I Just Can't Stop

13.1K 952 156
                                    

.

.

.

Bangkok, 8th March 2018

08.00 AM

.

Gun terbangun dari tidurnya dan melihat Off yang sudah rapi dengan setelah kerjanya sedang membenahi dirinya didepan cermin kamar mereka. 

'kau berangkat kerja hari ini?' tanya Gun dengan suaranya yang serak, Off yang mendengar pria mungil tersebut pun menolehkan kepalanya kearah Gun, selagi tangannya masih disibukan dengan gel rambutnya. 

'kau sudah bangun?' yang dijawab dengan anggukan dari Gun,

'haruskah kau bekerja hari ini?' tanya Gun lagi karna Off tak menjawab pertanyaan yang sebelumnya.

'aku harus pergi.. hari ini akan ada rapat penting mengenai koleksi ku yang akan keluar bulan depan, lagipula... aku akan menemui pengacaraku untuk membicarakan mengenai pesan-pesan yang kau terima itu' jawab Off yang sudah menyelesaikan rutinitas nya dan berjalan kearah Gun lalu duduk diatas ranjang mereka dekat dengan Gun. 

'mengenai itu.. bisakah kita tak mempersoalkannya?' pinta Gun yang juga duduk berhadapan dengan Off dan mengambil tangan pria yang lebih tua darinya itu. 

'kita sudah membicarakannya tadi malam, kenapa berubah pikiran lagi?' tanya Off yang membiarkan pria mungil itu bermain dengan jemarinya. 

'semalam aku tak pernah menyetujuinya.. aku hanya tidak ingin masalah ini menjadi besar' Off menarik tangan kanannya yang sedari tadi dimainkan oleh Gun dan melipat kedua tangannya tersebut di depan dadanya. 

'Gun masalah seperti ini bukanlah masalah yang bisa kau pandang sebelah mata.. jika kau membiarkannya begitu saja, ia akan terus menjadi-jadi dan melihat reaksi mu kemarin terus terang aku tidak yakin kau akan baik-baik saja jika pesan-pesan itu terus menghantuimu'

'papii.. kumohon mengertilah jika kau mempersoalkan masalah ini maka aib keluarga ku akan menjadi konsumsi publik dan kau tau betapa sensitifnya aku mengenai masalah ini, semakin banyak orang yang tau mengenai latar belakang perceraian orang tua ku maka aku akan semakin merasa terganggu dan aku tak ingin pim juga mengalami imbasnya' jelas Gun dengan tatapan memohonnya yang ia tujukan pada Off. 

'aku mengerti tapi bagaimana jika pesan-pesan itu datang lagi dan kejadian seperti kemarin terulang kembali? kemarin kau beruntung hal itu terjadi saat aku berada disisimu tapi bagaimana jika itu terjadi saat aku tak ada? kau bisa mati kehabisan nafas Gun!.' kata Off dengan memijat pangkal hidungnya yang berada di antara mata sipitnya mengingat kondisi Gun semalam. 

'maafkan aku telah menyusahkanmu' kata Gun yang merasa bersalah telah membuat Off terlihat kelelahan seperti itu. 

'bukan begitu maksudku.. aku hanya menginginkan kau menghadapi masalah ini dari pada hanya membiarkannya begitu saja.. kau tau dirimu sangat sensitif mengenai masalah ini tapi kau tetap saja membiarkan mereka berdatangan untuk menyerangmu.. aku tidak mengerti dengan pola pikirmu' Gun mengambil tangan kanan Off dan menggenggam tangan tersebut dengan kedua tangan nya berharap dapat meredakan emosi suaminya tersebut. 

'aku akan mengganti nomorku, papii tenang saja.. aku seorang aktor,  dalam pekerjaanku sangat normal jika aku menerima pesan-pesan seperti itu untuk menjatuhkanku. aku hanya harus  mengganti nomorku dan ia takkan bisa menghubungiku lagi' 

'jika menjadi seorang aktor membuat orang yang bermaksud jahat padamu mengetahui nomor pribadimu dan mengirimimu pesan yang membuatmu hampir saja kehilangan nyawamu adalah sesuatu yang kau katakan normal kalau begitu berhenti saja menjadi aktor!'kesal Off yang kemudian menarik tangannya dari genggaman gun dan berdiri dari duduknya. 

Married to You OffgunHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin