Untitled

2K 144 45
                                    

.
.
.
.

💛

    'Karena cinta tidak memiliki batasan.
Kau dibebaskan menjatuhkan cintamu.
Bahkan dirimu, tak diizinkan membatasi hatimu dalam memilih jenis dari cintanya' - Kage's

      "Sayang, kau ingin apa dihari ulang tahunmu nanti? " Tanya Perth seraya memarkirkan mobil nya didepan perkarangan rumah kekasihnya.

"Umm memangnya kau ingin memberikan ku apa?" Lelaki berwajah cantik itu membatalkan niatnya membuka sabuk pengaman yang tersampir ditubuhnya.

"Apapun yang kamu inginkan, " Ujar Perth.

Mark disampingnya tampak berpikir keras.

"Aku ingin condo baru, mobil baru, sepatu keluaran terbaru dan tas supreme limitid edition." Mark mengakhiri kalimatnya dengan senyum penuh semangat.

"Ku ingin memerasku sayang? Dimana aku membuatmu kesal? "

Perth menatapnya seolah ia baru saja menjadi korban perampokan. Meskipun ia tak akan jatuh miskin juga jika membelikan barang-barang itu, tetapi yang dimintanya jelas bukanlah hal penting. Sekalian saja minta pindahkan warnet kedalam rumahnya.

"Aku hanya bercanda, hehe." Mark memamerkan sederetan gigi putihnya tersenyum lebar.

"Aku hanya ingin kau datang, hn? "

Perth menunduk sesaat. Justru ini yang ia takutkan bahwa ia tak bisa hadir dalam perayaan ulang tahun kekasihnya karena jadwal syutingnya yang padat.

"Tak apa jika tidak bisa, aku tau kau sibuk. " Mark menaikkan ujung bibirnya membentuk senyum kecil. Meskipun sedikit merasa lelah karena waktu kebersamaan mereka yang sempit Mark mencoba tetap mengerti keadaan Perth yang notabaned nya adalah seorang aktor.

"Maafkan aku," Ujar Perth menatapnya sendu.

"Emm. " Mark mengangguk kemudian membuka pintu mobil untuk segera turun. Sebelum benar-benar meninggalkan Perth yang masih memandang kearahnya, Mark menundukkan tubuhnya mensejajarkan pada kaca mobil.

"Hati-hati. Aku mencintaimu."

💛

"Cake seperti apa yang kau inginkan?" Mawin datang lalu ikut duduk di sebelah Mark yang sedang mengganti  ganti channel tv.

"Phee ingin belikan?"

Sebenarnya bukan hal aneh jika kakaknya itu membelikannya sesuatu di hari ulang tahunnya. Tapi sebuah cake adalah hal baru.

"Mae yang bertanya, aku hanya menyampaikan saja." Mark ber oh saja lalu mengangkat bahunya.

"Tidak tahu. Aku terima saja bagaimana bentuk dan rasanya." Mark tidak begitu suka Cake.

Keduanya lalu sama sama diam. Mark masih fokus dengan tv dan Mawin dengan ponselnya.

"Sudah beli kado untuk Perth?" Mark hanya membalas dengan gelengan.

Mawin paham apa yang mengganggu pikiran adiknya. Hari ulang tahun adalah hari dimana kau akan menyimpan kenangan indah baru di memori otakmu. Ucapan dan doa dari keluarga, teman, dan orang tersayang akan menjadi hal paling dinantikan setiap tahunnya dibandingkan sebuah kado.

Dan sepertinya tahun ini tidak akan sama seperti tahun lalu dimana Perth akan datang dan memberikan ucapan manis penuh cinta.

"Dia tidak akan datang?" Mawin bertanya hati - hati.

Mark mengangkat bahunya lalu tersenyum kecil.

"Tidak tahu. Dia sibuk phee. Aku tidak mungkin memaksakannya."

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang