Part XIV

1.9K 223 8
                                    


Malam itu setelah kepergian Jimin yang mendadak di panggil ke rumah sakit, Taehyung hanya meringkuk. Perutnya tiba tiba sakit tidak karuan dan muntah sebanyak banyaknya.

Beberapa butir obat sudah masuk kedalam lambung. Lumayan untuk meredam nyeri yang menyerang dadakan.

"Astaga. Masa makan mie sekali efeknya sampai begini. Ugh."

Di tekannya perut rata untuk membuat ia sedikit nyaman. Masa magh nya sampai sekarang itu. Taehyung kira ia memang harus berobat dengan intensif jika benar ini magh  nya yang kambuh mendadak.

Perlahan sakitnya menghilang bersamaan dengan tertutupnya mata Taehyung. Taehyung meminum obat tidur agar ia tidak merasakan sakit. Setidaknya sampai dia kembali terbangun.

***

"Jimin. Ini Park Bogum. Dokter senior yang akan terus membimbingmu magang di sini."

Mereka berjabat tangan. Menebar senyum dengan sedikit basa basi.

"Bogum, ini Park Jimin. Mahasiswa semester enam dari Busan."

"Salam kenal. Dan mohon bimbingan nya Kak."

Setelah acara kenal mengenal itu mereka kembali pada kegiatan masing masing. Jimin pergi ke ruangannya. Mengambil ponsel untuk mengecek keadaan kekasih cerewet yang sulit di tinggal tadi malam.

Masih sangat Jimin ingat wajah Taehyung yang kesal dan menggemaskan saat tau Jimin tiba tiba di panggil ke rumah sakit. Ugh, ingin rasanya Jimin cepat menikah dan menikam Taehyung.

Ponsel Jimin masih sepi. Taehyung belum memberinya kabar dan Jimin pun tidak merasa curiga. Ia yakin Taehyung pasti masih tidur jam segini.

Semalaman Jimin membantu operasi. Ia juga butuh istirahat.

"Taeee, ko tiba tiba rindu gini si."

Ponsel di masukan dalam laci. Jimin meninggalkan ruangan dengan wajah dilanda rindu.

"Aku pasti akan pulang secepatnya."

"Aku ingin pulang..."

"Astaga. Aku ingin memeluk Tae-ku."

Sepanjang jalan ia hanya meracau. Harusnya Jimin tidak udah bekerja sebagai dokter. Ia juga paling tau kalau dia tidak tahan dengan situasi seperti ini. Dimana dia sangat ingin bertemu Taehyung, atau sangat ingin melihat wajah Taehyung barang sedetik.

Kalau tau begini, Jimin ingin jadi penulis saja yang kerjanya bisa di rumah.

Ngomong ngomong, entah kenapa Jimin sangat tidak suka dengan aura Park Bogum. Rasanya negatif dan bisa membuat dia emosi.

Ah sudah lah. Ia harus jadi anak baik sampai masa magang nya selesai.

Jimin memeriksa beberapa pasien. Sangat senang hatinya saat tau mereka semua semakin membaik. Jimin merasa tidak gagal menjadi dokter nanti.

"Dokter Jimin?"

"Ya? Dokter Bogum. Ada apa?"

"Malam ini senggang? Aku ingin mengajak mu pesta kelulusan dokter Hyungsik."

Jimin berpikir sebentar. Sebenairnya ia tidak mau pergi. Tapi kan takut disangka sombong atau gimana karena ia hanya dokter magang. Apalagi yang mengajaknya adalah dokter senior yang amat di kenal seluruh Seoul.

"Tentu. Apa aku boleh membawa pasangan?"

"Silahkan. Teman teman ku juga membawa pasangan mereka. Kalau begitu, ini alamatnya," kartu kecil di sodorkan. "Hubungi aku jika kalian sudah siap. Kita berangkat bersama. Kumpul disini."

ANGLE [KookMinV] ; EndWhere stories live. Discover now