berita; namgi

1K 127 6
                                    

repost dari twt. dipindah kesini soalnya aku udah mulai jarang apdet di akun ini haha. maafkan ya.

tw// character death.




yoongi tak asing dengan berita kecelakaan. satu dua mampir ke layar kaca rumahnya, ketika ia sedang bersantai menyesap kopi di pagi hari dengan namjoon yang menelaah koran di tangan. akan tetapi, pagi itu pembaca berita lebih banyak menayangkan situasi politik luar negeri.

jeongguk masih terlelap di kamar tamu. yoongi tak kuasa membangunkan. anak itu semalaman tak nyenyak tidurnya. tengah malam turun mengetuk kamar yoongi dan namjoon, meminta siapa saja untuk menemaninya tidur.

"ayah suka peluk gukkie kalau gukkie susah tidur," keluhnya.

mengingat betapa melelahkannya namjoon sudah bekerja seharian penuh di luar, yoongi ikuti kemauan jeongguk untuk menemaninya tidur.

yoongi tak terbiasa nyanyikan lagu pengantar tidur. namun lagi-lagi, karena si kecil jeongguk yang meminta, suara paraunya ia pakai bersenandung.

pagi-pagi yoongi dibangunkan oleh aroma roti bakar. hati-hati dia turun dari kasur supaya tak bangunkan jeongguk. namjoon menyambutnya di dapur dengan senyum penuh lesung pipit.

"roti bakar dengan madu, jeongguk bakal suka kah?"

"dia suka apa saja, macam bapaknya," selorohnya.

tawa namjoon berderai. yoongi putar bola mata sembari hampiri mesin penyeduh kopi.

"ada rencana hari ini?"

namjoon menggeleng. "tidak. hari ini aku tak punya jadwal apa-apa."

"aku berencana mengajak jeongguk jalan-jalan siang nanti, semacam piknik. mau ikut?"

"bagaimana bisa aku tolak?" balas namjoon. roti bakar yang dia buat ia makan satu. yoongi meminta segigit, malas mengambil yang utuh.

pagi mereka terlihat biasa saja. keduanya menunggu jeongguk bangun di ruang tengah dengan teve menyala sembari bersantai diri.

yoongi tak begitu memperhatikan siaran yang ditayangkan. ia terlalu fokus dengan gelas kopinya dan gurat halus di dahi namjoon. bingkai kacamatanya turun dari pangkal hidung. yoongi ingin menariknya dan mencium hidung namjoon.

berita kecelakaan lalu lintas muncul. truk barang tabrak sedan dini hari di jalur bebas hambatan. satu orang meninggal. supir truk tak sadarkan diri.

yoongi ingat pagi sebelumnya, jeongguk keluar dari pintu belakang sedan perak metalik sembari berlari hampiri yoongi di halaman.

tangan direntang lebar, yoongi menyambut bocah itu dengan peluk erat. ayahnya cemberut sewaktu menyender pada kap mobil.

"lihat, bocah ini bahkan seperti tidak sedih hendak ditinggalkan ayahnya pergi."

yoongi terkekeh menanggapi.

"ayolah, jin hyung. kau bercanda? kamu masih ayah nomor satu buat bocah kesayanganmu ini," imbuhnya, lalu menggendong jeongguk yang terkikik dan mengangguk semangat.

seokjin menaikkan alis, seakan sangsi. tapi kemudian dia membiarkannya berlalu.

ia menepuk kepala kecil jeongguk, menyisir helai rambut halus anaknya.

"gukkie, ingat janji dengan ayah?"

jeongguk angguk-angguk kepala. "gak boleh nakal!"

"terus?"

"gak boleh ngerepotin om yoongi sama om joon!"

"ada lagi?"

alih-alih menjawab, jeongguk cebikkan bibir.

"gukkie beneran gak boleh ikut, yah?"

usapan di rambut berhenti. seokjin memaksa senyum.

"biasanya juga kamu gak ikut. kenapa sekarang pengen?"

"soalnya..." suaranya makin kecil. jeongguk menunduk. yoongi menurunkan si bocah ke bawah lalu memegang tangan kecilnya.

"hei, om punya nugget alfabet yang kemarin kamu mau makan di kulkas. gukkie lapar tidak?" yoongi mengalihkan pembicaraan. raut murung jeongguk cerah seketika.

"bener om, beneeer?"

"samperin om joon di dapur gih, minta dia masakin buat kamu."

tanpa disuruh dua kali, jeongguk menghambur masuk ke dalam rumah, meninggalkan yoongi dan seokjin di halaman.

"tak mau menyeduh segelas teh dulu, hyung?"

seokjin menggeleng.

"aku mesti cepat-cepat berangkat."

"kalau begitu, hati-hati di jalan."

seokjin beri yoongi senyum.

"terima kasih, yoon, sudah mau menjaga jeongguk. dia bocah yang nakal, aku tak tahu kenapa kamu dan namjoon masih mau kutitipi dia."

"dia cuma rindu ayahnya, hyung."

berita kecelakaan terngiang. pegangan pada cangkir kopi melemah. jeongguk menuruni tangga dengan punggung tangan mengucek mata.

"om yoongi, ayah telpon gak? gukkie pengen denger suara ayah."

inisial korban didengungkan pembawa berita. cangkir lolos dari genggaman, meluncur ke bawah. dering ponsel terdengar. jeongguk masih berdiri di bawah tangga.

namjoon mengangkat ponsel. koran dihempas sejak kapan. kacamata dilepas frustasi. ekspresi wajahnya sama sekali tak enak.

tak usah yoongi menebak. dia hampir tersandung kala berlari menuju jeongguk. dipeluknya bocah kecil yang masih tersisa bunga tidurnya di ujung jari. diam-diam dia terisak.

"... om yoongi kenapa?"

"jeongguk-ah... jeongguk-ah..."

pelukannya semakin erat. jeongguk yang tak mengerti situasi hanya dapat bertanya-tanya, dan mengaduh ketika eratnya buat dia sesak.

"apa yang harus aku lakukan padamu, jeongguk-ah..."

piyama jeongguk basah.

bagaimana cara yoongi beritahu jeongguk kalau ia tak akan pernah mendengar suara ayahnya lagi seumur hidupnya?

cecah (mixed)Where stories live. Discover now