LOTUS MERAH

1.2K 90 28
                                    

WARNING⚠⚠
5k lebih semoga kalian tidak bosan
Selamat membaca




Hongkong tidak pernah tidur. Di malam hari pun kota itu sangat padat. Menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diminati membuat kota itu disulap menjadi seindah mungkin pada malam hari. Namun tidak semua bagian menjadi cantik. Mereka masih punya beberapa gang sempit kumuh dan bau. saat ini gang sempit itu menjadi ramai akibat suara senjata api yang melayangkan dua pelurunya.

DUAR
DUAR

darah mengalir deras dari dada kiri dua orang wanita tua. Mata mereka terbuka menyeramkan.

Tap
Tap

Langkah kaki seseorang terdengar mendekat kepada dua wanita tak berdaya itu. Wajahnya tertutup topeng silver berbentuk tengkorak. Bajunya serba hitam dengan satu buah soft gun ditangan kanannya. Kakinya menyenggol salah satunya untuk memastikan nyawanya sudah lenyap.

"Hik."

Helaan napas tersendat terdengar pelan dari salah satu wanita yang memiliki rambut hitam kumal.

"Ckckck belum mati juga." Dia berjongkok disamping wanita itu. Tangannya secara diam - diam meraih belati yang tersimpan dibelakang tubuhnya.

SRET

Belati mengkilap itu menjadi kotor setelah tertancap dengan sempurna pada jantung wanita tua itu.

"Selamat tinggal penyihir tua." Dia bangkit lalu menyimpan semua senjatanya.

"Perth. Sudah?" Lelaki lain datang menghampirinya dengan satu kantong besar yang dia seret dengan santai.

Lelaki bernama Perth itu mengangguk lalu menunjuk dua orang wanita tua yang nyawanya sudah lenyap.

Mereka mengumpulkan tiga wanita di tengah gang lalu mulai memandikan tubuh mereka dengan bensin. Perth mengeluarkan pemantik dari sakunya. Tiga jasad itu terbakar di sudut kota Hongkong.

.
.
.

Brak

Pintu dibuka kasar menampilkan lelaki bertubuh kecil yang memasuki ruangan dengan wajah tak bersahabat. Tiga lelaki didalam ruang kamar sempit dengan nuansa cream itu terkejut dan mengelus dada masing - masing.

"Kau menyeramkan." Ucap salah satu nya bernama gun.

"Tidak ada waktu lagi. Besok pagi sekali tiga orang dari kita akan terbang ke chiangmai thailand." Dia sibuk menghidupkan laptop dan memainkan benda persegi itu dengan lihai.

"Tiga? Salah satu dari kita tidak ikut?" Perth bertanya santai sambil menyesap sebatang rokok yang tersisa setengah.

"Gun akan tetap disini membunuh satu penyihir lagi. Sisanya ke thailand."

"Kasus apa?" Title mulai serius, dia mematikan rokoknya dan mencondongkan tubuh tegapnya untuk fokus pada layar laptop plan.

"Master mendapat laporan 8 anak telah hilang secara misterius di chiangmai selama satu bulan ini. Kejadian ini diduga ulah penyihir setelah sebuah sobekan jubah tersangkut di pagar salah satu sekolah dasar." Layar laptop Plan menampilkan foto - foto dokumentasi di tkp dan foto bukti sobekan jubah.

"Lalu?" Title menunggu kelanjutan penjelasan Plan.

Layar laptop kemudian berganti menampilkan dua wajah lelaki muda berwajah rupawan dengan nama masing - masing di bawah foto.

"Dua orang ini terakhir kali dilaporkan menetap di chiangmai. Mereka berdua penyihir. Diduga 3 penyihir terlibat dalam kasus ini." Perth memperhatikan layar laptop Plan dengan dahi berkerut.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Kde žijí příběhy. Začni objevovat