11

1.7K 255 8
                                    

"Yakk Yujin michesseo?" Aku menghentakkan kakiku dengan kesal sedangkan Yujin hanya menatapku dengan jengah.

"Wae? Jangan mau ditindas, mulai sekarang kau harus mengungkapkan apa yg kau rasakan" Ucap Yujin dan kembali berbaring di kasurku.

"Sirheooo~" Ucapku dengan merengek.

Yuri menghela nafasnya dan meletakkan majalah yg daritadi sudah dibacanya.

"Kenapa tidak putus saja? Aku tau kamu juga sadar dia tidak mencintai kamu" Yuri juga ikut menyerangku dengan kata-katanya.

"Tapi aku mencintainya, bukannya itu alasan yg cukup untuk aku bertahan dengannya?" Ucapku dengan yakin.

"Kau benar benar perempuan bodoh yg pernah aku temui" Ucap Yujin dengan nada suara yg tajam, aku yg mendengarnya berucap seperti itu membalasnya dengan tatapan tajam.

"Kau benar benar perempuan terkejam yg pernah aku temui" Balasku tak kalah sengit dari Yujin.

"Dwaesseo, apa kalian akan bertengkar hanya karena Guanlin?" Tanya Yuri dengan menengahi.

Aku memalingkan wajahku dan duduk di dekat Yuri yg kembali sibuk dengan majalahnya.

"Apa yg harus aku lakukan?" Tanyaku pada diri sendiri karena Guan hanya membaca pesanku.

"Yuri bagaimana kalau Guan marah denganku?" Tanyaku lagi dengan panik.

"Tidak usah berlebihan kau tenang saja" Jawab Yuri tanpa mengalihkan matanya dari majalah.

"Bagaimana aku tidak berlebihan jika dia hanya membaca pesanku" Ucapku dengan menggigit gigit kecil kuku ku.

"Bukannya dia lebih sering membaca pesanmu daripada membalasnya?" Tanya Yujin yg sedang membaringkan tubuhnya di kasurku. Ucapannya yg sarkas lagi dan lagi membuatku menghela nafas sebelum menjawabnya.

"Tapi sekarang beda, ini gila bagaimana bisa kau mengirim pesan seperti itu" Ucapku dan menatap Yujin. Yujin kembali duduk dan membalas tatapanku.

"Dengar aku Wonie, aku ini sahabatmu aku hanya ingin yg terbaik untukmu" Ucap Yujin "Dengar, aku berani taruhan Guanlinmu itu tidak akan pernah memusingkan pesan yg dia terima darimu. Dia tidak perduli denganmu, kau harus tau itu" Ucap Yujin membuatku terkejut dengan semua yg aku dengar darinya.

Aku menghela nafasku dan menunduk, mencoba menyembunyikan liquid bening yg sudah memenuhi mataku.

"Yoboseyo"

"......"

"Ahh Jihoon Sunbaenim, apa kau bersama Guanlin?" Suara Yuri berhasil menghentikan air mataku dan menoleh ke arahnya.

"......"

"Ah arasseo gomawoyo sunbaenim"

Yuri mematikan sambungannya dan kembali menatapku.

"Pacarmu sedang tidur di sofa" Ucap Yuri membuatku menunduk karena merasa malu. Aku kacau karena pesan itu dan merasa bersalah tetapi hal yg aku khawatirkan sama sekali tidak perduli dengan itu.

Yujin menghampiriku dan memelukku dari samping.
"Hentikan, kau bisa berkencan dengan yg lain" Aku menggeleng dan menghapus air mataku.

"Aku masih sanggup mencintainya, untuk apa aku berhenti?"








===



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wonie masih sanggup kok malah disuruh berhenti

Herman deh sama Yujin, kkk😅

Vommentnya jgn lupa yeorobun🤗

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang