refleksi; kookv

243 34 7
                                    

setengah satu malam, taehyung pergi ke kamar mandi, laksanakan ritualnya sebelum daratkan diri ke kasur dan pejamkan mata. pelupuknya terlanjur berat, cipratan air ke wajah tidak membantunya sama sekali. cermin di hadapannya berembun.

telapak tangan kiri usap permukaan cermin saat tangan kanan sibuk menggerakkan sikat gigi memutar naik turun pada dua baris geraham kiri. mata berkontak dengan refleksi di hadapannya. tangan taehyung seketika menjauh dari cermin ketika dia melihat refleksinya berhenti menggosok gigi dan tatap dia dengan pandangan yang tidak dapat taehyung jelaskan.

taehyung mengerjapkan mata, buru-buru turunkan pandangannya ke wastafel dan isi gelasnya dengan air keran. berkumur-kumur, cuci sikat giginya lalu keluar dari kamar mandi.

mungkin karena taehyung terlalu mengantuk, dia melihat hal yang tidak-tidak. taehyung tidak memikirkannya lebih jauh. badannya yang terlanjur lelah ditarik kasur untuk segera bertandang ke alam mimpi.


refleksinya tersenyum lebar ketika taehyung mematut diri di depan kaca dengan setelan pakaian yang hendak dia pakai keluar temui jeongguk untuk berkencan.

taehyung mundur selangkah, terkejut saat matanya perlihatkan hal janggal pada permukaan cermin memanjang di pojok kamarnya.

taehyung ingat kalau otot-otot pipinya tidak menarik sudut-sudut bibirnya hingga membentuk kurva. pula dia belum bisa hilangkan bekas tekanan geligi atasnya yang menggigit bibir bawahnya ketika mencoba kombinasi beberapa kemeja dan kardigan.

taehyung hempaskan pakaiannya ke atas kasur, ambil ponselnya dan telepon jeongguk sembari melipir keluar dari kamarnya. sebisa mungkin alihkan pikirannya dari kejadian yang baru saja dialaminya.

dia hanya berhalusinasi, pikirnya. permainan mata, tambahnya dengan alasan-alasan lain yang menunggu rasionalkan otaknya. jeongguk menyapanya dengan hangat lewat speaker ponsel. taehyung lupa sejenak.

dia tutup cermin di kamarnya dengan sprei cadangan di malam hari sebelum ia pergi tidur.


jeongguk rindu lihat wajahnya, melapor lewat kakao setelah dua minggu tidak dapat bertemu karena jadwal mereka yang terus bentrok. dua hari yang lalu mereka mengobrol lewat panggilan suara semalaman. taehyung tidak ingat sampai jam berapa. dia tertidur setelah menodong jeongguk agar nyanyikan lagu untuknya dan taehyung ikut bersenandung pelan.

taehyung buka aplikasi kamera, lalu memindahkan mode kamera ke kamera depan. dia mencoba beberapa pose sebelum sentuh bulatan capture. niatnya, dia hendak kirimkan beberapa foto selfienya ke jeongguk sebagai obat rindu.

ponselnya dia banting ketika dirinya dalam layar berikan pose yang sama sekali lain dengan apa yang taehyung lakukan, seolah sengaja mengolok-olok dirinya.

taehyung tinggalkan ponselnya di lantai dan berlari kecil ke dapur untuk mengambil segelas air putih dan tandaskan sampai ke bawah. dadanya berdegup kencang dan telinganya bergemuruh. taehyung merosot ke bawah dan lipat tungkai bawahnya lalu rapatkan ke dada sambil pejamkan mata.

satu jam lewat dan dia merasa jauh lebih tenang. taehyung ambil ponselnya yang tergeletak di lantai. layarnya tidak bermasalah. ponselnya masih menyala. taehyung hendak balas pesan jeongguk, meminta maaf karena lama membalas ketika jempolnya berhenti bergerak.

dua foto selfie dirinya terkirim pada jeongguk, yang dibalas oleh pujian dan kalimat rindu yang lain.

tapi bukan taehyung yang mengirimnya. dia bahkan belum mengambil satu foto pun ketika ponselnya dihempas dari genggamannya.


dia menunggu. menunggu dirinya yang lain di seberang gantikan tempatnya. sudah terlalu lama dia terkurung di balik dinding cermin. terjebak. rasakan sesak.


to: jeonggukie
gukkie, aku takut.

cecah (mixed)Where stories live. Discover now