5. Bekerja Jalur Orang Dalam

7.6K 343 4
                                    

"Terimakasih Kak, hati-hati di jalan."

Al melambaikan tangan sebagai salam perpisahan pada Kakak iparnya hari ini, dilihatnya mobil wanita itu  mulai menjauh kemudian mulai melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah. Meskipun menunjukkan pukul delapan malam, dilepaskannya mantel lalu menaruh benda itu di dinding tempat di mana sudah ada beberapa mantel. Dan Al melihat sebuah mantel wanita di sini, dia merasa tidak pernah membelinya. Milik siapa ini?

“Selamat malam Al, kau baru pulang ya?”

Al menolehkan kepala ke arah suara yang tidak asing lagi bagi indra pendengarannya, wanita itu ada di rumah mereka saat ini. Sahabat sekaligus kekasih suaminya, Yolanda. Jangan lupakan nada suaranya yang berkesan mengejek itu.

“Dan kau mengunjungi suami orang malam-malam begini?” Al membalas ucapan Yolanda tak kalah mengejek juga.

“Aku hanya mengunjungi kekasihku.” Mereka saling membalas sindiran, Yolanda menatap remeh pada Al.

Karena merasa lelah Al memilih untuk mengalah, dia tak ingin berakhir adu mulut dengan Yolanda.
“Lanjutkan saja acara kalian, aku ingin istirahat.” Al kemudian beranjak pergi.

“Sungguh istri yang baik.” kekehan terdengar dari bibir Yolanda dan Al berusaha untuk tidak peduli.

Ketika melintasi ruangan tengah dia tak menemukan kehadiran Garry namun tak ingin ambil peduli dia tetap berjalan menuju lantai dua.

Setelah selesai membersihkan tubuh, mendadak Al ingin memakan sesuatu, padahal sebelum pulang Kakak iparnya sempat mengajaknya makan di salah satu restoran khas jepang. Mereka makan malam bersama sambil bercerita banyak hal. Akhirnya Al memutuskan untuk mencari sesuatu di dapur, menyantap beberapa potong buah tidak buruk pikirnya.

Ketika melintasi ruang tengah matanya tak sengaja melihat bagaimana Garry merangkul mesra Yolanda sambil menonton film romantis. Bahkan Garry tidak pernah menggenggam mesra tangan istrinya, Yolanda sangat beruntung.

“Katakan padaku seperti apa tipe wanita idamanmu?” itu suara Yolanda yang samar- samar dapat Al dengar, untuk sejenak Al berhenti berjalan dan berakhir dengan sembunyi di balik dinding seperti pencuri hanya untuk menguping pembicaraan mereka.

“Kau tipe wanita idamanku.”

Kini Garry yang menyahut, lalu memeluk mesra pinggang Yolanda. Al melihat itu semua, wajahnya masih terlihat penasaran menunggu adegan apa yang kemungkinan akan terjadi.

“Aku tidak percaya, buktinya kau menikah dengan wanita lain.”

“Aku tidak menyukainya, hanya kau wanita yang ku-impikan untuk kubawa di atas altar.”

“Menjadi wanita kedua yang kau bawa di depan altar begitu?”

“Kau akan menjadi wanita pertama yang kubawa dengan penuh cinta sayang.”

“Manis sekali, katakan kau suka wanita karir atau wanita yang berdiam diri di rumah?”

Dari balik dinding Al terlihat tidak suka, Yolanda menyindirnya atau bagaimana? Al merasa kesal melihat tingkah wanita itu, yang terlintas di benaknya hanyalah datangi mereka dan jambak rambut Yolanda.

“Aku menyukai wanita karir sama sepertimu.”

Garry mencium pipi wanita itu, sungguh ini tontonan yang tidak bagus, dengan segera Al beranjak dari persembunyiannya meninggalkan mereka berdua dan melupakan tujuan utamanya ke dapur. Al tidak peduli mereka ingin berbuat apa, jika mereka bercinta dia harap Yolanda hamil juga supaya Garry segera menikahinya. Itu lebih baik, supaya wanita itu bahagia dan tidak terus menyalahkan dirinya.

ETHEREALWhere stories live. Discover now