JEDA

1.6K 120 38
                                    

.

-
Aku tak bisa melihat perasaanmu. Aku tak bisa meraih hatimu. Diam diam aku berharap padamu. Namun, luka yang kudapat. Meskipun begitu aku tak bisa membencimu.
-

Kelas teater baru saja selesai. Anak anak jurusan cinema mengemas barang barang bawaan mereka untuk segera pulang.

"Hey pasangan baru kami sangat panas!" Namtan tertawa renyah meledek dua orang lelaki yang tampak akrab. Keduanya juga bersiap siap meninggalkan ruangan tersenyum malu mengingat peran yang mereka mainkan saat jam pelajaran tadi. Mereka harus berekting seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar dan saling cemburu. Salahkan saja ekting mereka yang sangat apik hingga membuat anak anak dikelasnya terkena virus Baper melihat adegan keduanya.

"Ingin langsung pulang? Bagaimana dengan makan dulu? Aku melihat promo restoran baru dibelakang fakultas! Bagaimana? " Shesb berbicara nyaris tanpa jeda dengan semangat menyapa teman teman se-squadnya.

"Boleh saja, siapa saja yang ikut?! "

6/7 dari mereka mengangkat tangannya.

"Aku tidak bisa ikut yah, sudah ada janji dengan pacarku." Bright melebarkan senyum nya dan memamerkan dua jari didepan wajah membentuk huruf V.

"Ooi bright, bagaimana dengan pacarmu yang ini? " Namtan menyenggol Mark disebelahnya. Lelaki itu tampak adem ayem digoda seperti itu.

"Aku akan minta Blue untuk mengawasinya, " Bright mengikuti arah candaan teman temannya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Mark.

"Jika menyerahkannya pada Blue maka kau benar benar akan berakhir Bright! Dia akan merebutnya darimu!" ujar Pear.

Blue menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan pernyataan itu sementara Mark terkekeh menggelengkan kepalanya. Apa apaan drama sampai berlanjut begini. Ia ini laki laki normal bagaimana mungkin seenaknya di opor kesana kemari pada lelaki juga?! Tidak boleh!

"Berhentilah kalian! Aku lapar, kapan akan mulai pergi makan?" Tanya Mark.

"Maark, badanmu kecil tetapi lambung mu besar."

"Jangan menyalahkan lambungnya, ini salah kalian yang terlalu banyak bicara." Ujar Blue. Mendengar ia mengucapkan hal itu teman temannya malah bersorak untuknya.

"Uuuu tikungan tajam Hahaha." Mereka tertawa dengan keras.

💛

Mata mereka tak lepas mengawasi dua lelaki yang sejak tadi tak sadar sudah membuat berpasang mata gemas.

Bahkan sampai acara makan malam ini berakhir, mereka bahkan tak berjarak dan semakin asyik mengobrol sesekali tertawa.

Mark menghentikan langkahnya dan berbalik secara tiba - tiba membuat yang lain terkejut dan memasang wajah lucu membuat ia tertawa.

"Ada apa dengan wajah kalian itu?" Tawa nya keras terdengar.

"Siapa suruh kau berbalik tiba - tiba. Dasar." Namtan memukul pelan bahu Mark menyalurkan kesalnya.

"Maaf - maaf." Mark mengakhiri tawanya sambil mengatur nafas.

"Aku akan kembali dengan Mark. Bagaimana kalian?" Blue mulai buka suara.

4 pasang mata itu menyipit. Mencurigai dua temannya yang sekarang memasang wajah bingung.

"Kau benar - benar ingin merebut kekasih Bright ya?" Pear menggoda sambil menunjuk bergantian Blue dan Mark.

"Mishai~ uiiih apa apaan kalian ini. Sudah lah kami duluan ya." Mark menarik lengan Blue lalu keduanya keluar menuju parkiran.

Tak ada percakapan serius selama di mobil. Mereka hanya bernyanyi mengikuti musik yang diputar dari dvd mobil Blue.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon