Part 25

1.7K 167 4
                                    


Tin. Tin.

Suara klakson terus berdengung. Taehyung bersumpah akan meludahi mobil hitam di belakangnya jika sekali lagi ia membunyikan klakson itu.

Tin. Tin.

Baru akan mengambil ancang ancang. Seseorang membuka kaca mobilnya. Menampilkan senyum menawan.

"Sendiri saja. Ayo naik."

Park Bogum berucap. Jujur si, Taehyung memang malas jalan ke halte. Tapi ia juga harus ingat sifat kekasihnya yang cemburuan sekarang ini.

Jadi dengan berat hati, kepalanya menggeleng.

"Aku naik bis saja kak. Sebentar lagi juga sampai." Ucap Taehyung sambil tersenyum.

"Aish. Sudah naik saja. Sekalian aku ajak ke kafe gimana?"

Taehyung tetap menggeleng. Tentu saja Taehyung tidak mau hal sepele seperti ini sampai memicu pertengkaran dia dengan Jimin lagi. Terakhir bicara dengan Bogum, Jimin ngambek sampai berhari hari. Apa lagi jika makan bersama?

Bisa bisa mulut loncer anak itu mengucap batal nikah.

"Anggap saja ini terakhir kita bertemu. Minggu depan aku akan ke Jerman."

"Hm? Bersama Jihoon?"

Bogum tersenyum. "Tidak enak mengobrol begini. Masuklah."

Benar juga. Taehyung jadi seperti apa begini. Mengobrol dengan seseorang di dalam mobil. Aneh kan.

Anggukan kecil di terima. Taehyung ini, sebagaimana pun janji nya ia pada diri sendiri, tetap saja rasa tidak enak nya lebih besar.

"Bagaimana kalau ke kafe sebentar?"

"Baiklah."

Mobil Bogum melaju. Pengemudinya tersenyum penuh kemenangan.

***

"Jadi, kak Bogum harus pindah ya. Syukurlah kalau tidak bersama Jihoonie. Kasian Kookie kalau harus di tinggal."

"Ya begitulah. Mungkin aku akan pulang saat Jihoon menikah nanti."

Dua smoothies tersaji. Taehyung mengangguk sopan pada si pramusaji. Kemudian menyesap sedikit.

"Aku juga akan menikah loh. Setidaknya tunggu aku nikah dulu baru pergi."

Kata Taehyung dengan nada gurau. Tanpa sadar raut wajah Bogum menyendu. Senyum hangat yang biasa di tampilkan kini menghilang. Tangan kekar itu merayap perlahan. Menyentuh punggung tangan Taehyung yang berada di atas meja.

Reflek Taehyung mengibas risih.

"M-Maaf, aku hanya terkejut."

Ucap Taehyung saat melihat ekspresi Bogum yang juga ikut terkejut melihat reaksi Taehyung.

"Taehyung. Aku tau kamu hanya menganggap aku sebagai kakak mu."

Bogum menatap dalam wajah Taehyung. Meneliti ekspresinya saat nanti ia mengucap hal aneh.

"Tapi, untuk membuat perasaan ku lega. Aku akan mengaku. Aku sangat menyukai mu. Dari dulu, dari kita masih kecil."

Tentu saja Taehyung tidak terkejut. Karena jelas sekali Bogum memperlihatkan rasa nya saat smp dulu. Tapi Taehyung tidak mau memberi harapan lebih, makanya ia bersikap biasa saja.

"Ku harap kak Bogum mendapat yang lebih baik dari aku. Aku sudah mau menikah. Mari kita jalani hidup masing masing. Semua akan ada waktunya."

Sebenarnya Taehyung gugup. Ia juga bingung harus bicara apa lagi.

ANGLE [KookMinV] ; EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang