Part X

2K 221 32
                                    

Taehyung bingung harus bagaimana. Tidak mungkin kan ia menolak tawaran Jungkook. Dan tidak mungkin juga ia pergi dengan Jungkook tanpa seizin Jimin.

Ah, tapi Taehyung sekarang menjadi dilema. Tapi apa salahnya untuk menerima tawaran Jungkook? Toh, Lagipula ini salah Jimin karena membatalkan ke Seoul. Padahal Jimin harusnya pulang besok. Awal bulan. Karena memang ini sudah akhir semester. Yang artinya Jimin harus pulang.

Tapi karena ada tugas mendadak, kata Jimin ia tunda jadi minggu depan. Jadi jika tidak ada yang melapor, Jimin juga tidak akan tau kan?

Taehyung mengambil ponselnya. Mengetikkan pesan singkat pada Jungkook. Sekarang waktunya tidur. Besok ia akan bersenang senang dengan sahabatnya.

***

Taehyung berdiri di depan kosan. Menunggu Jungkook yang belum menjemputnya. Tadi pagi sih bilang sudah mau berangkat. Makanya Taehyung tunggu.

Tak lama, Jungkook datang dengan mobil hitam. Jungkook tidak bisa berucap. Taehyung sangat manis hari ini. Benar benar terlihat sangat cantik. Mengalahkan perempuan manapun. Taehyung yang sekarang berdiri di depan Jungkook seperti jelmaan dewi yang turun dari langit.

"Selamat ulang tahun, Kookie."

Ucap Taehyung dengan senyum kotaknya. Ia menyerakhan kotak sebagai hadiah. Lagi lagi Jungkook terpana hanya dengan senyum kotak yang menenangkan itu.

"A-ah, apa ini?" Jungkook sampai gugup.

"Nanti buka saja."

"Taehyung, kamu manis sekali si."

"Jelas dong."

Tanpa di suruh, Taehyung masuk mobil. Salah tingkah.

Jungkook hanya tertawa dan masuk kedalam mobil. Mulai mengemudi. Jarak mereka ke taman hiburan cukuo jauh. Taehyung menyediakan earphone dan bernyanyi. Suara merdunua membuat Jungkook senyum senyum sendiri.

Ini pertama kalinya ia mengajak Taehyung pergi berdua diluar jam kampus atau makan siang. Jadi rasanya sedikit aneh dan canggung. Apalagi melihat penampilan Taehyung yang amat menggoda. Jungkook takut lepas kendali.

Bagaimana bisa Taehyung memakai pakaian dengan mengekspos bahu mulusnya. Taehyung benar benar menggoda iman. Anehnya, ia hanya bertingkah biasa saja. Tak tau apa Jungkook terus meneguk ludah.

"Kau sudah bilang Jimin?"

Taehyung menoleh. Melepas earphone.

"Tidak. Aku yakin Jimin tidak marah ko. Dia baik."

Jungkook cuman magut magut. Yah selagi tidak ada yang melarang Taehyung itu tak masalah. Lagipula Taehyung juga tidak merasa keberatan.

***

Taehyung dan Jungkook sudah duduk manis di sebuah Restaurant. Hari sudah gelap. Mereka sudah puas menikmati banyak permainan. Bahkan Jungkook sampai ketagihan melihat berbagai ekspresi yang dikeluarkan Taehyung.

"Udon, pizza, spagetti, minumnya jus jeruk dan teh manis dingin. Kookie, mau pesan apa?"

"Kukira kau memesan untukku juga."

Jungkook lumayan kaget. Porsi makan Taehyung banyak sekali.

Setelah memesan, mereka menunggu. Taehyung melihat Restaurant ini menyediakan tempat untuk bernyanyi. Seketika matanya berbinar melihat microphone.

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now