Fall in Love With Your Own Husband

12.8K 1K 79
                                    

.

.

.

Bangkok, 7th March 2018

11.00 AM

.

Keesokan harinya Gun terbangun dengan suara off yang terdengar sayup dan sedang berbicara dengan seseorang. ia mengerjapkan matanya berusaha beradaptasi dengan cahaya yang masuk dalam kamar tersebut, ia menguap dan menoleh mencari sumber suara Off yang ternyata berada disampingnya duduk bersandar pada kasur, ditelinganya tergantung airpod dengan ipad yang berada diatas meja kecil yang Off letakan diatas kasur dengan wajah Tay terpampang yang sepertinya berada dikantor, ia terdengar sedang membicarakan sesuatu yang penting dengan sekertarisnya itu sambil mengetik sesuatu di macbook yang ia pangku.

'oh Gun!' Panggil Tay yang melihat Gun bangun dari ipad yang masih menyala. Off yang akhirnya menyadari bahwa pria mungilnya telah terbangun seketika menolehkan wajahnya dan meraih kepala Gun untuk kemudian ia usap lembut sebagai permintaan maaf nya yang telah mengganggu tidur si mungil tersebut. Gun sendiri hanya membalasnya dengan senyum mengerti dan menggeserkan tubuhnya untuk mendekati Off dan setengah duduk bersender pada dada lebar suaminya. Off memang tidak masuk kantor hari ini dan memilih untuk tinggal dirumah merawat bayi besarnya namun karena ada pekerjaan yang tetap saja membutuhkan dirinya untuk campur tangan, ia terpaksa melanggar janjinya pada Gun untuk tidak membawa pekerjaan dalam rumah. Gun sendiri mengerti dan justru bertrimakasih karna setidaknya suaminya itu tetap ada saat ia membutuhkan bantuan orang lain seperti saat ini.

'pagi p'tay!' sapa Gun pada tay yang melambaikan tangannya kearah Gun,

'pagi Gun, bagaimana keadaanmu?' tanya tay yang dibalas Gun dengan memperlihatkan kakinya yang digips dan lengannya yang masih terlilit perban.

'terluka, tapi aku sudah baik-baik saja' jawab Gun dengan senyum baru bangun tidurnya.

'cepatlah sembuh, mulai sekarang kau harus lebih berhati-hati, jangan sampai hal seperti ini terulang lagi' pesan Tay dengan memasang wajah khawatir yang tentu saja mendapat anggukan dan ucapan trimakasih dari Gun.

'papii Gun mau ke kamar mandi' kata Gun pada Off yang sedari tadi hanya diam saja mendengar percakapan antara suami dan sahabatnya.

'oh yasudah sana' jawab Off singkat, Gun yang melihat betapa tak pekanya suaminya itu seketika memasang wajah merengeknya.

'ihh papii gendong, Gun kan tak bisa jalan' rengek Gun sambil memainkan ujung kaos yang sedang Off pakai. sedangkan Off hanya memutar bola mata nya malas melihat betapa kekanakannya pria mungil itu, tapi ia juga tak punya pilihan lain, tak mungkin kan jika ia membiarkan Gun berjalan saat kondisi kakinya seperti itu. ia pun menaruh macbooknya diatas kasur dan meminta Tay untuk menunggu sebentar sementara ia mengurusi pria menyebalkannya terlebih dahulu.

Off bangkit dari kasurnya untuk kemudian duduk lagi dipinggir kasur memunggungi Gun, 'cepatlah aku masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan' kata Off yang sudah bersiap menerima beban tubuh Gun,

'papi Gun tidak mau digendong seperti itu' Off menaikan alisnya tidak mengerti maksud pria yang sudah duduk dengan sempurna diatas kasur.

'aw lalu bagaimana?' tanya Off,

'balikan badanmu' perintah Gun yang Off turuti dengan membalikan tubuhnya dan menghadap pada Gun. Gun yang melihat Off sudah membalikan tubuhnya segera mengalungkan kedua tangannya pada leher Off dan berusaha memanjat tubuh tinggi suaminya itu dengan kesusahan dikarenakan gips dikakinya, Off yang mengerti pun segera membantu bayi koalanya untuk naik dalam gendongannya.

'kemarin saja malu-malu saat digendong, sekarang urat malu mu sudah hilang lagi ternyata' kata Off yang sudah menyamankan gendongannya pada Gun dan beranjak kekamar mandi yang berada di dalam kamar mereka.

Married to You Offgunحيث تعيش القصص. اكتشف الآن