15

1.7K 233 22
                                    

Guan Pov

Drtt Drtt Drtt

Somi is Calling

"Yeoboseyo"

"Guan neo eodisso?" Sambar perempuan cantik di seberang sana, membuatku tersenyum hanya dengan mendengar suaranya.

"Aku akan kesana sebentar lagi" Balasku.

"Hajima" Ucapnya membuatku mengerutkan dahiku bingung.

"Wae?" Tanyaku heran.

"Daniel Oppa sudah disini" Jelasnya yg berhasil membuatku tersenyum masam sebelum membalas ucapannya hanya dengan deheman.

"Hmm"

"Gomawo Guan"

Aku membuang nafas dengan kasar setelah Somi mematikan sambungan telfonnya.

"Apa kamu akan menghubungiku jika Daniel Hyung tidak ada" Ucapku dengan sarkastik dan melangkahkan kakiku, tapi dengan cepat aku mengehentikan langkahku dan mengedarkan pandanganku tapi aku tidak menemukan Wonyoung.

"Apa dia sedang membeli makanan? Dia kan suka makan" Tanyaku pada diri sendiri pasalnya tadi perempuan itu merengek kelaparan. Aku mencari Wonyoung di setiap tempat makan yg ada di Time Square.

Langkahku terhenti ketika mendapati Wonyoung sedang memakan ayam tapi bukan itu masalahnya, pasalnya Wonyoung memakan ayam sembari menangis.

"Apa-apaan dia? Apa dia tidak malu dilihat banyak orang seperti itu" Ucapku mengoceh sendiri dengan terus memperhatikannya yg semakin lama semakin seperti anak kecil, dan sedikit menggemaskan.

"Ck, dia selalu merengek tidak mau jadi pusat perhatian tapi tingkahnya sendiri yg membuat dia diperhatikan orang-orang" Ucapku dan menggeleng pelan, aku melangkah mendekati Wonyoung tapi dia tidak menyadari kedatanganku, dia terus sibuk berbicara dengan ayam yg akan dilahapnya.

Aku menghentikan langkahku beberapa langkah darinya setelah mendengar kata demi kata yg di ucapkannya "Kau tau chicken Guan itu pria yg jahat tapi aku mencintainya, berhubung aku tidak bisa memarahinya maka aku akan memarahimu dan memakanmu" Setelah puas mengoceh dengan ayamnya Wonyoung dengan lahap memakan ayam yg tadi diajaknya bicara dengan air mata yg terus turun di pipinya. Entah bukan merasa kasihan tapi aku merasa lucu melihatnya.

"Apa dia benar anak SMA?" Heranku dan terkekeh karena sikapnya yg ajaib itu.

Aku masih terus memperhatikannya tanpa berniat menghampirinya tapi melihat Wonyoung yg menangis semakin menjadi membuatku sedikit panik.

Wonyoung berjongkok di bawah meja tempatnya makan, dia membenamkan wajahnya di antara lengannya yg bertumpu di lututunya. Aku yg tidak bisa melihat perempuan menangis pun menghampirinya, tapi tetap saja dia tidak tau aku sekarang ada di depannya dan ikut berjongkok.

"Hiks hiks kenapa hiks aku begitu menyedihkan, kenapa hiks aku mencintai nappeun saekki sepertinya" Aku menganga tak percaya karena Wonyoung memakiku, apa dia memang sering memakiku jika aku tidak ada?

"Hiks wae Somi neomu yeoppo dan membuat aku tidak bisa berbuat apa-apa hiks" Ucapnya lagi dengan tersedu-sedu, saat mendengar nama Somi juga disebut saat itu aku tau aku harus dengan cepat menghentikan kalimatnya sebelum aku merasa semakin bersalah.
"Kenapa Guan ----

"Apa kamu akan terus menangis disini?" Ucapku memotong kalimat yg akan diucapkan Wonyoung.

"Kamjagiya!" Wonyoung mendongak dengan cepat dan matanya membelalak, tubuhnya terjatuh kebelakang dan menunjukku tak percaya.

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang