Part II

4.6K 385 18
                                    


Sebulan sudah Taehyung tinggal sendiri. Kosan kecilnya begitu berantakan. Mungkin jika Jimin tau, ia akan marah pada Taehyung yang bagitu malas.

Jam menunjukan pukul delapan malam. Sebagai mahasiswa jurusan teknik, Taehyung tidak punya banyak waktu untuk sekedar merapihkan kosan. Makanya ia membiarkan kosannya seperti kapal pecah.

Lensa bulatnya itu masih terpaku pada layar datar lima belas inch. Tugas pertamanya yang harus selesai akhir bulan ini.

"Hoamm..."

Kacamata ia ambil. Biasanya kalau sudah mengantuk, matanya akan kabur. Tiba tiba ngeblur semua. Atau mungkin ia sudah minus. Entahlah.

"Laparr..."

Taehyung bergegas bangkit, melangkah sedikit ke lemari makan. Lihat persediaan ramen yang tersisa. Namun sialnya, tak ada.

Akhirnya Taehyung memutuskan untuk memakai hoodie pemberian Jimin. Baunya membuat Taehyung rindu pada Jimin. Ngomong ngomong, dua hari ini Jimin belum memberinya kabar. Bahkan chat Taehyung pun tidak di balas.

Tapi Taehyung mengerti bagaimana sibuknya Jimin.

Supermarket sangat dekat dari kosannya. Jadi Taehyung hanya memakai sendal tidur untuk keluar kosan, katanya sendalnya sudah bersih dan malas mengambilnya di rak sepatu.

Di Supermarket, ia hanya membeli tiga cup ramen dan berencana membeli susu vanilla ukuran kecil saja. Uangnya tinggal sedikit, ia belum meminta uang lagi pada ibunya.

"Susu vanilla ko tidak ada si."

Taehyung masih mencari diantara deretan merk susu. Tapi anehnya rasa yang disukainya tidak ada. Ada si, tapi yang ukuran dua liter. Kan mahal.

"Mencari ini?"

Tanya seseorang di sebelahnya. Taehyung menggeleng.

"Katanya cari susu vanilla."

"Tidak. Aku cari yang kecil. Makasih."

Taehyung bergegas, ia beli air mineral botolan saja deh. Soalnya malas masak air.

Sedangkan pemuda di sebelahnya, memasukan kotak susu kedalam keranjang belanjaannya.

Anteri di kasir lumayan lama. Banyak ibu ibu yang belanja bulanan. Maklum, akhir bulan Supermarket terpencil seperti ini pun pasti akan ramai.

"Huuh. Cuman beli ramen saja lama."

Baru saja Taehyung keluar, pemuda tadi sudah ada di depan pintu. Tersenyum pada Taehyung.

"Ini."

Pemuda dengan gigi kelinci itu menyodorkan susu vanilla.

"Loh? Aku ngga beli ini."

"Ambil saja. Aku tau kau ingin ini."

Taehyung ingat kata Jimin. Kalau ada rezeki jangan di tolak. Dan sekarang kan kumayan ia dapat dua liter susu vanilla kesukaannya secara gratis.

"Mm.. makasih ya."

Merasa tak enak. Taehyung sedikit basa basi. Ia menanyakan dimana alamat rumah pemuda itu seraya berjalan. Mereka satu arah.

"Siapa nama mu?"

"Kim Taehyung. Panggil saja Taehyung. Tapi bisa di panggil Tae, atau Taetae. Banyak nama panggilanku. Ada juga yang memanggilku V."

Si pemuda hanya terkekeh mendengar ocehan Taehyung yang amat panjang. Bikin gemas saja.

Rintik gerimis mulai terasa di kulit kepala. Taehyung sudah dekat dengan kosannya. Tapi ia tidak tau dengan si pemuda itu.

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now