09

1.6K 268 18
                                    

"Ada apa?" Tanya pria di hadapanku saat ini sedangkan aku hanya menatap geli ke arahnya. Tadi sebelum bel pulang berbunyi aku mengirim pesan ke Guan meminta dia datang ke kelasku, dan siapa yg menyangka kalau Guan sekarang ada di depanku. Aku pikir dia tidak akan datang karena tadi Guan hanya membaca pesanku.

"Aku hanya ingin berkencan denganmu, apa salah?" Tanyaku dan menarik tangannya menuju mobilnya.

"Kita sudah berkencan"

"Tapi seperti tidak berkencan" Jawabku yg berhasil membuat Guan terkejut dan melepaskan tanganku yg memeluk lengannya.

"Apa maksudmu?" Aku yg mendengar suara Guan cukup terkejut, pasalnya dalam kalimat itu aku bisa mendengar dengan jelas bahwa Guan marah denganku.

"Maksudku kita tidak pernah berkencan dengan sungguh-sungguh" Ucapku dengan lirih dan pria di depanku ini masih menatapku dengan datar.

"Apa itu penting?"

"Tentu saja, kita berkencan sudah hampir 5 bulan dan kita tidak pernah jalan bersama"

"Apa yg kau mau?" Tanya Guan membuatku tersenyum ke arahnya dan kembali meraih lengannya. Kita kembali berjalan beriringan menuju mobilnya, sekolah memang sudah sepi tapi masih tetap ada murid yg tersisa dan mereka semua memperhatikanku dengan Guan.

"Kita pergi ke taman bermain?"

"Sirheo, itu terlalu kekanakan"

"Tapi aku ingin"

"Kalau begitu kau pergi saja sendiri"

"Arasseo, bagaimana kalau kita pergi ke Mall?"

"Disana terlalu ramai" Jawab Guan yg berhasil membuatku menatapnya dengan jengkel, tentu saja tempat yg akan kita datangi itu tempat yg ramai jika tidak mau tempat yg ramai kenapa tidak berkencan saja dikuburan.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Kau terlalu menyebalkan"

"Aku tau"

Aku mengehela nafas dengan gusar dan kembali mencari tempat yg mungkin Guan mau mendatanginya.

"Bagaimana kalau kita pergi ke Cafe?" Tanyaku untuk yg terakhir kali.

"Sudah terlalu biasa"

"Tapi kau pergi dengannya beberapa minggu yg lalu"

"Dia yg membuatnya menjadi luar biasa" Ucap Guan yg berhasil menghentikan langkahku, aku melepaskan kaitan tanganku di lengannya dan menatapnya dengan pandangan yg kabur. Tentu saja, karena mataku rasanya penuh dengan air mata yg mendesak untuk keluar.

"Aku akan pulang sendiri" Ucapku lalu berbalik dengan cepat dari Guan, aku tidak mau dia melihatku menangis terus karenanya. Aku malu.

Apa dia tidak berpikir akibat dari ucapannya yg tadi? Dia benar-benar membuatku berpikir bahwa pemikiranku selama ini tentang hubunganku dengannya itu benar.
Dia tidak mencintaiku, hanya aku disini yg mencintainya.


===

Bening gini tapi di abaikanSudahlahhhh yg penting kalian tinggalin vomment di ff ini ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bening gini tapi di abaikan
Sudahlahhhh
yg penting kalian tinggalin vomment di ff ini ya

Gomawooo😍

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Where stories live. Discover now