haircut; namgi - fem!yoongi

858 93 2
                                    

aku habis ngubek-ngubek akun lama dan baca beberapa yang bikin gemes sendiri. udah pernah diposting, jadi kalo ngerasa pernah baca, iya, dulu ini ada di akun lokalisatir :)






“Aku pengen potong rambut,” ungkap Yoonji.

Sudah tiga kali ia berucap hal yang sama sejak minggat dari kasur pagi sekali. Namjoon yang bangun lebih awal langsung pergi ke kamar mandi. Dingin air dihiraukan, padahal sekali basuh bikin bergidik seluruh badan. Habis menggauli Yoonji semalam, ia tidak langsung mandi besar. Kantuk keburu menyerang, dan tangan Yoonji lengketnya seperti tentakel gurita.

Yoonji menyusul setelahnya. Jalannya seperti mayat hidup. Agak segar ketika mukanya diciprat air dari kran wastafel. Rambutnya mencuat kemana-mana, enggan diikat. Malas. Pagi-pagi diisi omelan Yoonji tentang rambutnya yang sulit diatur. Ia mengungkapkan keinginannya untuk memotong rambutnya yang pertama pada saat itu.

Namjoon tertawa-tawa sambil mencukur janggut dan kumisnya. Seminggu tidak bercukur, Yoonji protes saat mereka berciuman tadi malam. Geli katanya. Dia tidak suka.

Menarik handuk dari rak, Yoonji mendorong Namjoon keluar setelah ia selesai.

“Kalau baju cari saja sendiri di lemari. Aku malas menyiapkan,” ucapnya sebelum menutup pintu kamar mandi. Namjoon terkekeh lagi. Keinginan potong rambutnya pasti jadi salah satu alasan ia jadi bersikap judes saat matahari masih malu-malu untuk keluar di ufuk timur.

Sembari menunggu Yoonji selesai keramas, Namjoon yang telah berpakaian pergi ke dapur. Yang bisa ia lakukan dengan benar hanya menyeduh kopi instan. Ia buatkan juga susu hangat untuk Yoonji. Kemampuannya masih buruk untuk urusan masak-memasak. Sepenuhnya urusan makan dari sarapan hingga makan malam Yoonji yang selalu menyiapkan. Giliran mencuci piring kotor, Namjoonlah yang bertanggung jawab. Memecahkan piring dan gelas beberapa kali tidak lantas membuatnya berhenti dari tugasnya.

Keinginan Yoonji memotong rambut disampaikan kembali setelah ia keluar dari kamar. Handuk basah hinggap menutupi rambut. Tanpa tedeng aling-aling disambarnya gelas susu yang Namjoon siapkan, habis dalam beberapa tegak.

“Pokoknya aku pengen potong rambut,” Yoonji berujar. “Stress aku. Kantor lagi ribet. Kalau hari ini bukan hari libur, kayaknya Pak Kim udah ribut nelponin anak-anak.”

Keluh Yoonji sama seperti kemarin. Namjoon menyembunyikan lengkungan di bibir di balik cangkir kopi. Ada alasan mengapa ia mengajak Yoonji bercinta selepas istrinya pulang kerja kemarin malam. Kepala Yoonji penuh sesak, yang mesti dipastikan Namjoon adalah istrinya menumpahkan semuanya sampai lega.

Setelah memastikan cangkir aman di atas gelas kopi, ditariknya tubuh istrinya ke atas pangkuan Namjoon. Handuk yang membelit rambut diurainya, kemudian digosok perlahan pada rambut Yoonji yang jelas masih basah. Yoonji menahan tubuhnya dengan menyangga tangan pada bahu suaminya. Dibiarkannya tangan Namjoon bekerja, sedang matanya tercurah sepenuhnya pada wajah Namjoon yang tidak berhenti tersenyum.

“Pagi-pagi kamu udah cantik aja. Ngomel-ngomel terus juga tetep aja cantik,” ucap Namjoon menggoda. Yoonji menusuk ceruk lesung pipit Namjoon kuat-kuat. Si lelaki meringis, meraih telunjuk Yoonji agar berhenti.

Lagi-lagi Yoonji bilang ia kepingin potong rambut.

“Iya, sayang. Nanti siang aku anterin ke salon," putus Namjoon.

Menunggu siang, mereka memutuskan bermalas-malasan di sofa sambil menonton teve.

cecah (mixed)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin