WAY BACK HOME

1.2K 98 74
                                    

.
.
.
.

Ingatlah apa yang kukatakan padamu
"Kemanapun aku pergi
Aku takkan pernah meninggalkan sisimu
Kamu takkan pernah sendirian "
Bahkan saat kita mengalami perubahan
Bahkan ketika kita sudah tua
Ingatlah bahwa aku memberitahumu
Aku kan temukan jalan pulang

Aku tak pernah bisa mengijinkanmu pergi
Tidak dapat berpaling biarpun ku mencobanya
Karena bahkan saat aku sendirian
Kamu masih menggenggam pikiranku
Dan aku kan selalu memberitahumu
Bahwa aku kan selalu bertahan

Dan aku katakan dari semula
Kamu katakan saja dan aku akan pergi
Tidak, tidak masalah seberapa jauh
Karena cintamulah segala yang aku tahu
Sayang, kau tetap berada di tempatmu sekarang
Dan kamu tahu aku takkan terlalu lama
Bertahan
Bertahan

(Way back home-shaun) : Lirik terjemahan.

Mark P. O. V

           Tahun ajaran baru 2K19 baru saja dimulai. Para calon mahasiswa mahasiswi telah melalui masa masa sulit ospek di perkuli oleh senior dalam waktu singkat. Masa masa yang paling menyebalkan bagi sebagian anak di Universitas tempat banyak orang menggantungkan harapan agar mendapatkan perkerjaan yang lebih mudah dan layak. Ah.. tidak juga, itu hanyalah salah satu poinnya.

Marksiwat Jumlongkul. Ya, itu namaku yang tertulis sebagai salah satu mahasiswa jurusan Cinema di universitas yang cukup populer ini. Tempat ini begitu banyak melahirkan aktor aktris dan para pemain dibelakang layar yang hebat. Dan aku akan menjadi salah satu dari mereka nantinya. Aku adalah seseorang yang sulit menyembunyikan perasaan apa yang sedang kualami dan itu menyulitkan ku untuk berpura-pura. Terkadang aku akan gugup sampai terbata, atau malu hingga seluruh wajah dan telingaku menjadi merah seperti kepiting rebus dan aku tidak suka pedas. Itu akan membuatku terlihat seperti anjing yang tidak bisa menutup mulut. Ini adalah aku yang sebenarnya dan selalu ingin kututupi.

"Maark, ingin ke perpustakaan?" suara yang ku kenal itu membuatku menoleh kebelakang.

"Em. Kenapa? Kamu ingin menemani?"

"Ada beberapa hal juga yang ingin ku selesaikan disana. Ayo."

Aku tak berteman dengan banyak orang. Menurutku tak banyak manusia yang benar-benar benar dapat dipercaya.

Rangkulannya pada pundakku membuatku terhuyung. Lebih seperti menyeret karena aku tak bisa berjalan dengan benar.

Dia temanku. Blue. Anak satu jurusan yang memiliki tubuh jangkung dan kulit putih. Aku menyebutnya China musiman karena dibeberapa waktu matanya tampak menghilang saat tertawa. Dan juga meskipun kulit ku cerah tetapi ia terlihat lebih bersinar terutama jika dia berada dibawah paparan sinar matahari.
Ia memiliki rahang tegas dan dua lubang dipipinya yang membuat para gadis dikampus kami akan terserang diabetes kapan saja saat ia tersenyum. Dia lelaki yang tampan sekaligus manis. Manusia curang ini memiliki semuanya.

"Kau bertambah pendek atau bagaimana? Terlihat pas diketiakku." Kata katanya diiringi tawa mengejek membuatku jengkel.

"Ck, mana ada manusia bertambah pendek. Belajar tidak sih? Hentikan lelucon bodohmu itu." Aku berusaha melepaskan diri dari Blue yang dengan ketat melingkari leherku.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang