Sunset With You

736 76 28
                                    

"Haaah" Perth kembali menghela napas entah untuk yang keberapa kali di sore ini.

Tubuhnya dia sandarkan pada kepala tempat tidur dengan malas - malasan. Matanya melirik pada kekasihnya yang sedang berada di balkon hotel dengan ponsel yang menempel di telinga.

Dia kesal karena di liburan ini kekasihnya masih saja menerima panggilan dari kantor. Padahal ini adalah liburan yang sangat susah di dapatkan oleh keduanya. Mengingat betapa padatnya jam kerja mereka dan susahnya mencocokkan jadwal. Tapi begitu mereka mendapatkannya masih saja ada yang tidak tahu diri mengganggu. Rasanya Perth ingin marah tapi tidak tega setelah kekasihnya mengatakan "maafkan mereka".

Cuaca sedang bagus di kota Da Nang, Vietnam. Mereka mengambil hotel di dekat pantai My Khe sehingga Perth dapat dengan jelas mendengar suara deburan ombak. Tangannya bergerak meraih ponselnya yang dia biarkan begitu saja di tengah tempat tidur. Mencoba menunggu dengan menonton video dari aplikasi Youtube dengan volume besar berharap sang kekasih terusik dan mengakhiri obrolannya disana.

Satu usapan lembut di kepala dia dapatkan. Matanya mencuri lirik pada sang kekasih yang berdiri di sampingnya dengan senyum cantik. Perth menyimpan ponselnya dan mulai memusatkan perhatiannya pada si manis.

"Sudah selesai bos?" Tanya Perth setengah menyindir.

Mark, kekasih Perth itu pun hanya terkekeh lucu melihat kekasihnya merajuk seperti bocah TK.

"Sudah kok, ayo aku sudah tidak sabar untuk makan seafood dan minum air kelapa." Tangan halusnya meraih lengan Perth untuk diajak berdiri.

Perth dengan malas malasan bangkit dari tempat tidur masih dengan wajah tertekuk. Mark menangkup wajah kusut itu lalu mengelusnya sayang.

"Maaf ya. Kau tahu mereka butuh persetujuanku sebelum menerima pesanan kan?"

"Phi, aku sangat senang bisnismu lancar, aku suka sifat profesional dan pekerja kerasmu tapi kali ini bisa kan kita nikmati berdua. Jangan ada gangguan dari manapun. Kita sudah jauh sampai kemari tapi mereka selalu saja--"

CUP

Perth diam setelah bibirnya di kecup oleh Mark guna menghentikan omelan Perth yang sepertinya akan sangat panjang. Mark tersenyum puas melihat wajah lucu Perth yang terlihat terkejut mendapatkan kecupan tiba tiba.

"Aku tahu kau kesal, maafkan aku. Tapi ini hari terakhir kita disini jadi lupakan semua rasa kesalmu dan ayo nikmati sisa liburan bersamaku sayang." Perth tersenyum kecil lalu mencuri kecupan di pipi kanan Mark sebelum keluar kamar hotel.

Baiklah dia akan menurut untuk menyimpan rasa kesalnya jika tidak mau moment liburan ini diakhiri dengan sia - sia.

.
.
.

"Dua air kelapa original ya." Seorang pelayan cafe mencatat pesanan Mark.

"Ada lagi?" Mark terlihat kembali melirik daftar menu mencari kira - kira apa lagi yang akan dia pesan.

Perth di hadapannya hanya diam memperhatikan sesekali mengabadikan moment yang dia rasa lucu dari kamera miliknya.

"Aku rasa itu saja dulu. Terima kasih." Setelah pelayan pergi kini Mark mulai melirik Perth yang tersenyum sendiri sambil melihat kamera.

"Apa yang kau lihat?" Mark menyipit menatap Perth di depannya.

"Wajahmu hahaha phi wajahmu sangat lucu disini." Perth memutar kameranya untuk di tunjukkan pada Mark.

Mark membulatkan matanya kesal lalu mencoba meraih kamera dari tangan Perth. Namun pergerakan cepat kekasihnya membuat dia hanya mampu meraih angin.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Where stories live. Discover now