meeting you

17.5K 1.4K 21
                                    

.

.

.

Bangkok, 2nd February 2018

keesokannya..

'p'gun?' pim membuka pintu kamar kakaknya dengan hati-hati dan bersandar pada pintu.

'pim? apa yang kau lakukan disitu? masuklah..' dan pim pun menuruti perintah sang kakak lalu duduk di pinggir kasur gun. gun pun duduk diatas kasurnya dan menyandarkan tubuhnya di kepala kasur.

'ada apa? kenapa ke kamar kakak pagi-pagi?'

'pim punya pertanyaan buat p'

'ya sudah tanya saja, ada apa memangnya?' dengan wajah yang menyiratkan keraguan pim memberanikan diri untuk bertanya pada kakaknya.

'p... emm.. apa p benar-benar akan menikah dengan anaknya ibu dararat? apakah p tidak papa menikah dengan dia?' mendengarkan pertanyaan ini gun merenung sejenak mencoba untuk memikirkan bagaimana menanggapi pertanyaan adiknya ini.

'hmmm... jujur saja pim.. p juga tidak tau, yang ada di otak dan hati p saat ini adalah p cuma ingin mengikuti permintaan ibu.. p sendiri masih tidak mengerti dengan perasaan p saat ini.. ibu baru saja meninggal, lalu surat itu datang, kau harus pergi ke luar negri buat menempuh pendidikan, dan tiba-tiba p akan menikah dengan orang yang p tidak kenal 2 minggu lagi.. semua ini terlalu banyak untuk p tampung, namun yang pasti p tetap percaya dengan ibu' mendengar perkataan kakaknya pim tanpa tersadar meneteskan air matanya, kakaknya ini selalu saja seperti itu, selalu menempatkan dan memikirkan orang lain terlebih dahulu dari pada dirinya sendiri. kakaknya yang setelah ditinggal oleh ayah harus terpaksa menjadi pribadi yang dewasa.

'heyy.. kamu kenapa malah menangis seperti itu princess?kekekek..' pim tidak menjawab pertanyaan sang kakak, ia merangkak ke atas kasur dan memeluk kakaknya..

'p.. nanti p harus sering-sering mengunjungi pim yah, pim juga akan sering-sering pulang' gun terkekeh kecil mendengar perkataan adiknya yang menurut dia imut sekali namun tiba-tiba ia memukul kepala adiknya gemas,

'aww!! p!! kok pim dipukul sih?'

'kau ini! kalau kau sering pulang nanti sekolah mu ngga selesai-selesai! hahh.. pim harus sekolah yang benar, jangan bermalas-malasan, kejar impian pim, jangan khawatir dengan p, kau itu adiknya p kalau ada apa-apa dengan mu yang ada p yang jadi khawatir. lagipula.... p kan juga akan menikah.. jadi..hmm.. p kan bakal punya teman .. jadi.. p kan..hmm.. ngga kesepian gtu' jawab guun dengan muka yang mulai memerah diakhir kalimatnya.

' cieeeeeee... iyaa-iyaa yang mau menikah jangan malu-malu gitu dong p, p keliatan imut nanti dikira p adiknnya pim lagi kan ga lucu hahahaha' gun yang sebal dengan ejekan sang adik mengambil bantal dan bersiap untuk melemparkan nya kearah sang adik.

'kau ini!.. mandi sana!! sukanya ngejekin kakaknya teruss.. cepat mandi kita akan kedatangan tamu!'

'huahahahh.. iya-iyaaa yang mau ketemu calom suamii' sedetik kemudian pim langsung melarikan diri dari kamar gun, sedangkan gun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perkataan sang adik, namun tetap saja kata-kata "suami" terngiang di otak nya membuat ia sedikit malu.

'haahh.. aku sudah gila rupanya..'

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tak selang berapa lama setelah kedua kakak beradik itu menyelesaikan sarapan mereka bel rumah mereka pun berbunyi. gun yang mendengarnya pun langsung berdiri,

'pim, kau bereskan ini biar kakak yang bukakan pintu, sepertinya ibu dararat yang datang' pim yang mendengar itu hanya mengangguk dan mulai membereskan meja makan mereka sedangkan gun sudah melenggang ke ruang depan untuk membuka pintu.

Married to You OffgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang