7. Singkatnya, Tentang Alex

7K 360 1
                                    

Perkenalkan namanya Alex, mereka menyebutnya pria aneh. Whatever yang penting kantongnya tebal dan tampan pula. Seperti cerita kebanyakan, seorang manajer tentu lahir dari keluarga kaya raya. Jika boleh sombong, keluarganya juga kaya, koleksi mobil mewahnya banyak seperti parkiran tempat hiburan, digit dalam kartunya akan eror jika dihitung dengan kalkulator.

Tetapi ada yang kurang di sini, Alex belum punya kekasih. Bukan tidak laku, tapi kalau terdengar rumor dia sudah tidak jomblo lagi, maka Ibunya akan heboh untuk segera membuat pesta pernikahan. Jadi ... tidak murni karena tidak laku.

Ingin tahu sebuah sebuah rahasia? Tentang Yolanda, gadis cantik dengan karir yang bagus dan Alex rasa masa depan wanita itu akan cerah. Semua yang ada pada dirinya sempurna, itu dari apa yang Alex lihat sejauh ini.

Yolanda adalah sahabat baiknya, bahkan dia wanita pertama yang pernah melihat Alex buang air, kalian tahu kan ... ya begitu ... Terlampau sering malah, karena mereka bersahabat sejak umur empat tahun. Saat itu keluarga Yolanda baru pindah tepat di sebelah rumahnya. Dan mereka bertetangga, bermain bersama, hingga saat mereka  masuk sekolah menengah pertama keluarga Yolanda pindah.

Mereka tetap berhubungan baik, bahkan Yolanda sering menceritakan tentang kekasihnya yang katanya pria idaman itu. Kalau tidak salah hitung mereka pacaran hampir delapan tahun. Cukup lama, kalau mereka menikah Alex rasa anak mereka sudah dua.

Selama ini Alex tidak peduli dengan sekitar, prinsip Ibunya juga membuat prinsip baru pada dirinya. Alex ingin menjadi pria bebas karena jengah dengan sikap Ibunya yang terlalu heboh. Sebab itu pekerjaannya juga bebas, bebas masuk dan libur. Walaupun harus mendapat amukan dari singa pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Sebenarnya bisa saja Alex memiliki perusahaan sendiri, tetapi rasanya itu terlalu menyombongkan diri. Jadi setelah menikah baru Alex berniat membangun usaha, saat ini dia masih ingin bekerja pada orang lain. Yang terpenting uangnya banyak, dan dia tampan. Itu sudah cukup baginya untuk saat ini. Meskipun Ayahnya sering mengamuk karena kewalahan mengurus perusahaan keluarga mereka.

Sebenarnya Alex masih penasaran bagaimana rasanya hamil, berhubung sekretaris barunya sedang sensi jadi dia ingin bertanya pada Ibunya saja. Wanita beruntung yang telah melahirkan anak setampan dirinya.

“Ibuuu!”

“Ibuu!” Alex berteriak heboh memanggil Ibunya.

“Aku tidak tuli!”

Ibunya datang sambil membawa segelas milkshake, biar tetap sehat dan awet muda katanya. Alex merangkul bahu wanita itu, menampilkan senyum manis. Ibunya justru menatap sinis, berhubung Ayahnya jarang pulang akibat kesibukan pekerjaan jadi Ibunya seperti kucing betina yang jarang dibelai.

“Kata mata-mata Ibu kau membawa seorang gadis di mobil, sedang kencan buta ya!?” Ibunya mulai lagi, mencondongkan tubuh dengan tatapan intimidasi.

“Astaga Ibu! Bahkan dia sudah hamil.”

What the ... Kau sudah menghamilinya, cukup gesit juga gerakmu.”

Kalau saja wanita ini bukan Ibunya, pasti Alex sudah memakinya. Tetapi takut durhaka dan disumpah tidak dapat jodoh.

“Bukan begitu, dia Adik iparnya Kak Cath, bosku yang cerewet itu.”

Alex mencoba meluruskan, sambil memijat lengan Ibunya. Dan tebak ... Ibunya semakin menatap tajam, sepertinya wanita itu mencurigai sesuatu.

“Kau pergi berduaan dengan istri orang?” Alex terkejut sampai-sampai beringsut beberapa senti.

“Ya Tuhan! Wanita itu sekretaris baruku, dan tadi aku mengantarnya pulang karena dia sakit.”

ETHEREALWhere stories live. Discover now