HADIAH KECIL

884 83 13
                                    

Hari ini sepertinya cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan sudah turun sejak pagi tadi dan sampai sang matahari berganti bulan air langit itu belum juga berhenti membasahi bangkok.

Mark yang akan melakukan kegiatan di luar ruangan terpaksa harus menunda pekerjaannya sampai besok pagi. Dan sekarang dia sedang duduk di sudut cafe sambil bermain game di handphonenya. Di hadapannya ada P'Big yang sedang mengobrol dengan salah satu staf produk yang ingin bekerjasama dengan Mark.

"Hmm baiklah. Lalu kapan kita bisa mulai shooting?" Big mulai membuka notebook miliknya untuk mencatat jadwal artisnya.

"Mungkin minggu depan. Setelah jadwal fix aku akan segera mengirim kabar kepada kalian." P'Big mengangguk setuju lalu berjabat tangan dengan pria disampingnya.

P'Big mengalihkan perhatiannya kepada Mark yang masih ribut di bangku seberang. Staf tadi sudah pamit sejak 10 menit yang lalu.

"Tidak ingin pulang?" Tanya P'Big

"Sekarang? Sebentar aku belum selesai dengan ini." Mark mulai duduk tegak.

Selang beberapa menit sebuah panggilan masuk ke handphone Mark dengan nama kontak "dia pacarku" yaaah sedikit menggelikan bahkan P'Big selalu bergidik jijik setiap membacanya.

"Sialan Perth!!" Mark menjadi kesal.

"Apa?!!" Bahkan tidak ada panggilan sayang untuk si pacar.

"Galak sekali. Dimana?"

Mark menghela napas mencoba membuang rasa kesalnya.

"Masih di cafe tadi siang. Ada apa?" Mark mulai meminum milkshake miliknya yang sudah hambar akibat es yang sudah mencair sepenuhnya.

"Aku jemput ya? Rindu."

"Eh? Kan kan baru saja selesai shooting. Tidak lelah?" Mark tidak ingin merepotkan lelaki tersayangnya itu.

"Untuk bertemu denganmu aku tidak lelah sama sekali."

"Uh mengelikan tapi entah kenapa aku suka. Baiklah aku tunggu. Hati hati dijalan ya." Sambungan telepon terputus.

.

.

.

Setelah menunggu sekitar 42 menit dan sedikit drama antara Mark dan P'Big yang harus pulang terpisah akhirnya sekarang Perth sudah bersama Mark didalam mobil dan terjebak diantara lautan kendaraan lain di kawasan silom. Mereka terjebak macet.

Alunan musik kpop terputar dari display mobil Perth. Mark menggerakkan tangannya mencoba berjoget mengikuti irama musik yang sedang di putar. Sepertinya hujan hari ini tidak menyurutkan semangat Mark Siwat. Perth disebelah hanya bisa menahan gemas dan ikut bergumam mengikuti alunan lagu. Di depan sana antrian masih panjang membuat Perth akhirnya ikut bergerak mengikuti Mark yang sekarang sudah mengganti gerakan tangannya saat salah satu lagu Mino terputar.

"Kau ingat saat di korea Phi?" Tanya Perth

"Tentu saja. Kita melakukannya seperti ini." Mark melakukan gerakan dance sesuai dengan apa yang dilakukan Mino.

"Dan P'Big dengan jahil merekamnya." Keduanya lalu tetawa mengingat moment kecil namun sangat dirindukan itu.

Sekitar 1 jam sudah berpuluh lagu terputar dan sudah banyak gerakan dance tak jelas yang mereka lakukan. Bahkan mereka memulai sesi karaoke juga dengan botol mineral sebagai mic nya.

"Kegilaan ini membuatku lapar." Ucap Perth saat mobilnya berbelok kedalam kawasan gedung condo Mark.

"Kau belum makan? Kenapa tidak bilang, aku kan bisa belikan sesuatu di cafe tadi." Wajah Mark terlihat kesal membuat Perth meringis takut melihatnya.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Where stories live. Discover now