10

1.7K 261 18
                                    

Guanlin Pov

"Kau disini?" Aku menolehkan kepalaku dan mendapati Baejin yg menatapku.

"Eoh" Jawabku dan memilih duduk di sofa dekat Jihoon. Jihoon yg tadinya sibuk makan juga melirikku dan terlihat terkejut.

"Wonie eodisso?" Tanya Jihoon dengan mulut yg masih penuh dengan makanan membuatku menatapnya malas.

"Yaaak habiskan dulu makanmu baru bicara denganku" Aku berdiri dan memilih memperhatikan Daehwi dan Woojin yg sedang bermain ps di sampingku.

"Aku sudah menghabiskan makanku, Wonie kemana?" Tanya Jihoon yg tiba-tiba sudah ada di dekatku.

"Tidak tau"

"Bagaimana bisa kamu tidak tau?"

"Dia pergi"

"Michin saekki"

"Yakkk!!!" Mendengar Jihoon memakiku membuatku ingin menghajarnya saja.

"Wae?" Tanya Jihoon dengan menantang.

"Aishh jinjja" Ucapku dengan kesal dan kembali memalingkan wajahku untuk melihat Daehwi dan Woojin.

"Kau pasti menyakiti perasaannya lagi"

"Ani"

"Geotjimal"

"Jinjjayo, dia sendiri yg mulai membahas Somi dan aku hanya menjawabnya" Jihoon dengan cepat memukul kepalaku dengan bantal.

"Yakk micheosseo?"

"Kau yg gila! Bagaimana bisa kau berbicara tentang perempuan lain di depan pacarmu sendiri"

"Dari awal aku tidak menyukainya" Ucapku tanpa menatap Jihoon.

"Aishh jinjja gaesaekki"

"Bisakah kau menghentikan makianmu itu?" Aku mendelik ke arah Jihoon karena dia yg terus menerus mengeluarkan kalimat makian.

"Kau pantas mendapatkannya" Ucap Jihoon dan menatapku dengan tajam.

"Geumanhae, kau juga Guan bagaimana bisa kau tidak menyukai pacarmu sendiri" Aku mulai jengah saat Baejin juga ikut memojokkanku.

"Aku juga berpikir hal yg sama, pacarmu itu sangat cantik dan juga imut" Ucap Daehwi dengan wajah senyum senyumnya, entahlah mungkin dia membayangkan Wonyoung aku juga tidak mengerti dengan jalan pikir sahabatku yg satu ini.

"Tidak hanya itu tapi lihat bodynya yg luar biasa itu" Timpal Woojin dengan seringaiannya. Dengan cepat aku menendangnya membuat dia tersungkur ke samping.

"Yaa imma" Ucapku kesal dengan tangan yg melayang di udara ingin menonjoknya, bagaimana bisa dia berpikir seperti itu tentang Wonyoung.

Woojin terkekeh dan kembali duduk seperti tadi "Eoh lihat Guan marah, apa kau mulai menyukai pacarmu?" Tanya Jihoon dan dibalas kekehan dengan yg lainnya.

"Terserah kalian saja" Aku memilih membaringkan tubuhku di sofa dan mengabaikan mereka semua yg menggodaku.

Line!

Aku memilih membuka mataku dan mendapati Wonyoung mengirimiku pesan.

Yeochin💗
Aku sudah sampai dirumah
Kau dimana?

Aku hanya membacanya dan memilih kembali memejamkan mataku, itu sudah hal yg biasa untukku tidak membalas pesannya. Entahlah apa yg dia rasakan saat aku hanya membaca pesannya.

Line!

Yeochin💗
Kau tidak mencintaiku,
aku tau itu
Tapi tidak bisakah kau menghargai perasaanku?
Setidaknya jangan membahasnya jika bersamaku.
Jika kau terus-terusan hanya membaca pesanku tanpa ada niat membalasnya apa bedanya aku dengan fansmu diluar sana?

Aku langsung terduduk setelah membaca pesan Wonyoung, sedikit terkejut dengan pesan yg aku terima. Wonyoung akhir-akhir ini memang terlihat lebih berani dari sebelumnya, biasanya dia hanya akan diam saja dan menangis saat aku menyakitinya dia tidak pernah mengungkapkan apapun tentang perasaannya karena dia takut aku akan meninggalkannya. Mungkin dia mulai muak dengan sikapku ini.


===

Kesabaran Wonyoung mungkin udah habis kali yaNgadepin tiang yg tanpa perasaan kkkk😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesabaran Wonyoung mungkin udah habis kali ya
Ngadepin tiang yg tanpa perasaan kkkk😂

Jgn lupa vommentnya ya🤗

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang