tak menyangka bahwa kau adalah wanita yang sudah menikah"suzy tertawa tanpa melihat ke arah seunghoo. Ucapannya pria yang sudah ia anggap sebagai kakak ini terdengar lucu.

"jika kau memiliki suami sepertinya mengapa dulu kau tak langsung kembali?"

"mengapa? Apa kau menyesal menyelematkanku tn.yoo?"canda suzy sambil tersenyum, pria itu hanya bisa menelan kepahitan lalu melihat kedepannya, tak lagi melihat suzy.

"hmm...."seunghoo berguman dengan pelan, ia tak menyesal karena sudah menolong suzy, hanya saja ada bagian dari sudut hati terdalamnya seolah berteriak dengan pilu bahwa ia mulai sedikit menyesal mengajaknya di depan rumah sakit dulu, harusnya ia mengabaikanya.. harusnya ia tak melibatkan dirinya terlalu jauh. Menolongnya menghindar dari maut saja sudah cukup, tak seharusnya ia mengajaknya ke amerika saat itu.

"kau memiliki suami yang tampan, kaya dan bahkan bisa di andalkan..aku hanya tak mengerti keputusanmu"jelas seunghoo.

Suzy menopang wajahnya dengan pandangan menerawang kedepan.

"jika aku kembali dulu...apa saat ini aku bisa bertemu dengan sisi berbeda seorang oh sehun? Jika aku kembali saat itu apa sehun akan melanjutkan terapinya? Jika aku kembali apa saat ini sehun masih bisa berdiri tegak dengan kakinya tanpa takut pada apapun...?"

Seunghoo menyatuhkan kedua tangannya sambil mendengar cerita suzy.

"yang kau temui saat ini sehun yang tampan, pintar, memiliki latar belakang keluarga yang hebat.. namun yang aku temui dulu adalah sehun yang polos, sehun yang bisa saja menangis karena perkataan buruk orang terhadapnya, sehun yang membahayakannya dirinya untuk orang lain tanpa berfikir.... saat itu mungkin umurnya 27 tahun namun kau tahu? Sehun tak bertingkah seperti umurnya... ia lebih seperti anak kecil yang selalu ingin kau lindungi"

Suzy tersenyum tipis mengingat sehun-nya yang dulu, menceritakan sehun saja sudah cukup untuk membuat ribuan kupu-kupu beterbangan dalam perutnya, jantungnya berdebar dengan indah. Suzy mendesis pelan menertawakan dirinya yang sedikit konyol. Tapi sungguh ia begitu mencintai oh sehun.. sampai-sampai menyebut namanya saja bisa membawa kebahagian tersendirinya

MY PERFECT HUSBAND (END)Where stories live. Discover now