Part 18

1.6K 198 10
                                    

"Tolong dengar kan aku! Aku bisa jelaskan, Jiminie! Tunggu."

"Kamu ternyata bermain di belakang ku, hm?! Tae, sadar! Aku sudah menjaga hubungan kita bertahun tahun. Tapi- tapi kamu dengan Jungkook-  astaga!"

Wajah Jimin memerah. Ia mendengar percakapan Taehyung dengan Jungkook. Bodohnya, Jimin membiarkan dirinya lengah dalam menjaga Taehyung.

"Padahal aku sangat percaya padamu...-hiks."

Rasa bersalah semakin menyelimuti Taehyung saat mendengar isak tangis Jimin di sela ucapannya. Taehyung segera mendekap. Berusaha menenangkan Jimin dengan segala amarahnya.

"Maaf... Aku tidak bermaksud begitu Jiminie. Aku bisa menjelaskannya secara perlahan padamu... sumpah aku tidak bermain di belakang mu Jiminie. Tolong dengarkan aku."

Walau Taehyung terus memeluk Jimin dengan erat. Jimin masih menunjukan darat kecewa di mata nya. Menunjukan betapa ia sedang sangat marah.

Tapi, ia ingat. Taehyung adalah orang yang sangat berharga untuknya. Yang sangat penting untuknya. Walau hatinya mengganjal. Jimin menuntun Taehyung masuk ke mobil. Anak itu malah menangis lebih parah dari nya.

"Kenapa kamu menangis Tae? Aku tidak melukai mu... Tapi sebaliknya." Ucap Jimin ketika mereka duduk di mobil.

Taehyung sibuk menutup wajah dengan telapak tangan. Isak nya sampai terdengar jelas menggema dalam ruang pengap. Jelas saja Jimin yang melihatnya tidak akan tega. Diusapnya lembut kepala Taehyung sampai anak itu akhirnya menoleh.

"Maaf Jiminie...-hiks. Maaf..."

"Bukannya aku tidak mau memaafkan mu Tae. Aku sedang bingung kenapa kamu bisa melakuman ini..."

Taehyung kembali menunduk. Disini kenapa jadi ia yang terlihat sangat bersalah. Taehyung menerawang kejadian kejadian dimana Jimin mengabaikan nya demi Dokter Yoongi. Tapi kenapa Taehyung tidak berhak marah?

Kenapa hanya ia yang harus menjelaskan semua nya? Kenapa Jimin tidak? Bukankah itu tidak adil?

"Kenapa hanya aku yang disalahkan disini."

Taehyung bergumam kecil. Namun itu dapat di dengar Jimin.

"Jiminie, apa aku pernah semarah itu pada mu saat aku tau kamu lebih mementingkan dokter Yoongi dibanding aku? Saat aku tau kamu pergi dengan dia padahal sudah janji pada ku. Saat aku tau kalau ciuman pertama mu bahkan untuk dokter Yoongi?! Kenapa hanya aku yang di salahkan? Bahkan setelah kamu memukul Jungkook habis habisan tadi?!"

"Tae-"

"Bukan hanya kamu yang terluka. Aku juga! Coba kamu ingat ingat lagi, kapan aku marah padamu? Apa aku memukul dokter Yoongi saat tau kamu lebih memilih datang ke Busan dari pada menemuiku? Apa kamu memikirkan perasaan ku saat itu, Jiminie? Sekarang kenapa seolah olah aku yang sangat bersalah? Tapi kamu sendiri tidak bercermin."

"Aku sudah bilang kalau aku dan kak Yoongi tidak ada apa apa, Tae! Aku hanya partner kerja, dan tidak bertemu selain tentang pekerjaan!"

Taehyung mendelik tidak suka.

"Lalu kemarin apa? Saat aku menunggu mu hingga kelaparan! Lalu- lalu apa bedanya aku dengan Jungkook?!"

Kedua nya benar benar murka. Dan masing masing akhirnya mengetahui satu sifat yang selalu mereka sembunyikan. Taehyung menganggap semua biasa biasa saja sampai ia lupa batasan biasa dalam kamusnya itu seperti apa.

Sedangkan Jimin mencoba untuk bersikap biasa biasa saja. Mencoba menghindari pertengkaran dengan Taehyung. Dan ini untuk yang pertama kali nya mereka bertengkar sambil meneteskan air mata.

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now