It looks good on you

12.6K 1K 21
                                    

.

.

.

Bangkok, 7th february 2018

22.00 p.m

.

'the ring looks good on you' (cincin itu terlihat bagus padamu)

Gun yang sedari tadi memainkan cincin yang sekarang ini tersemat indah di jari manis tangan kanan nya itu terus saja memikirkan kalimat yang diucapkan oleh tunangannya tadi siang. entahlah, Gun sendiri juga tidak tau tapi kalimat itu terus menerus terngiang dalam otaknya. Gun membolak-balikan tubuhnya diatas kasur besar serba putih yang sedari tadi menjadi saksi tingkah sang empunya kasur yang tidak bisa diam sambil tersenyum-senyum sendiri.

'iihhh sok-sok an pakai bahasa inggris, dia pikir ia terlihat keren apa bicara seperti itu?' kata Gun komat-kamit sedari tadi. ia tak menyadari rona merah terus saja terlihat saat ia teringat akan kata-kata pria tinggi yang sekarang telah menjadi tunangannya itu. namun seakan tersadar dari lamunannya Gun menjadi bingung sendiri

'auuh ada apa dengan ku? baru saja dibegitukan sudah seperti remaja kurang perhatian.. sadarlah Gun!!' Ia memukul-mukul kepalanya seakan-akan jika ia melakukan tersebut akan membuat ia melupakannya.

'sudahlah aku sudah mulai gila, ya benar.. semua ini benar-benar membuat aku gila.. lebih baik aku tidur saja' kata Gun dengan dirinya sendiri. pria mungil tersebut membungkus tubuhnya rapat dengan selimutnya dan mulai menuju ke alam mimpinya tanpa menyadari bagaimana berita yang baru saja di publish sore ini mengenai pernikahannya dengan off telah menjadi pembicaraan bahkan perdebatan warga seantero Thailand bahkan dunia yang memang tak dapat terhindarkan karena status off jumpol yang sudah menorehkan namanya diajang internasional.

reaksi yang ditunjukan pun beragam, ada yang menangis karna sang idola akan mengakhiri masa lajangnya, ada yang jatuh cinta dengan pasangan baru tersebut dan bahkan mulai membentuk fanclub mereka sendiri, dan ada juga yang tak peduli mengenai hal itu.

berbeda dengan pria mungil yang sudah terlelap tersebut, Off jumpol masih disibukan dengan telpon yang sedari tadi berdering tiada habisnya. ya, berita mengenai pernikahannya tersebut sudah sampai ditelinga kolega-koleganya dan mereka tentu saja ingin memberikan ucapan selamat pada calon pengantin tersebut. kolega terdekatnya juga menyampaikan kekesalannya karna tak pernah diberitahu mengenai kabar gembira tersebut sebelumnya dan justru mengetahuinya dari berita yang hanya mampu dijawab off dengan permintaan maaf dan menjelaskan mereka jika hubungannya selama ini memang dirahasiakan untuk alasan privasi. off yang sedari tadi disibukan dengan hal itu pun mulai memijat pelipisnya perlahan. ia memang tidak beristirahat sama sekali seharian ini. ia pun memanggil sekertarisnya melalui interkom menyuruhnya untuk datang keruangannya

'ada yang bisa saya bantu tuan?'

'ahhh tay, aku sudah tidak tahan lagi bisa tolong kau jawab telpon-telpon ini? katakan pada mereka bahwa aku akan menghubungi mereka kembali besok' yang ditanggapi dengan anggukan profesional sekertarisnya tersebut.

'baik tuan'

'tay.. panggil aku peng, ini kan sudah diluar jam kantor' pinta off dengan senyum lelahnya yang ditanggapi oleh sekertaris sekaligus sahabat dekatnya dengan senyuman juga.

'baiklah peng.. pergi sana, biar aku urus disini.. lagipula apa kau tidak rindu dengan tunangan manis mu itu?' kata tay yang dimaksudkan untuk menggoda temannya itu, yang tentu saja dihadiahi tendangan manis dari sahabat tercintanya

'brisik' tay hanya menanggapi nya dengan tawa renyahnya

'heeyy peng' panggil tay tiba-tiba saat off sedang akan mengenakan jas nya yang sempat ia buka tadi. 'apa kau tetap akan diam saja? kau tau bahwa aku tak termakan dengan omong kosong mu itu'

Married to You OffgunWhere stories live. Discover now