HELLO FRESHMAN

833 83 29
                                    

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Tak terkecuali universitas srinakharinwirot, jurusan cinema and digital media production. Ospek telah rampung seminggu yang lalu. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru hari ini sudah resmi masuk kampus dan mulai melakukan kegiatan belajar.

Di sudut halaman, tepatnya pada lahan parkir gedung fakultas COSCI Perth masih berada dalam mobil BMW nya. Dia dengan panik memakai dasi dengan lambang universitas dan setelahnya sibuk mencari name tag yang harus dia gantung di lehernya selama sebulan kedepan. Rambutnya terlihat berantakan. Perth menyisir asal - asalan paling tidak dia ingin terlihat lebih rapi dari sebelumnya.

Hari ini dia terlambat bangun. Semalam pesawat yang dia naiki mendarat pada pukul 00.45 di bandara Suvarnabhumi. Lalu dia baru bisa tidur dua jam setelahnya. Jika ibunya tak berteriak nyaring mungkin dia masih mimpi sekarang.

Perth berjalan tegesa sambil menyampirkan tas hitam di bahu kanannya. Di dekat pintu masuk dia melihat nanon yang sama kacaunya seperti dirinya.

"Nanon!"

Nanon melirik sebentar lalu melambaikan tangan. Perth sedikit berlari untuk menyusul Nanon disana.

"Terlambat juga?"

"Seperti yang kau lihat."

Perth tertawa kecil mendapat reaksi lucu temannya itu. Nanon bahkan sudah tinggal di kondominium yang dekat dengan universitas dengan tujuan menghemat waktu dan biaya bensin. Tapi tetap saja anak ini terlambat.

"Jangan tertawa. Aku tinggal sendiri untuk pertama kalinya. Jadi wajar jika aku terlambat diawal kan?" Nanon mencoba membela diri.

"Baiklah. Aku mengerti."

Mereka berhenti tepat didepan kelas yang tertutup. Mencoba mengatur napas mereka yang memburu akibat berjalan tergesa - gesa. Nanon lebih dulu membuka pintu lalu masuk disusul Perth. Di depan kelas seorang dosen sudah berdiri siap untuk menyapa mahasiswa baru. Setelah meminta maaf keduanya duduk di bangku belakang bersama dengan beberapa teman lainnya.

.
.
.

Di kelas lain Mark duduk di sudut kelas sedang memakan salad buah milik temannya, Mook. Mulutnya tak berhenti mengunyah bahkan saat sedang berbicara. Ohm datang ikut bergabung bersama Mark menghabiskan bekal temannya itu. Sedangkan Mook, duduk disamping mereka memasang wajah kesal.

"Aku sudah tau ini akan terjadi." Lalu dia meminum susu kotak miliknya sampai habis.

"Mook kau tau ? kami sangat menyayangimu. Bukan begitu Mark?"
Mark menyuapkan sesendok salad ke mulut Ohm.

"Benar sekali." Dan sibuk mengunyah lagi.

Blue masuk kedalam kelas dan mengambil tempat duduk di depan Mark. Dia berbalik untuk melihat dua temannya sedang bekerja sama menghabiskan sarapan orang lain.

"Mark, hari ini Perth sudah masuk kuliah kan?" Tanya Blue.

Mark mengangguk dengan bibir penuh yang terlihat menggemaskan.

"Dia sudah mulai belajar. Kenapa?"

"Tidak ada. Hanya bertanya." Kemudian Blue melirik Mook.

"Besok bawa lebih banyak. Aku juga mau." Lalu Blue mendapat lemparan kotak susu kosong dari Mook.

.
.
.

"Ikut makan siang bersama?" Nice bertanya pada Perth yang sedang merapikan pakaiannya.

"Sepertinya tidak. Kalian duluan saja."

"Dia kan ingin makan siang dengan senior kita. Kalian tau?" Nanon mulai memprovokasi.

"Oooh siapa namanya?" Best melirik Nanon dan Nice.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Where stories live. Discover now