Part 19

1.6K 206 14
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu Taehyung. Anak itu terus bersenandung sambil membereskan barang. Jimin tidak bersamanya. Ia sedang banyak pasien dan terus berulang minta maaf pada Taehyung karena tidak bisa membantu packing barang.

Taehyung pindah hari ini. Di bantu Seokjin dan Jungkook.

"Senang sekali si kayanya."

"Tentu. Aku dan Jungkook akan tetanggaan."

Jungkook yang mendengarnya tertawa. Bisa bisa nya Taehyung bersikap biasa saja setelah kejadian seminggu yang lalu.

"Tapi bukan karena itu saja hyung, Kookie. Besok ayah ku bebas. Aku akan mengadakan makan malam besar di apartement baru. Datang ya! Kookie nanti bantu aku ya."

Jungkook mengangguk. Tangannya masih sibuk pack buku buku kuliah Taehyung yang sudah tidak terpakai itu. Ia berhenti saat menemukan buku kecil. Isinya curhatan hati. Sedikit kepo, Jungkook membuka lembar pertama.

Hari ini, Jiminie menyakatan perasaan nya. Aku bingung harus bagaimana. Jadi aku tunda sampai minggu depan. Aku senang si, tapi Jiminie itu kan banyak yang suka.

Jungkook tersenyum. Lucu juga tulisan tangan Taehyung saat smp.

"Kookie! Jangan di baca~"

"Iya iya maaf."

Kegiatan mereka berlangsung sampai sore. Diakhiri dengan makan makan sampai Jimin datang. Ia juga mengundang Yoongi dan kekasih baru nya Jung Hoseok. Dia memang sempit. Taehyung bertemu lagi dengan tetangga lama nya itu.

Apartemennya luas dan Taehyung tidak berhenti mengucap bagus bagus dan bagus.

"Jadi besok ayahnya Tae pulang. Besok datang  lagi kesini ya. Kita rayakan kepulangan nya paman Kim."

"Yap. Aku senang sekali ayah bisa berada disisi ku lagi."

"Ngomong ngomong, kamu sering mengunjungi nya?"

Tanya Namjoon saat Taehyung sedang membereskan bekas makan mereka. Jungkook bermain game dengan Jimin. Keduanya sudah tidak bertengkar lagi.

Berkat Taehyung yang memohon kepada Jimin untuk meminta maaf. Dan memohon juga pada Jungkook untuk memaafkan Jimin. Jadi deh mereka tidak ada perselisihan lagi. Lagipula Jungkook akan sangat sibuk sekarang. Ia sudah memilih untuk melanjutkan sekolah advokat. Dan menjadi pengacara nanti.

"Aku terakhir mengunjunginya setahun yang lalu saat dia ulang tahun. Karena sangat sibuk. Ayah pasti kaget setelah melihat aku yang banyak berubah."

Semua cuman mendengarkan. Jimin masih fokus bermain. Tapi pikiran nya melayang pada ucapan Taehyung tahun lalu yang merasa sang ayah sedikit berbeda dalam memandang Taehyung.

Saat itu Taehyung nya berpenampilan manis sekali. Cantik. Ia kesana bersama Jimin. Membawa kue ulang tahun dan hadiah. Manik sang ayah tidak hangat, begitu kelam dan liar saat memandang Taehyung. Bahkan sampai Jimin perhatikan kalau ayah Taehyung terus menatap bibir kekasihnya dan Jimin tentu saja merasa risih.

Tapi tidak mungkin kan?

"Besok aku antar jemput ayah mu Tae."

Ucap Hoseok. Bagaimana pun paman kim sangat dekat dengan nya. Sudah menganggap Hoseok sebagai anaknya sendiri karena memangnya mereka bertetangga dan Taehyung pergi kuliah.

"Sip. Kebetulan Jiminie tidak bisa. Dan Kookie harus membantu ka Seokjin menghias ini."

"Semoga semua berjalan lancar."

Ucap Jimin tiba tiba dan langsung mendapat tatapan aneh dari Jungkook.

"Kenapa?"

"Besok kalau lebih dulu ayah Tae sampai. Tolong jaga Tae untuk ku. Aku mempunyai firasat buruk soalnya."

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now