come back to me

12.4K 1K 206
                                    

TRIGGER WARNING! PG 15! this story contain mental illness case, Blood included, scene of death or dying character, and could lead into suicidal thought. so please read on your concern :)

.

.

.

Gun melihat semuanya dengan cepat, sangat cepat bahkan ia tak dapat menangkap apa yang terjadi, yang ia tahu kini tubuhnya dilumuri oleh cairan berwarna merah, sangat kental kontras sekali dengan kemeja putih yang sedang ia gunakan, tangan kanannya memegang sebuah pisau yang kini terselimuti oleh cairan yang serupa, ia terkejut dan menjatuhkan pisau tersebut, ia lalu mendongakan kepalanya dan apa yang ia lihat membuat lututnya melemas. seorang pria yang ia kenal betul berdiri menatapnya dengan wajah kecewanya, pria itu memegang dadanya yang mengeluarkan cairan merah sama seperti yang melumuri tubuh Gun. tak selang beberapa lama tubuh pria itu melemah dan jatuh ke tanah dengan matanya yang terpejam. 

Gun tak menemukan kekuatan dalam dirinya, ia jatuh terduduk dengan mulut yang menganga tak mampu mengeluarkan suaranya. dengan sekuat tenaga ia merangkak mendekati pria yang tergeletak di atas tanah tandus itu. 

'papii.. tidak, tidak, tidak.. apa yang telah aku lakukan?? aarghh papiii!!' 

.

.

.

Bangkok, 9th March 2018 

02.47 AM 

.

Gun terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal, matanya membelalak dan bergerak liar, ia menengok ke sampingnya dan melihat pria yang meninggalkannya dalam mimpinya tertidur dengan pulasnya. Gun menghembuskan nafasnya dengan kasar, perasaan lega berangsur-angsur memenuhi hatinya, ia mengusap rambut hitam milik suaminya itu dan mengecupnya lama hingga ia merasa lebih tenang. 

setelah itu ia terduduk dan melihat kedua tangannya, bayangan akan tangannya yang berlumuran darah Off membuatnya seketika bergidik dan merasa jijik dengan dirinya sendiri ditambah lagi dengan keringat yang membanjiri tubuhnya terasa lengket dan membuatnya mengurungkan niat untuk kembali tidur, ia dengan perlahan memindahkan tangan Off yang masih berada diatas perutnya dan bergeser kepinggir ranjang. ia mengambil obat penenang yang dokter pribadi Off berikan yang sebenarnya hanya boleh diminum saat serangan paniknya kambuh lagi, ia meminumnya dengan air yang disediakan diatas nakas samping ranjangnya, setelah itu dengan mengumpulkan kekuatan yang ia miliki pada kaki kanannya ia meraih kruk yang Off beli saat mereka pulang dari taman tadi karna Gun benar-benar tak menginginkan kursi roda sedangkan Off tak bisa terus-terusan menggendongnya.  

ia pun melangkahkan kakinya dengan hati-hati karna ia belum terbiasa dengan kruknya dan beranjak menuju kamar mandinya. sesampainya di kamar mandi ia mendudukan dirinya dipinggiran bathtub dan menyandarkan kruk nya tak jauh dari bathtub tersebut. ia menyalakan keran air dan mengatur suhu air tersebut agar tak terlalu dingin maupun terlalu panas. 

iapun membuka piyama yang ia kenakan kecuali boxernya dan masuk kedalam bathtub. ia menggantung kaki dan tangan kirinya yang cidera dipinggir bathtub agar tak terkena air, kemudian ia bersandar menyamankan dirinya selagi menunggu bathtub nya yang masih setengah kosong terisi air. tubuhnya merasa segar dan lebih ringan setelah ia bersentuhan dengan air dan ia menyukainya ditambah lagi dengan suara air keran yang terbuka terasa seperti lulaby baginya hingga membuat iapun merasakan kelopak matanya semakin memberat, ia berusaha untuk tetap terjaga beberapa kali namun obat penenang yang ia minum sebelumnya tengah bekerja dengan efektif hingga tanpa ia sadari iapun telah jatuh dalam tidurnya dengan air yang masih menyala memenuhi bathtub tersebut. 

semakin lama volume air dalam bathtub tersebut semakin bertambah dan hampir memenuhi bathtub dimana pria mungil itu terbaring namun pria yang kini memejamkan matanya tersebut tak merasa terganggu sekalipun bahkan ketika air sudah mencapai dagu pria tersebut. karna permukaan bathtub yang licin tubuh Gun sedikit demi sedikit merosot kebawah hingga permukaan air sudah berada tepat dibawah hidungnya. Gun yang mulai merasa pernafasannya terhalang segera membuka matanya dan menemukan seluruh wajahnya yang sudah berada dibawah permukaan air, ia terkejut dan meronta hingga tanpa sadar menelan air dengan jumlah yang lumayan banyak, baru saja ia sedikit menyembulkan kepalanya keluar ia seakan-akan tertarik lagi ke bawah permukaan air karena ia tanpa sadar menghantamkan kakinya yang cedera pada dinding bathtub yang keras, terkejut dan kesakitan membuatnya secara refleks membuka mulutnya dan kembali menelan air hingga ia dapat merasakan sistem pernafasannya telah dipenuhi oleh air. tubuhnyapun melemah karna bukannya oksigen yang ia hirup justru air yang dengan cepat memenuhi tenggorokannya, telinganya mendengung dan iapun berhenti meronta, Gun tak dapat lagi menggerakan tubuhnya, dadanya terasa panas terbakar dan ia pun dengan perlahan memejamkan matanya, menyerah. 

Married to You OffgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang