we have all of the time in this world

12.8K 1.1K 126
                                    

.

.

.

California, LA, 14th February

04.00 pm

 .

jika Gun mengira bahwa acara pernikahan nya akan berakhir secepat ia menyatakan sumpah nya, maka ia salah besar. segera setelah mereka sah menjadi sepasang suami-suami,  mereka justru disibukan dengan banyak hal. menjamu tamu undangan yang datang terbukti menjadi hal paling melelahkan dari semua urutan acara pernikahan mereka. 

3 jam sudah ia habiskan untuk berdiri menyambut para tamu dan tentu saja berbincang-bincang sedikit, bagaimanapun mereka adalah orang-orang terdekatnya dan Off. belum lagi saat kolega-kolega kerja Off menghampiri mereka dan berakhir dengan Off dan patner-patner kerjanya tersebut membicarakan hal berbau bisnis yang sama sekali tak dimengerti Gun. kaki Gun sudah keram sedari tadi berdiri terus, ia tak menyangka betapa melelahkannya menikah itu, ia benar-benar sudah tak tahan lagi, tumitnya terasa seperti ditusuki jarum. ia ingin sekali mengeluh pada Off tapi pria  yang sudah sah menjadi suaminya itu masih saja asik berbicara dengan patner kerjanya, ia pun hanya bisa menghela nafas panjang.

Off yang mendengar helaan nafas Gun menengokan kepalanya kepria yang sedari tadi berdiri disampingnya. 

'kau tak apa?' tanya Off pada Gun yang sedari tadi menunduk dengan wajah yang ditekuk.

'Gun tak apa, Gun hanya rindu' jawab Gun yang masih menundukan kepalanya.

'rindu?' tanya Off dengan menaikan alisnya. 'em! Gun rindu kekasih Gun!' angguk Gun dengan wajah yang sendu, mendengar kata "kekasih" tentu saja tak pelak membuat Off membulatkan matanya. ia langsung melihat kesekitar mereka takut ada yang mendengar ucapan Gun, beruntung patner kerja yang sedari tadi berbincang dengannya tak mengerti bahasa Thailand sehingga ia tak terlalu khawatir, ia pun segera mengambil tangan Gun dan membawanya menjauhi kerumunan orang. selama Off mencari tempat yang aman bagi mereka untuk bicara, banyak hal berkecamuk diotaknya. 

(bodohnya aku! tentu saja dengan wajah seperti itu kemungkinan ia memiliki seorang kekasih sangat besar. tapi kenapa ia tak perrnah bicara denganku? kenapa ia menerima pernikahan ini jika ia sudah memiliki kekasih?. dasar bocah sialan apa dia mencoba membuatku menjadi orang jahat disini? tahan Off... tahan emosimu.. hal terakhir yang kau inginkan adalah membuatnya marah lagi,, )

Gun yang sedari tadi ditarik oleh Off hanya meringis kecil pasalnya kakinya benar-benar sakit saat ini dan belum lagi ia harus mengikuti langkah Off yang memiliki kaki jauh lebih panjang dari pada dia. hingga akhirnya Off pun berhenti tak jauh dari kerumunan orang tapi cukup jauh agar orang tak mendengar pembicaraan mereka. Off membalikan badannya menghadap Gun dan memegang kedua pundak Gun. 

'Gun kau sudah memiliki kekasih?' tanya Off serius.

'em!' angguk Gun singkat sambil mengedipkan matanya polos. Off mengusap wajahnya frustasi mendengar jawaban Gun,

'kenapa kau tak memberitahu ku??' Gun yang ditanya seperti itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan memiringkan sedikit kepalanya. 

'auhh papi kan tidak pernah tanya' Off memegang pelipisnya pusing dengan pria mungil didepannya ini. 

'apa dia datang kemari?' tanya Off yang sudah hampir habis kesabarannya karna sang pelaku dari kefrustasiannya ini bukannya merasa bersalah justru melihatnya dengan tatapan tak bersalah. 

'dia tak datang kemari.. aku merasa bersalah sekali.. seharusnya aku membawanya kemari.. papiii aku sangat merindukannya' jawab Gun dengan raut sendu dan hidung yang mulai memerah. Off jengkel sekali karena disaat-saat seperti ini bagaimana bisa suaminya itu terlihat menggemaskan sehingga membuat ia tak punya hati untuk membentaknya. Gun sendiri yang sudah semakin lelah dan mengantuk mencoba untuk meraih pundak Off, melingkarkan tangannya dengan sempurna di leher suaminya itu lalu menaikan kakinya mencoba untuk memanjat tubuh tinggi Off dan mengaitkannya dipinggang Off dengan susah payah karna Off yang tak mau berhenti bergerak dan berusaha menurunkan Gun kembali, namun pada akhirnya Off pun mengalah dan menopang berat suaminya yang sekarang ia gendong seperti koala setelah Gun terus saja merengek betapa kakinya terasa seperti berdiri diatas mata pisau dan dirinya harus bertanggung jawab karna Off lah yang membuatnya seperti itu. 

Married to You OffgunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang