SWEET CHAOS PT.2

689 56 8
                                    

《Enjoy》


Suara pedang beradu terdengar jelas dalam ruangan yang tidak begitu luas. Beberapa orang sudah terbaring tidak bernyawa membuat lantai keramik yang mereka pijak kini sedikit licin karena darah. Seseorang dengan topeng joker hitam yang melekat pada wajahnya kini menghunus mata pedangnya pada sang lawan tepat di depan dada kirinya.

Clang

Pedangnya di tangkis dengan kuat membuat dia hampir saja kehilangan senjatanya sendiri. Jujur saja, Perth - sang Bloody Joker tidak begitu mahir menggunakan pedang. Tapi mau bagaimana lagi, pedang harus di lawan dengan pedang dalam perkelahian jarak dekat ini. Di tengah kesibukannya mempertahankan diri agar tidak terbunuh, seseorang masuk kedalam ruangan dengan topeng angsa hitam. Pedang di tangannya dia biarkan menyeret di lantai menimbulkan suara khas yang cukup mengganggu telinga.

"Wah belum selesai?" Ucapnya lantas duduk diatas salah satu tubuh tak bernyawa.

Perth tidak menanggapinya. Dia masih sibuk menepis dan menghunus pedang. Mark -si Black Swan kini menumpu dagunya pada kedua lutut menyaksikan pertarungan sengit antara kekasihnya dan musuh. Sebuah senyum tipis muncul meski tidak dapat dilihat dengan jelas oleh orang lain.

"Kau tahu Perth, ini lah alasanku semakin cinta padamu. Kau sangat keren saat sedang bertarung, sayang." Mark menatap Perth dengan tatapan penuh cinta.

Okay itu adalah kalimat cinta yang seharusnya membuat dada berdebar. Tapi, apa Mark tidak lihat bagaimana situasi saat ini?

"Kalau kau? Apa yang membuatmu semakin cinta padaku?" Mark kembali membuka mulutnya dan Perth benar - benar tidak mengerti apa isi kepala pria manis itu.

Karena demi Tuhan ini bukanlah waktu yang tepat untuk saling melontarkan gombalan. Perth melirik sekilas pada kekasihnya yang masih betah pada posisi awal.

Matanya berninar menanti jawaban Perth. Hampir saja Perth terkecoh, dan disana Mark tertawa lepas. Dasar pria nakal itu.

"Kau mau tahu jawabanku kan? Kalau begitu bagaimana dengan melakukan tugas akhir sayangku. Agar kita segera pulang dan kau akan dengarkan jawaban dariku sambil berpelukan."

CLANG

Pedang pria di hadapannya kini sudah terhempas jauh. Membuat Perth dengan segera mengayunkan pedangnya pada leher musuh.

SLASH

Duk

Sebuah kepala menggelinding dan berhenti tepat di ujung sepatu yang Mark pakai.

"Jelek."

Dia bangkit tak menghiraukan senyuman penuh kemenangan milik kekasihnya yang sedang merasa bahagia karena masa sulitnya sudah berakhir.

"Tidak perlu berlebihan, payah." Ucap Mark lalu berjalan keluar dari dalam ruangan. Menuju mobil untuk mengaktifkan bom yang sudah dia pasang tadi.

"Sepertinya tadi ada yang memujiku." Goda Perth lalu berlari kecil menyusul prianya.

"Jadi, bisa ulangi alasan kenapa kau semakin mencintaiku, sayang?" Tangannya merangkul pundak Mark dengan lembut.

Mark tak menolak mereka berjalan santai menuju halaman belakang dimana mobil mereka terparkir.

"Aku lupa tadi aku bilang apa ya?" Kemudian dia masuk kedalam mobil membiarkan Perth tertawa lepas di samping kendaraan roda empat milik mereka.

"Ayo masuk, aku tidak ingin kau mati disana sebelum aku dengar alasan darimu. Kau sudah berjanji." Topeng angsa hitam sudah dia lepas. Kini wajah manis itu dapat dilihat oleh Perth dengan jelas. Wajah itu sekarang terlihat kesal.

PERTHMARK (OS & FICLET COLLECTION)Where stories live. Discover now