because you are precious to me

12.4K 1K 198
                                    

Sebelum baca chapter ini pastikan dulu kalian sudah membaca chapter "on ice lemonade and black coffee" kalau sudah yaa happy reading
.

.

.

12 tahun Gun mempertahankan dirinya, 12 tahun Gun merangkak mencari penebusan untuk dirinya, 12 tahun Gun menyembunyikan dirinya. 12 tahun, bukan waktu yang singkat. ia tahu ia takkan pernah bisa mengubur rasa sakit hati yang ia miliki tak peduli berapa lama waktu yang disediakan untuknya, 12 tahun sejak malam itu dimana ia menyadari bahwa keberadaannya adalah suatu kesalahan. kesalahan yang membuat orang yang ia hormati pergi dari hidupnya, membuat ibu dan adiknya menangis setiap malam, membuat ibu yang dengan egoisnya ia ingin miliki untuk dirinya sendiri berakhir dingin dan tak bernyawa tanpa pria yang ia cintai. Gun menyadari dan mengakui bahwa ialah pelakunya.

ia tak pernah mengelak, sekalipun tak pernah. ia tahu betul bahwa ialah sumber dari segala permasalahan dalam keluarganya, 12 tahun ia membawa rasa bersalahnya, tapi apakah ia egois? ia menginginkan ibunya untuk dirinya, ia menginginkan pim untuk tak meninggalkannya apakah itu terlalu mahal untuk pria sepertinya? ia hanya takut, takut akan bayangan dimana ia akan terbangun dan menyadari tak ada seorangpun disisinya.

sebegitu tak berharganya kah dirinya hingga tak seorang pun menginginkannya? 12 tahun ia habiskan untuk bekerja keras tanpa berhenti sedetikpun untuk membayar seluruh kesalahannya. namun kenapa masih terasa sakit? apakah tak cukup? apakah usahanya selama ini sia-sia?. ia ingin kembali, ia ingin pulang, ia lelah... sangat lelah. ia akan mencoba memperbaiki dirinya, dulu ia terlalu muda untuk mengerti perkataan sang ayah, ia sudah mengerti sekarang dan ia ingin kembali untuk memperbaiki semuanya. ia akan meminta maaf bahkan ia akan bersujud di kaki ayahnya untuk tak meninggalkan ibu dan pim dan memintanya untuk membuangnya saja.

rasa bersalahnya terlalu berat, tanggungjawab nya terlalu berat dan ia berada dalam batasnya. bukankah akan lebih baik jika mereka membuangnya dulu sehingga Gun tak perlu merasakan rasa bersalahnya dan justru membenci mereka? bukankah itu akan jauh lebih mudah baginya?.

ia tak pernah mengadu, ia tak pernah mengeluh, ia bahkan tak pernah menangisi dirinya sendiri saat ia berencana untuk mengakhiri hidupnya namun Gun adalah seorang yang pengecut dan egois. ide untuk mati dalam kesendirian membuatnya ketakutan, bayangan akan tubuhnya yang mendingin dan tak ada seorangpun disisinya membuatnya ketakutan.

Gun ingin dicintai, walaupun hanya untuk sesaat Gun ingin keberadaanya dibutuhkan. Gun ingin memiliki rumah baginya, rumah dimana ia dapat melepas topengnya dan menjadi dirinya, rumah dimana ia dapat mengeluh akan hari-harinya yang berat, rumah dimana ia tak harus menyembunyikan siapa dirinya, rumah dimana ia dapat tersenyum dan tertawa dengan ringannya. rumah dimana hatinya berada.

Dan Gun telah menemukan rumahnya, rumah dimana untuk pertama kalinya dalam 12 tahun ia mampu menangis untuk dirinya, ia mampu tertawa dengan lepasnya, mampu mengeluh akan hari-hari beratnya, rumah dimana untuk sesaat ia mampu melupakan rasa sakit hatinya. Gun telah menemukan hatinya.

Off adalah sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. ia datang begitu saja dalam kehidupan Gun dengan keangkuhannya. Bagi Gun, Off sangat menakutkan. Gun tak pernah menyadari keberadaan lelaki itu dapat dengan cepatnya menggantikan rasa sakit dihatinya. lelaki itu untuk pertama kalinya mampu menunjukan pada Gun bahwa kerja keras yang ia lakukan selama ini dengan tangannya sendiri tak pernah sia-sia, ia mampu menunjukan bagaimana kebahagiaan itu, ia mampu menunjukan betapa berharganya dirinya, ia mampu dengan cepatnya menjungkir balikan pemikiran Gun akan dirinya dan Gun sedikit demi sedikit berusaha membangun dirinya yang baru. dan ya, Off adalah rumah bagi Gun, rumah yang selama ini ia cari dan ia beruntung ia menemukannya. dan Gun mencintai lelaki itu, sangat mencintainya.

Married to You OffgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang