Part 17

1.7K 222 17
                                    


"Dia baik baik saja ko. Kamu tenang saja. Hanya kakinya yang terkilir dan beberapa luka ringan di siku. Seminggu juga sembuh."

"Syukurlah. Astaga. Aku panik sekali."

Dokter Kim yang menangani sampai lelah membuat Jimin tenang. Dia bahkan tidak mau keluar dari ruangan Taehyung saat ia sedang ditangani.

Sampai selesai baru Jimin membuka mulut untuk bertanya. Ia sungguh shock dengan kejadian itu. Semuanya berjalan terjadi cepat. Kalau saja saat itu tidak ada Taehyung. Mungkin Jimin hanya tinggal nama sekarang.

"Sekarang kamu bisa teman dia. Kalau ada apa apa, panggil aku di ruangan."

Setelah itu Jimin duduk di samping barankar. Melihat Taehyung yang masih memejamkan mata. Ia bersyukur Taehyung baik baik saja. Kalau sampai Taehyung lebih parah dari ini, Jimin bersumpah akan membunuh orang yang hampir menabraknya.

Tetapi setelah melihat wajah Taehyung yang damai, bukan emosi Jimin malah meneteskan air mata.

"Terimakasih, Tae... hiks."

"Jiminie? Kenapa nangis?"

Dengan cepat Jimin membersihkan bekas air mata nya.

"Sudah sadar hm. Apa ada yang sakit?"

"Tangan aku sakit. Kaki aku sakit. Tapi aku akan lebih sakit dari ini kalau kamu kenapa napa."

"Belajar gombal dari mana hah?"

Taehyung cuman tersenyum kotak. Dia tidak gombal ko. Memang itu yang sebenarnya. Taehyung tidak mau jiminnya kenapa napa. Tidak mau Jimin mengalami hal menyakitkan. Karena satu kata yang membuat Taehyung seperti ini.

Yaitu, sayang.

***

Dua hari setelah kejadian itu, Taehyung sudah pulang. Sudah bisa berjalan walau pincang pincang. Dan Jimin baru akan menindaklanjuti proses hukuman orang yang hampir menabraknya.

"Jadi saat itu sedang dalam keadaan lampu penyeberangan menyala? Pengendara ternyata mabuk dan tidak melihat ada kamu. Ia berkali kali meminta maaf. Dan mengucapkan ketidak sengajaan."

"Sekarang dimana dia?"

"Kami menyuruhnya pulang sampai kamu jelas menuntut."

"Huuh."

Taehyung bilang Jimin harus memaafkan orang itu. Lagipula dia tidak apa apa dan sudah bisa berjalan. Taehyung tidak ingin Jimin membenci orang lain. Dia juga berpesan sebelum Jimin pergi, hanya untuk memastikan bahwa orang yang menabraknya baik baik saja dan kemudian pulang lagi.

Bawa makan untuk Taehyung.

Kalau tidak ingat perkataannya Jimin pasti akan kesal setengah mati. Orang mabuk tidak layak membawa mobil. Seharusnya dia tau itu. Namun dengan berat hati, ia meninggalkan kantor polisi.

Dalam perjalanan pulang, Jimin menyipitkan mata nya. Seseorang yang berdiri di halte bus begitu familiar bagi nya. Tapi masa orang itu sudah kembali dari Jepang?

Tin. Tin.

Sambil membuka kaca Jimin tersenyum.

"Ka Yoongi! Sini naik."

Pemuda pucat yang sedang menunggu itu bingung. Ia sedang tidak mau bertemu Jimin. Itu mengingatkan nya pada kejadian malam itu. Dan Yoongi tidak ingin terus mengiris hati nya sendiri.

"Maaf aku sedang menunggu seseorang Jim."

"Kenapa tidak bilang kalau kembali ke sini? Aku kan bisa jemput."

ANGLE [KookMinV] ; EndNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ