Part III

3.6K 317 5
                                    

Taehyung bangun cukup siang hari ini. Kuliahnya ada jam pukul sepuluh. Taehyung bisa santai dua jam lagi.

Pakaian dalam keranjang sudah menumpuk. Minggu ini ia belum mencuci. Padahal mesin cuci masih berfungsi tapi rasanya malas sekali. Memang pada dasarnya Taehyung itu pemalas.

Setelah memberikan banyak ucapan selamat pagi dan ucapan sayang, Taehyung kembali menaruh ponselnya. Ia memilih menonton TV daripada melihat layar gadget.

"Loh? Antenanya ko rusak begini."

Taehyung berdecak. Padahal cuman TV hiburannya.

Tombol power kembali di tekan. Bete. Begini rasanya tidak ada teman saat di rumah. Biasanya Taehyung membantu sang ibu membuat kue. Kalau libur, bantu deliveri.

Tapi sekarang sepi sekali. Tidak ada Jimin. Tidak ada ibunya. Kuliah pun Taehyung hanya duduk dan memahami.

Drtt.

Taehyung melihat pesan balasan dari Jimin. Ia segera membacanya. Pesannya cukup panjang. Masih membahas masalah kemarin. Bukan mambahas si. Cuman memberitahu agar tidak diulang. Taehyung tersenyum. Lihat kalimat akhir dari pesan Jimin.

Bulan depan aku akan ke Seoul.

Senang bukan main Taehyung.

***

"Taehyung?"

Taehyung menoleh saat ada yang memanggilnya.

"Ka Namjoon?"

Kim Namjoon. Siapa coba yang tidak kenal dia. Mantan ketua osis di SMA nya dulu sebelum Taehyung menjabat, Namjoon lah yang menjadi kepala di organisasi siswa itu.

Ya, ngomong ngomong. Taehyung ini mantan ketua osis di sekolahnya. Tapi ia kadang tidak mau mengakui masa jabatannya karena ia sendiri dicalonkan oleh Jimin.

"Ternyata benar kamu kuliah disini? Kukira cuman rumor. Soalnya tidak ketemu sudah satu bulan."

"Hm. Iya nih. Aku juga tidak melijat ka Namjoon. Ka Namjoon fakultas apa si?"

Taehyung dan Namjoon jalan bersama. Taehyung sudah selesai kelasnya. Tadi masuk jam 10 dan keluar jam 12. Tinggal tunggu kelas jam 2 nanti. Palingan tidur di perpustakaan. Atau nonton anime di lab komputer.

"Fakultas Hukum. Masa lupa. Ngomong ngomong Jimin disini juga?"

Taehyung menggeleng. Harusnya dimana ada Taehyung disitu ada Jimin. Karena saat di SMA dulu mereka pasti bersama. Bareng terus. Kantin bareng. Kelompok bareng. Ngerjain tugas bareng. Ekskul bareng. Ngejabat bareng. Terkenal banget hubungan mereka tuh.

"Hehe. Dia di Busan. Calon dokter si Jiminie itu ka."

"Woh. Keren ya. Yang bener kuliah Tae. Jangan males malesan."

Tiba tiba Taehyung menunjukan senyum kotaknya.

"Gimana bisa malas ka. Tugas ada terus."

Namjoon menepuk bahu Tae. Dia bilang duluan karena kelasnya akan mulai. Taehyung mengangguk sambil melambaikan tangan tak lupa senyum manisnya.

"Ka Namjoon makin keren saja si. Pasti mau jadi pengacara."

Gumam Taehyung. Ia kembali berjalan menuju kantin. Ia lupa tadi pagi belum sarapan. Tapi jika sudah siang seperti ini, namanya makan siang bukan sarapan lagi.

"Bi, ramen pedes ya."

Setelah itu duduk. Tak lama setelah ia duduk. Seseorang menghampirinya dengan nampan. Itu Jeon Jungkook. Dia duduk di sebelah Taehyung.

ANGLE [KookMinV] ; EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang