Home

760 72 41
                                    

Ini adalah squel dari 'Aku Tahu'
Yang belum baca aku tahu bisa di baca dulu di book ini juga ya.

Maaf jika ada kekurangan.
Kritik dan saran sangat diterima
Terima kasih




Pagi hari di hari minggu, Mark sudah memulai aksi bersih - bersih rumahnya. Semua pakaian kotor serta selimut sedang memutar didalam mesin cuci. Lantai sedang dia vacum untuk menghilangkan debu - debu yang menempel setelah itu mengepelnya dengan cairan pembersih lantai dengan aroma apel.

Di sofa ruang tv ada Perth yang sedang duduk dengan beberapa pakaian dab handuk yang belum terlipat. Dengan tenang dia melakukan tugasnya sesekali celah bibirnya ikut bergerak melantunkan lirik dari lagu yang Mark putar di dvd player. Kegiatan seperti ini rutin mereka lakukan setiap minggu. Walau hanya melipat pakaian tapi Perth cukup senang karena setidaknya dia bisa membantu dan menjadi sedikit berguna.

Tuk

Suara gelas bertemu permukaan meja kaca terdengar sampai ke telinga Perth bersamaan dengan seseorang yang duduk di sampingnya.

"Minum dulu susunya Perth." Tangan halus itu mengambil alih handuk kecil dalam genggaman Perth lalu membantunya untuk meraih gelas berisi susu hangat.

"Hari ini kau sibuk?" Perth bertanya setelah menenggak setengah isi gelas bening itu.

"Iya, aku sudah janji akan bertemu teman. Ada apa?" Mata Mark melirik sebentar lalu melanjutkan melipat sisa pakaian yang lain.

"Oh begitu ya? jika kau kosong aku ingin mengajakmu pergi ke taman. Sudah lama sekali kita tidak jalan - jalan." Perth kembali meneguk susu hangat di gelas dalam genggamannya sampai habis.

"Maaf sekali ya. Minggu depan aku janji padamu." Senyum itu merekah walau tidak bisa melihatnya tapi Perth dapat tahu itu.

"Iya aku tunggu." Lalu keduanya memulai topik baru untuk dibicarakan.

.
.
.

Sore harinya Mark sudah selesai dengan pakaian yang rapi. Wajahnya juga sudah dia beri sedikit polesan bedak dan pewarna bibir. Rambutnya dia biarkan jatuh kebawah menutupi dahinya. Masih ada cukup waktu baginya untuk mencari sepatu kesayangannya di gudang belakang. Sepatu yang sudah lama tidak dia gunakan karena belakangan dia lebih sering memakai sepatu kerjanya.

Perth di tempat tidur hanya diam mendengar setiap kegaduhan yang ditimbulkan oleh Mark saat lelaki manis itu bersiap - siap. Dia tahu kemana Mark akan pergi dan dengan siapa. Jika hanya teman, dia tidak akan serepot ini untuk bersiap - siap. Dia sudah pernah melihat dan merasakan kejadian seperti ini disaat kencan pertama mereka dulu. Mark akan bertemu kekasihnya yang lain. Seseorang yang lebih baik darinya. Dia bukan tidak tahu, dia hanya diam karena merasa tidak pantas untuk marah.

"Ada yang kurang Mark." Ucapnya sambil menatap lurus pada jendela kamar.

Merasa tidak ada jawaban, dia yakin Mark menunggu sampai dia yang memberi tahu.

"Kau lupa parfurme mu." Selanjutnya dia dapat mencium aroma manis segar dari minyak wangi yang biasa Mark gunakan.

"Kemana kau akan pergi?" Dia bertanya lagi. Entah kenapa dia ingin tahu.

"Hanya makan malam bersama. Aku sudah siapkan makan malam di atas meja. Jika kau ingin susu aku sudah letakkan thermos di tempat biasa. Mengerti?" Mark tersenyum saat Perth mengangguk patuh.

Dia kemudian keluar dari kamar mereka dengan ponsel di genggaman tangan kirinya. Langkahnya dia bawa pada kamar belakang tempat dimana barang - barang lama dan jarang dipakai disimpan.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang