[33] Could It Be

3.4K 544 280
                                    

Could it be love?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Could it be love?

***

Mikaela menangis dan menghapus kasar bibirnya di kamar mandi. Air matanya terus terusan mengalir dengan deras sampai matanya membengkak.

Suara air dari keran kamar mandinya membuat isakan tangis perempuan itu teredam sampai tidak ada yang tau kalau Mikaela menangis tersedu-sedu.

Setelah puas dengan tangisannya, perempuan itu mandi dengan cepat dan memakai piyamanya. Menaiki tempat tidur, Mikaela bersiap untuk tidur sebelum ketukan pintu kamarnya menghentikan pergerakannya.

"Ini abang, kamu udah tidur?"

Mikaela berseru dari balik pintu "Belum, kenapa bang?"

"Boleh masuk?"

Mikaela mengijinkan Gabriel masuk, pemuda yang sudah mengganti baju kerjanya dengan pakaian santai itu sedikit terkejut melihat mata bengkak adiknya. Mencoba santai, Gabriel mendekat dan naik ke atas tempat tidur.

"Kok cepet tidurnya? Gak menulis?"

Mikaela menggeleng pelan, sementara Abangnya menatap bingung "Nanti pembaca kamu nungguin loh, gak apa apa tuh?"

Mikaela mengangguk,"Gak apa-apa. Mereka santai kok, selagi gak di PHP in" Jawabnya tidak mau menatap Abangnya.

Gabriel menarik napas pelan "Tadi kenapa kamu skip makan?"

"Gak selera, Bang"

Gabriel mengelus rambut Adiknya pelan, "Kamu kenapa? Ada masalah? Farah bilang kamu beda akhir akhir ini"

Mikaela mengerutkan keningnya kemudian menatap Gabriel dengan sebelah alis yang terangkat "Sejak kapan Farah ngadu-ngadu ke Abang? Kalian sedeket itu?"

Gabriel melotot kaget, menggeleng kuat pemuda itu membuang muka "Gak kok, biasa aja! Abang selalu tanya ke dia soal kamu, karna kalian deket!"

Mikaela memicingkan mata "Aku mencium bau bau kebohongan disini"

Gabriel menarik napas panjang dan menatap Adiknya "Hm, abang lagi deketin dia. Puas?"

Mikaela tertawa dengan kencang "Emang abang bisa deketin Farah? Dia galak"

Gabriel menggaruk tengkuknya canggung, "Yaa, abang modus aja. Tanya tanya tentang kamu terus merembet ke dia"

Mikaela yang awalnya tertawa langsung mendengus dan cemberut, "Ih aku dijadiin alat ih! Gak suka"

Gabriel tersenyum canggung "Ya maaf.. abang gak pinter urusan ginian La"

Mikaela tersenyum dan memeluk abangnya "Suka banget sama Farah? Dia galak, kalau ngomong tuh agak savage, gak ramah, ketus dan nyebelin tau!"

Gabriel terkekeh pelan, "Suka,, dia gemesin tau!"

Mikaela semakin mengeratkan pelukannya, "Jangan sakitin Farah ya?"

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang