12. Bukan Wanita Beruntung

1.4K 170 43
                                    

Pagi yang indah kembali menyapa di akhir pekan seperti biasa. Suzy membuka mata indahnya dan meregangkan sedikit tubuhnya kemudian mencoba bangun. Ia menoleh ke samping tepat pada pria yang tengah terlelap dengan begitu tampan.Senyum tipis mengembang di wajah cantiknya lalu sedikit mendekat dan berbisik di telinga sehun.

"selamat pagi oh sehun"bisiknya dengan suara sepelan mungkin sambil merapikan rambut sehun yang sedikit menutupi wajahnya.

Ia pun bangun dan menuju ke toilet untuk sekedar membersihkan wajahnya dan pergi ke dapur menyiapkan sarapan untuk sehun. Di rumah terdapat beberapa pelayan hanya saja suzy sedikit merasa bersalah jika tak membuat sarapan untuk suaminya di akhir pekan saat ia memiliki banyak waktu.

Setelah membersihkan wajahnya, ia mengambil handuk dan menatap dirinya di kaca dan mengerutkan keningnya.

"apa ini Cuma perasaanku atau memang berat badanku naik?"

Suzy menyentuh-nyentuh pipinya sendiri lalu menggeleng kepalanya dengan tawa.

"ini mungkin efek karena terlalu bahagia setelah menikah..hehehe"

Jika seperti ini, harusnya ia menikah saja dari dulu saja. suzy memandang lurus pantulan dirinya di kaca. Lihatlah, wajahnya terlihat lebih kincong dan pipinya sedikit tembem. Menikah yang membawa berkah.

Lagi, suzy menertawakan dirinya sendiri karena terus berfikiran konyol lalu memutuskan untuk keluar dari dalam kamar mandi.

***

Dengan langkah girang suzy menuruni setiap anak tangga dengan lebih antusias. Ia tak sabar ingin membuatkan sarapan untuk suami tercintanya.

"hati-hatilah bae suzy...kau akan terluka, kau tak berniat menginap di Rumah sakit bukan?"

Suzy berhenti dan menatap jong in sebentar saat pria yang baru saja selesai joging sedikit berteriak untuk memperingati dirinya, hanya untuk informasi bahwa dosennya memang super tampan dan sedikit seksi apalagi jika sedang berkeringat seperti sekarang ini hanya saja suaminya yang tidur di kamar lantai atas lebih terlihat menarik.

Suzy ingin mengucapkan terimakasih atas perhatian yang penuh dengan niat terselubung tersebut namun pada akhirnya ia malah menjawab ucapan jong in.

"aku tahu..dan juga terimakasih untuk tawaran rumah sakitnya"suzy mulai berjalan menuju dapur.

Jong in yang tengah meneguk minumannya itu hanya tersenyum kecil mendengar jawaban suzy yang jauh dari kata ramah dan hanya seperti sebuah sindiran untuknya. namun bagi jong in semua itu tak apa-apa. Cinta memang hal yang paling menggelikan di dunia ini namun tak ada perasaan sehangat itu di dunia ini.

Jong in terus melihat suzy yang tengah berbincang dengan salah satu pelayan, terkadang ia tersenyum, terkadang ia berbicara tanpa henti dan terkadang ia memasang wajah berfikir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jong in terus melihat suzy yang tengah berbincang dengan salah satu pelayan, terkadang ia tersenyum, terkadang ia berbicara tanpa henti dan terkadang ia memasang wajah berfikir. entah kenapa bagi jong in semua itu terlihat begitu cantik. Baiklah ,jong in akui bahwa ia terpesona sudah terlalu jauh.

MY PERFECT HUSBAND (END)Where stories live. Discover now