[11] Tau Diri

4.6K 624 215
                                    

Dan, upayaku tau diriTak selamanya berhasil Pabila kau muncul terus beginiTanpa pernah kita bisa bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dan, upayaku tau diri
Tak selamanya berhasil
Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama

***



Senin merupakan hari yang melelahkan untuk Mikaela. Hari ini, perempuan itu berada di perpustakaan Universitas untuk meminjam beberapa buku yang berhubungan dengan mata kuliahnya. Selagi sibuk mencari buku, mata Mikaela tidak sengaja menangkap sosok Bianca sedang duduk di sebuah kursi baca sambil memainkan ponselnya mencoba menghubungi seseorang.

Ingatan Mikaela kembali ke malam dimana Bianca memposting foto dirinya dengan Nata sedang menghabiskan malam bersama, Mikaela membuang muka dan menepis ingatan menyakitkan itu. Entah berapa kali Mikaela mencoba meyakinkan dan menampar dirinya sendiri dengan berkata 'Nata adalah pacar Bianca, terserah mereka mau ngapain' tapi Miakela tetap merasakan sakit.

Perempuan itu menggenggam rak buku sedikit kencang setelah melihat sosok tinggi dengan wajah tampan berjalan mendekati Bianca. Mahananta.

Nata datang dan duduk disamping Bianca dan mereka berbincang-bincang sambil tertawa. Tempat mereka duduk agak sepi karena biasanya perpustakaan akan ramai setelah makan siang.

Mikaela baru saja berniat meninggalkan kedua orang itu sebelum sebuah aksi memaku kedua kaki Mikaela membuat gadis itu terdiam mematung di tempat itu.

Bianca mencium bibir Nata.

Mata Mikaela tidak bisa berpaling dari kedua orang tersebut. Jantungnya berdetak kencang dan kakinya melemas seketika, apalagi ketika melihat respon Nata. Pria itu dengan semangat membalas ciuman pacarnya dan menarik pinggang Bianca semakin dekat lagi kepadanya.

Nafas Mikaela memburu dan perempuan itu hampir terduduk di lantai, tapi sekuat tenaga Mikaela menegakkan tubuhnya mencoba berbalik dan meninggalkan Bianca dan Nata, Mikaela tidak sanggup kalau harus melihat keduanya lebih lama lagi. hati Mikaela tidak kuat.

"Eh? Mikaela?"

Langkah Mikaela terhenti karena sebuah suara menyapa indra pendengarannya. Siara Bianca.

Dengan perlahan Mikaela berbalik dan menatap Bianca yang duduk disamping Nata, keduanya menatap Mikaela dengan terkejut, senyuman Bianca terbit "Beneran Mikaela!"

Perlahan perempuan itu bangkit dan menarik Nata menghampiri Mikaela, ingin rasanya Mikaela berlari sejauh mungkin dari kedua orang yang berjalan mendekatinya, Mikaela takut. Takut kalau hatinya semakin hancur lagi, takut kalau matanya tidak bisa menahan tangis lagi.

"Ngapain disini? Lo udah lama? Lo liat ya tadi?" Tanya Bianca dengan nada tidak enak, tapi tidak menghilangkan senyuman miringnya

Nata menggaruk lehernya dengan canggung, tidak tau harus berkata apa kepada perempuan yang berdiri di depannya, maka dari itu Nata memilih diam dan membiarkan Bianca yang mengajak Mikaela berbincang.

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang