boys kissing; kookjoon

419 31 2
                                    

gemetar jari-jemari jeongguk. sentuh permukaan kulit pipi yang menghangat. merah pecah di wajah. dingin malam dipecundangi suhu tubuh yang berlomba-lomba naik.

namjoon bilang tak apa. lanjutkan saja. jumput rambut di belakang telinga terselip pada jemari, memeluk kepala namjoon seolah takut dia lari. hembus napas putus-putus, bertabrakan satu sama lain. kekeh kecil keluar saat jarak antar wajah dihabisi sedikit lagi. canggung.

"tidak perlu tegang begitu," imbuh namjoon. entah pada jeongguk atau dirinya sendiri. mereka hanya akan berciuman, dan lakukan lebih setelah itu.

punggungnya sudah bersapa dengan tembok. jeongguk mendorongnya mundur. namjoon bersyukur jeongguk lakukan itu. dia tak yakin bila tungkainya dapat sangga tubuhnya lebih lama lagi jika dia berdiri tanpa bersender pada sesuatu. yang gemetar karena gugup bukan hanya jeongguk seorang.

"aku tidak gugup. kita cuma berciuman kan?"

"mmhm," namjoon bergumam. "lalu kita akan gunakan kondom dan pelumas yang sudah kau beli kemarin."

jeongguk tarik napas dalam. "benar," ucapnya, lalu targetkan birai mulut namjoon. pipi didekap telapak tangan yang berkeringat, hampir tergelincir karena licin.

ini bukanlah ciuman pertama keduanya. namun jeongguk lakukan ciuman yang lebih buruk daripada ciuman pertama mereka. gigi saling berbenturan. bibir tak sengaja tergigit terlalu keras. lalu dahi beradu saat jeongguk pisahkan temu bibir mereka.

jeongguk bergumam maaf.

"oh, jeongguk-ah ..." namjoon berdecak. sudut mulutnya ditarik sampai kelihatan lesung pipitnya. tangan jeongguk masih diam di wajahnya. lehernya lelah karena ia mesti membungkuk sedikit sedari tadi. namun dia turunkan lagi wajahnya, temui bibir jeongguk lagi.

kali ini lebih baik, dan jeongguk kembali ambil kendali, imbangi tekanan serangan namjoon yang menyerah dengan cepat, biarkan jeongguk memimpin.

cecah (mixed)Where stories live. Discover now