02

2.1K 260 12
                                    

"Guannnn pulang bareng ya" Aku mengejar Guanlin yg baru saja melewati kelasku tanpa menoleh. Rasanya aku sudah terbiasa dengan sikapnya itu.

Guanlin hanya menatapku sekilas dan langsung melangkahkan kakinya ke arah parkiran. Langkah kaki Guanlin itu lebar, terkadang aku merutuki diriku sendiri karena gak bisa ngimbangin langkah dia. Sebenarnya aku ini termasuk cewek yg tinggi tapi pacarku saja yg seperti tiang.

Guanlin membuka pintu mobilnya yg langsung aku ikuti dengan membuka pintu mobilnya. Setelah masuk ke mobil, Guan menatapku bingung dan aku hanya tersenyum ke arahnya.

"Kamu ngapain?" Tanya Guan yg dengan tatapan bingungnya.

"Ikut pulang"

"Emang aku bilang iya?" Aku tersentak ditempat karena ucapan Guan yg terdengar tenang tapi menusuk.

"Eh-- umm, kamu gak mau ya?" Guanlin tak menjawab pertanyaanku, aku menghela nafas dengan sikap Guan yg seperti ini.

"Mianhae, kamu hati-hati pulangnya" Ucapku, dan membuka pintu mobil. Guanlin sama sekali tidak menghalangi aku untuk keluar dari mobilnya. Setelah aku keluar dari mobilnya, Guanlin langsung menancap gasnya menjauhi area sekolah.

Aku berjalan ke arah halte bus yg mungkin sekitar 5 menitan jika ditempuh dengan jalan kaki dari sekolah. Sebenarnya aku sudah menunggu Guanlin hampir 1 jam karena dia masih ada urusan dengan klub basketnya, tapi dia malah pulang sendiri.

"Kok sepi gini" Ucapku melihat sekitar, sudah tidak terlihat siswa dari sekolahku. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu bus selanjutnya, tapi sudah 30 menit aku di halte tidak juga ada bus yg datang.

Aku membuka naver untuk mengatasi ke jenuhanku, tapi aku malah melihat berita kalau terjadi kecelakaan bus membuat semua bus berhenti beroperasi.

"Yahhh, terus aku gimana? Masa aku jalan?" Tanyaku pada diri sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk jalan kaki ke rumah, sebenarnya rumahku tidak sejauh itu dari sekolah, mungkin sekitar 45 menit kalau aku berjalan kaki. Tapi sialnya saat aku sudah setengah perjalanan pulang hujan mulai turun dan aku tidak membawa payung.

Aku memilih menembus hujan, lagipula sudah lama aku tidak mandi hujan. Orang orang disekitarku menatap aku aneh, mungkin karena aku tidak menggunakan payung dan memilih bermain air hujan.

Saat aku ingin melanjutkan langkahku aku memperhatikan sebuah Cafe bukan karena cafenya, tapi karena orang yang ada di dalamnya. Aku melihat Guanlin bersama seorang perempuan di dalam Cafe. Aku terus menatapnya tidak memperdulikan hujan yang membasahi tubuhku sampai akhirnya pria itu yaitu Guanlin juga melihatku yang sedang memperhatikannya. Aku Mencoba tersenyum dan melambaikan tanganku ke arah Guanlin, tetapi guanlin memalingkan wajahnya dan memilih menatap perempuan di depannya.

"Apa-apaan dia?" Ucapku dengan menahan sakit, rasanya dadaku nyeri. Aku kembali melanjutkan langkahku untuk menjauhi Cafe itu.

Dengan terisak sangat pelan, ya aku menangis sampai rumah pun aku masih menangis. Sampai lupa membersihkan diri dan tertidur dengan tubuh yg basah karena air hujan.




===

Cantik gini dong sama Guan dicuekinGak tega akutuh:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cantik gini dong sama Guan dicuekin
Gak tega akutuh:(

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Where stories live. Discover now