20

13.4K 974 161
                                    


.

.

.

Bangkok, 10th March 2018 

08.38 AM

.

'Off, istirahatlah.. kau terlihat kelelahan, mae akan menggantikanmu menjaga Gun' perintah Ibu Off dengan lembut. ia menyisir rambut anak semata wayangnya itu dengan jari-jarinya bermaksud untuk memberikan ketenangan bagi anaknya yang terlihat begitu kacau. matanya memerah karna ia sama sekali tak melepaskan pandangannya pada pria mungil yang masih tak sadarkan diri diatas ranjang rumah sakit itu, ia bahkan sama sekali tak mengubah posisinya, ia masih terduduk dengan tangannya yang menggenggam erat tangan Gun dan iapun tak berkata sepatah katapun. ia hanya diam dan menatap pria manisnya, bahkan ketika Tay  sudah kembali membawakannya makanan ia sama sekali tak bergeming hingga Tay pun putus asa dan menghubungi orang tua Off. 

'aku belum lelah mae' kata Off yang masih saja menginginkan untuk tetap berada disitu. 

'kalau kau belum lelah setidaknya makan makananmu hm?' bujuk ibu Off yang semakin mengkhawatirkan kondisi anaknya itu, 

'aku akan makan nanti bersama Gun' kata Off yang membuat semua orang didalam ruangan itu yaitu Tay, ayah dan ibu Off memandang pria itu kasihan. 

'kau bisa makan lagi nanti saat Gun sudah siuman, sekarang kau makanlah dulu' 

'tapi Gun ingin aku makan bersamanya mae, ia akan marah jika aku tak makan bersamanya' mendengar sang anak yang keras kepala, ny. Dararat menangkup wajah off dengan kedua tangannya mencoba untuk memindahkan pandangan Off yang terus saja terarah pada Gun kepadanya. ia memandang mata sang anak tegas memaksa Off untuk fokus padanya,

'Off, dengarkan mae! suami mu akan lebih marah jika kau tak bisa menjaga dirimu sendiri!. jika kau masih ingin disini untuk menjaga suamimu maka kau harus bisa mengurus dirimu sendiri terlebih dahulu. jika kau jatuh sakit lalu siapa yang akan menjaga Gun?' Off sedikit tertegun dengan perkataan sang ibu namun ia benar-benar tak ingin jika Gun terbangun dan ia tak ada disisinya. 

'ibumu benar Off, pergilah bersama Tay dan cari udara segar. jernihkan pikiranmu lalu isi perutmu setelah itu kembalilah, Gun tidak akan pergi kemana-mana lagipula ada  po dan mae disini, apa yang kau khawatirkan nak?' lanjut ayah Off yang sedari tadi mendengarkan percakapan ibu dan anak itu. 

'tak bisakah aku makan disini saja?' tanya Off yang masih berat untuk meninggalkan posisinya. 

'ayolah peng.. kau membutuhkannya. pikirkan perasaan Gun jika ia melihatmu seperti ini saat ia bangun nanti. lagipula kita tak perlu pergi jauh-jauh, cukup agar kau dapat menghirup udara segar dan  mengisi perutmu setelah itu kita langsung kembali kemari.' bujuk Tay mendukung perkataan orang tua Off. sedangkan yang dibujuk terlihat berpikir sejenak sebelum pada akhirnya ia mengangguk dan mulai bangkit berdiri membuat semua orang yang berada dalam ruangan itu menghela nafas lega. 

Tay dengan cepat ikut berdiri dan mengambil bungkusan makanan yang ia beli sejak tadi, ia bahkan membawakan tas berisi pakaian off yang ia bawa dari penthouse sahabatnya melihat Off yang enggan mengganti bajunya, namun baru saja pintunya terbuka Off sudah menoleh kembali, matanya terlihat sangat berat meninggalkan ruangan dimana kekasih hatinya masih terbaring memulihkan diri. 

' jika ada apa-apa, sekecil apapun itu tolong telpon aku secepatnya ya mae' pinta Off yang ditanggapi dengan anggukan cepat ibunya sambil mendorong tubuh anak yang lebih tinggi darinya itu keluar dari ruangan tersebut, ia menggeleng heran dengan sikap anaknya yang keras kepala itu.

Tay pun memilih taman rumah sakit sebagai tempat bagi Off untuk makan dan menyegarkan dirinya, ia membuka makanan yang ia beli satu persatu diatas meja batu yang berada di taman tersebut sambil menunggu sahabatnya itu selesai berganti baju di toilet umum rumah sakit. 

Married to You OffgunWhere stories live. Discover now