13

1.6K 235 14
                                    

Guanlin Pov

"Palli" Wonyoung menarik tanganku dengan semangat dan aku hanya mendengus karena dia yg terus menerus menarik tanganku persis seperti anak kecil.

"Guan apa kamu tidak suka pergi denganku?" Tanyanya dengan tiba-tiba.

"Ne, aku kesal karena kamu terus menarikku seperti ini" Ucapku membuat Wonyoung menatapku terkejut, matanya membulat sama seperti mulutnya yg membulat karena terkejut tapi setelahnya dia langsung mempoutkan bibirnya yg membuat pipinya yg gumpal semakin seperti bakpao.

Dengan cepat dia melepaskan tangannya yg dengan paksa menarik tanganku tadi dan membungkuk meminta maaf kepadaku. Terkadang aku ingin tertawa karena sikapnya yg di luar dugaan itu, bagaimana bisa dia membungkuk seperti itu ke kekasihnya sendiri. Apa dia pikir dia berkencan dengan orang tua?

"Choesonghamnida" Ucapnya masih membungkuk sedangkan aku berusaha menahan tawaku yg ingin meledak melihat tingkahnya.

Aku menariknya lengannya membuat tubuhnya tegap kembali, aku menatapnya dan dia memalingkan mukanya.

"Apa kau takut denganku?" Tanyaku sembari menatapnya dengan menyelidik.

"Jogeum" Jawabnya dengan jari-jarinya yg menunjukkan sedikit apa dia takut denganku.

"Hanya sedikit?" Tanyaku membuat dia terkesiap dan menatapku dengan mengerjapkan matanya.

"Kau terlihat seperti Park ssaem saat ini" Jawabnya membuatku membelalakkan mataku, bagaimana bisa dia menyamakanku dengan guru galak itu.

"Dwaesso, kau ingin pergi kemana?"

"Kemana saja asal dengan uri namchin" Ucapnya kemudian terkekeh mungkin dia geli sendiri dengan ucapannya.

"Aku akan meninggalkanmu disini kalau kau terus berucap hal tidak penting seperti itu" Ucapku yg dia balas dengan senyuman, senyuman itu lagi yg dia tunjukkan. Apa dia tidak pernah kesal dengan ucapan-ucapanku, kenapa dia terus menunjukkan senyuman yg seperti itu. Terlihat seperti idiot dan tulus secara bersamaan.

"Selain itu kau tidak akan meninggalkanku kan?" Tanyanya yg ku balas dengan deheman.

"Yaksok?" Tanyanya dan menunjukkan jari kelingkingnya.

"Apa saat ini kekasihku anak yg berumur 5 tahun?" Tanyaku dan kalimatku membuat dia memekik lalu dengan cepat melompat memelukku.

"Yakk apa yg kau lakukan? Disini sangat ramai" Ucapku dengan panik menatap orang orang disekelilingku dengan tidak nyaman.

Tadi setelah mengucapkan selamat hari jadi ke lima bulan, Wonyoung berucap semoga aku bisa mencintainya juga, karena dalam hati aku tau aku tidak bisa mengabulkannya jadi aku menanyakan hal lain apa yg dia inginkan di hari ini dan dia meminta untuk pergi ke Time Square karena teman-temannya tadi meninggalkannya.

"Aku sangat senang" Jawabnya dengan terkekeh, aku memutar bola mataku dengan malas dan melepas pelukannya dengan paksa membuat Wonyoung mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

"Apa yg membuatmu begitu senang sampai berbuat hal memalukan seperti tadi" Ucapku sambil lalu berjalan dan diikuti dengan Wonyoung di belakangku.

"Kau baru saja mengakui aku kekasihmu" Ucap Wonyoung membuat langkahku berhenti.

"Mianhae, aku terlalu senang tadi sampai tidak memikirkan perasaanmu" Ucapnya lagi dan aku tidak menanggapinya lagi dan memilih melanjutkan langkahku.






===

Vommentnya yaaa😊

Aku jarang up ya, aku lagi males banget akhir2 ini. Mood ku naik turun

Aku mau nanya deh, wonyoung itu selain guan sama jihoon dia sering di shipin sama siapa?

Gomawo yeorobun
Udah dukung cerita ini💗





Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Where stories live. Discover now