Part 20

1.6K 194 17
                                    


"Mau kemana?"

Melihat anaknya yang sudah rapih. Kim Hyujin bertanya.

"Ah-aku kan sudah kerja, yah. Di perusahaannya paman Park. Baru satu bulan. Aku sudah beli sarapan tadi. Jadi tinggal di hangatkan sebentar. Kalau mau jalan jalan kabari aku. Aku pulang pukul empat sore."

Hyujin tidak menjawab. Masih diam di sofa memperhatikan Taehyung yang terus mondar mandir mencari sesuatu.

"Kamu mencari apa?"

"Ponsel. Ponsel ku dimana ya."

Taehyung terus mengingat ingat. Tadi malam ada di sofa karena kamarnya berantakan, dan Taehyung tertidur di sofa. Ponselnya masih di genggam karena sedang chat dengan Jimin. Tapi pagi tadi saat terbangun, ia sudah tidak menemukan ponsel nya.

"Ayah lihat tidak? Aduh, sudah telat lagi. Ya sudah aku berangkat dulu ya yah. Jangan lupa sarapan!"

Setelah itu Taehyung berlari dengan terburu. Jimin tidak menjemputnya, Jungkook juga sudah berangkat pagi sekali karena ada ujian. Jadi Taehyung harus mengejar bis.

Hyujin masih diam. Jujur saja hatinya sakit saat tau anaknya sudah bertunangan. Hyujin sedih. Dia akan sendiri lagi. Setelah di fitnah oleh rekan sahabat sendiri, Hyujin mendekam di penjara. Kedinginan, sendirian, dan tentu saja kesepian. Ia berharap bisa bersama dengan Taehyung. Berharap anak satu satu nya itu selalu ada dengan nya, tidak seperti sang istri yang tega meninggalkan nya.

Ponsel dalam saku nya bergetar.

Jiminie😚
Sudah berangkat? Hati hati. Semoga kerja nya lancar. Jangan lupa berdoa dulu. Pulang aku jemput. Aku ingin bicara sebentar- mengenai Ayah mu.

"Apa yang mau dia bicarakan? Dia... mau mengambil Taehyung dari ku?"

***

"Baik Pak! Terima kasih."

Taehyung melenggang senang. Hari ini sangat lancar. Suasana di kantor tidak seburuk sebelum sebelumnya. Atasannya juga sudah baik pada nya. Entah itu suruhan paman Park atau mungkin Taehyung berhasil meluluhkan hati mereka.

Di depan kantor ada Jimin yang melambaikan tangan. Tapi dilihat raut wajahnya masam sekali.

"Kenapa?" Tanya Taehyung begitu di dalam mobil.

"Kamu membaca pesan ku tapi tidak membalas."

"Astaga. Aku kan tidak membawa ponsel. Gimana mau baca pesan mu? Atau mungkin ayah yang sudah menemukan nya."

Jimin mendengus. Kemudian tancap gas. Masa iya ayahnya sendiri yang membaca pesan dari Jimin. Kalau iya, Jimin sangat tidak enak kalau bertemu nanti. Karena isi pesannya.

"Tapi Tae, kamu membaca nya tepat pukul tujuh. Kamu belum berangkat kan?"

"Aku sudah berangkat Jiminie. Waktu itu aku juga sudah mencari kemana mana tapi tidak ada. Aku juga sudah bertanya ayah. Tapi dia diam saja. Memangnya iya dibaca pukul tujuh?"

"Ya. Berarti ayah mu yang menyembunyikan ponsel kamu."

"Jiminie! Jangan bilang begitu."

Taehyung cemberut. Tidak mau lah jika ayahnya di sangka yang macam macam. Ia melihat Jimin menghentikan mobil. Tanpa berucap mengajak Taehyung keluar. Masuk ke kafe untuk mengajak makan.

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now