Chapter 7

292 53 3
                                    

~ Aku tidak berada di pihak manapun, disini peranku hanya sebagai pengamat saja. Tapi bukan berarti aku diam jika ada yang salah nantinya. ~ Im Jaeun
.
.
.
.
.
.

🌺🌺🌺

Kerajaan sekarang ini disibukkan dengan persiapan perjamuan makan malam yang akan diadakan nanti malam. Perjamuan ini akan dihadiri oleh para petinggi kerajaan dan kalangan bangsawan untuk membahas lebih lanjut, mengenai persyaratan Putri Mahkota yang diajukan oleh Raja Hwang Joo.

Ditengah persiapan ada seorang yeoja yang membawa keranjang berisi kain tengah terburu-buru. Yeoja itu terlihat sangat gugup hingga tanpa sengaja ia menabrak seseorang yaitu Hwang Soon.

Bruukk...

Keranjang yang dibawanya pun jatuh beserta isinya, yeoja itu menundukkan kepala seraya mengucapkan kata maaf.

" Jeosonghamnida, jeongmal joesonghamnida Wangja-nim.. ".

(Kim Haerin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kim Haerin)

Hwang Soon hanya menghela napasnya dan menatap yeoja itu acuh.

" Seperti biasa kau selalu ceroboh Haerin-ssi.. ".

Yeoja yang bernama Haerin itu pun hanya bisa menundukkan kepalanya, sambil menggigit bibir bawahnya mendengar teguran dari namja dihadapannya ini.

" Joesonghamnida Wangja,, saya memang terburu-buru, kain ini harus saya serahkan segera pada.... ".

" Aku tidak butuh alasanmu Haerin-ssi, bereskan itu dan tolong segera menyingkirlah dariku!! ", kata Soon dingin.

Haerin pun menganggukkan kepalanya dan segera membereskan kainnya yang jatuh tadi. Setelah semua kain ia masukkan ke dalam keranjang, Haerin pun segera menyingkir dari hadapan Pangeran Hwang Soon.

Tak lupa Haerin menundukkan kepalanya memberi hormat pada Pangeran.

" Sekali lagi, joesonghamnida Wangja-nim,, sillyehamnida.. ".

Pangeran Hwang Soon pun pergi meninggalkan Haerin yang tetap menundukkan kepalanya tak berani menatap Pangeran Hwang Soon.

Setelah Hwang Soon pergi, Haerin cepat-cepat menuju aula perjamuan untuk mengantarkan kain itu.

" Mianhaee,, Agasshi.. Aku terlambat, ini kainnya ".

Haerin menyerahkan kain itu pada Jieun yang bertugas untuk mendekorasi aula perjamuan itu. Dengan tersenyum Jieun menerima kain itu.

" Gomawo Haerin-ssi.. ".

" Nee,, cheonmayo Agasshi.. ".

🌺🌺🌺

Sementara kerajaan disibukkan dengan persiapan perjamuan makan malam. Tiga orang yeoja tengah duduk di ruangan ayah mereka, suasana tegang tengah mereka rasakan. Bagaimana tidak, ayah mereka pulang dalam keadaan marah besar dengan berita yang tersebar tentang pencarian Putri Mahkota.

" Aboenim, sebenarnya apa yang terjadi?? ", tanya Sena anak pertamanya.

Namja paruh baya itu menghela napasnya kasar.

Namja paruh baya itu menghela napasnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jendral Lee Byun)

" Ini semua gara-gara Perdana Menteri Im Yoo Sang yang telah membujuk Raja untuk mengadakan pencarian Putri Mahkota untuk Yoon ".

" Jadi sebenarnya ini bukan ulah Aboenim, kami pikir Aboenim yang melakukannya. ", kata Mina.

" Lalu apa yang akan Aboenim lakukan sekarang?? ", tanya Yuna.

Namja paruh baya itu diam dan mulai berpikir apa yang akan ia lakukan.

" Aboenim punya rencana, tapi kali ini aku ingin Hana ikut dalam rencana yang telah aku buat ".

Ketiga yeoja itu saling berpandangan dan bingung untuk apa pelayan mereka ikut dalam rencana yang dibuat oleh ayah mereka.

" Museun-imnida Aboenim?? Kenapa Hana dilibatkan juga?? ", tanya Yuna dengan sedikit nada penolakkan.

" Kau hanya perlu menuruti perintah Aboenim Yuna. Jangan tanyakan mengapa Aboenim melibatkan Hana ".

" Tapiii.... ".

" Sudah Aboenim katakan padamu, untuk tidak menggunakan perasaan saat Aboenim menyuruhmu untuk melakukan sesuatu ".

Seketika Yuna diam, mengetahui ayahnya menggunakan nada tinggi saat bicara padanya. Yuna hanya khawatir pada Hana yang sudah ia anggap sebagai saudari. Saat ayahnya telah memutuskan melibatkan seseorang dalam rencananya itu akan membahayakan.

" Raja Hwang Joo mengundang Aboenim ke perjamuan makan malam di kerajaan nanti. Raja Hwang menyuruh Aboenim membawa ketiga putriku ke kerajaan juga ".

Mendengar perkataan ayah mereka, ketiga yeoja itu terkejut.

" Lalu apa Aboenim akan membawa kami bertiga ke kerajaan?? ", tanya Mina.

Namja paruh baya itu tersenyun kepada ketiga putrinya.

" Mullon,, bersiap-siaplah kalian berempat ".

" Berempat?? Aboenim... ", kata Yuna tercekat. Perasaannya pun menjadi tidak enak.

Yuna mulai mengetahui apa yang dipikirkan oleh ayahnya ini, seketika Yuna berdiri dan langsung keluar dari ruangan ayahnya.

Sementara Sena dan Mina saling berpandangan bingung ada apa sebenarnya.

" Yuna memang pintar, ia langsung bisa menebak apa yang akan aku lakukan. " Batin namja itu.





















TBC🐢

•LOVE OR MIGHT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang