[2] Cinta Dalam Hati

8.1K 940 180
                                    

Mungkin ini memang jalan takdirkuMengagumi tanpa dicintaiTak mengapa bagikuAsal kau pun bahagia dalam hidupmuDalam hidupmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu
Dalam hidupmu..

***


Farah menatap Mikaela dengan bingung, perempuan itu menariknya buru-buru dengan wajah panik "Lo kenapa sih La? Muka kaya orang ketakutan gitu"

Mikaela menarik napas mencoba menetralkan detak jantungnya dan mencoba menatap Farah dengan santai "Tadi disana ada Nata, di depan gue" Katanya dengan nada yang antusias.

Farah mengerutkan kening bingung, "Hah? di depan lo? Gak mungkin!" Tolaknya mentah-mentah membuat Mikaela mengerutkan wajahnya kesal, perempuan itu duduk di tempat sedikit sepi "Serius Farah, Milla sama Sheirly kan satu jurusan sama Nata" Bisiknya ketika menyebutkan nama Nata membuat Farah memutar bola matanya malas.

"Lupain Nata deh La! Apasih alasan lo suka sama Nata?"

Mikaela terdiam. Perempuan itu tidak tau kenapa dia menyukai Nata, kenapa dia tidak bisa tidak memikirkan pria itu, kenapa dia selalu merindukan pria itu. Kadang Mikaela merasa kalau emosi yang dirasakannya kepada Nata hanyalah sebatas kagum, tapi kagum tidak akan seberlebihan ini, tidak akan merasakan ridu dan tidak akan merasakan sakit ketika melihat Nata bersama dengan orang yang dicintainya.

"Malah diem kalau ditanya" Gerutu Farah kepada Mikaela, perempuan itu hanya diam sampai mereka masuk kedalam kelas.

***


Mikaela keluar dari kamar mandi untuk yang kesekian kalinya, keringatnya bercucuran dan kakinya lemas. "Gak lagi-lagi gue minum chatime tiga kali sehari" Gumamnya dengan sedih.

Tadi siang Mikaela meminum minuman di sebuah Mall bersama dengan Farah, minuman kesukaannya. Mikaela yang kehausan minum dua gelas, kemudian di bungkus satu untuk dibawa pulang. Maruk memang, tapi itulah Mikaela. Kalau menyukai sesuatu itu tidak tanggung-tanggung. Masalahnya Mikaela minum chatime tanpa makan sama sekali. Jadilah perempuan itu mengalami diare seharian.

"Udah gimana? Perlu ke Dokter?" Gabriel, abangnya menatap Mikaela dengan khawatir karena sejak tadi adiknya keluar masuk kamar mandi. Mikaela menggeleng dan menyunggingkan senyuman tipis di wajah pucatnya.

"Ela mau tidur aja kak" Katanya sambil masuk kedalam kamarnya

Gabriel menatap Mikaela dengan prihatin, tubuh kurus adiknya terlihat lelah "Abang beliin obat diare mau?"

Mikaela berbalik dan mengangguk sebelum benar-benar masuk kedalam kamarnya. Setelah melihat tempat tidur, Mikaela merasa sakitnya berkurang sebagian. Buat Mikaela, kasur itu sudah seperti dunianya dimana Mikaela bisa berbaring tanpa melakukan apapun, mengkhayal bahkan tidur seharian.

Mungkin benar apa kata orang-orang, 'jangan malas untuk bermalas-malasan' karena Mikaela adalah ratunya. Perempuan itu membuka ponselnya yang sedari tadi tergeletak diatas tempat tidur. Tidak ada notif yang berarti, hanya beberapa notifikasi yang memberitahu kalau ada beberapa orang yang menyukai fotonya, dan juga para pembaca yang mengomentari tulisannya.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang