Special Chapter •Soon & Haerin•

93 11 5
                                    

Kali ini Haerin tidak ingin kalah lagi dari Hwang Soon, mungkin untuk urusan berkelahi Haerin akui ia benar-benar payah dalam hal itu namun untuk urusan menunggangi kuda Haerin percaya ia bisa atau malah ia yakin lebih unggul dari Soon. Awal mula ia menunggangi kuda adalah saat melarikan diri dari pemberontak Hwang Baek. Haerin merasa bahwa ia tidak berguna sama sekali saat pelarian waktu itu menunggangi kuda saja ia tidak bisa.

Jadi Haerin membulatkan tekad untuk belajar menunggangi kuda, dan ternyata dari kesungguhan nya dalam belajar membuah kan hasil. Saat ini Haerin sedang berlomba menunggangi kuda dengan Soon dan ditemani dengan si kembar. Hyera bersama dengan Soon sedangkan Hyuk bersama dengan Haerin masing-masing kuda mereka saling kejar untuk melewati garis akhir. Hingga akhirnya kuda yang ditumpangi oleh Hyuk dan Haerin memenangkan perlombaan ini.

" Hore.... Hyuk menang Hyera kalah. "

Haerin tersenyum melihat kelakuan Hyuk yang memamerkan kemenangan mereka pada Hyera saudari kembarnya. Dan tentu ditanggapi raut kesal tercetak pada wajah menggemaskan itu.

"Aish....paman coba lihat Hyuk, dasar tukang pamer. " Kata Hyera sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Soon hanya menghela nafasnya pelan, sudah biasa melihat pemandangan didepannya ini. Sebelum terjadi peperangan kecil antara si kembar Soon berjongkok menyamakan tingginya dengan Hyera keponakannya.

" Tak apa lain kali kita pasti menang, sekarang paman ingin Hyera dan Hyuk kembali ke rumah. Sebelum itu paman tidak ingin ada pertengkaran antara kalian berdua. "

Si kembar saling berpandangan enggan untuk mengiyakan permintaan paman mereka itu, Soon yang melihat tingkah keponakannya itu mendengus geli.

" Kalian mengerti atau tidak ? " Tanya Soon sekali lagi.

" Nee paman mengerti, kajja Hyuk kita pulang. Tapi lain kali aku pastikan akan menang dari mu. "

" Terserah dirimu saja lah yang pasti aku akan menunggu saat itu tiba, dan akan ku pastikan bahwa kau tidak akan bisa mengalahkan ku dan bibi Haerin iyakan bibi ? "

Haerin yang ditanyai seperti itu hanya tersenyum kikuk dan menatap Soon meminta bantuan untuk menghentikan adu mulut si kembar. Namun Soon hanya mengangkat bahu nya acuh tidak berniat membantu Haerin sama sekali.

" Sudah-sudah Hyera dan Hyuk segeralah pulang, jangan sampai ibu kalian khawatir dan kerepotan mencari keberadaan kalian berdua. " Kata Haerin mencoba mengalihkan pertanyaan Hyuk padanya.

" Nee bibi kami akan pulang, sampai jumpa Paman Soon, Bibi Haerin. " Kata si kembar bersamaan.

Setelah kepergian mereka Haerin menghampiri Soon yang terlihat mengemasi peralatan berkudanya, Haerin pun melakukan hal yang sama.

" Mengapa kau tidak membantu ku sama sekali, setidaknya buat mereka berdua berhenti dengan tatapan maut mu itu. "

Soon menatap sekilas Haerin yang sibuk mengemasi barang-barangnya, namja itu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Haerin padanya.

" Kau tau aku merindukan masa disaat kami berkumpul bersama. Melihat kelakuan si kembar tadi membuatku mengenang masa lalu. Aku ingat dulu Seo dan Bin pasti akan bertengkar setelah sesi latihan kami, kau tau saat itu Hyuk Hyung yang melatih kami secara langsung. Dengan sabar menghadapi setiap tingkah laku kami berenam, Hyuk Hyung selalu mengutamakan Yoon dan mengatakan bahwa tugas utamanya adalah membuat Yoon siap. "

Haerin menatap Soon sendu ia paham bahwa kehilangan sosok yang berarti dihidupkan kita itu sangatlah menyakitkan. Yeoja itu paham betul bahwa Soon belum sepenuhnya mengikhlaskan kepergian Hyuk begitupun dengan saudaranya yang lain.

" Saat itu aku pikir bahwa arti siap yang dikatakan oleh Hyuk Hyung adalah persiapan Yoon untuk menjadi putra mahkota. Aku tidak pernah berpikir bahwa itu punya arti lain, aku merindukannya Haerin. "

Haerin hanya bisa menundukkan wajahnya diam tidak berniat untuk mengatakan sesuatu pada Soon. Ia mengerti kehilangan Hyuk bagi Soon adalah seperti ditampar oleh kenyataan, kenyataan pahit yang namja itu harus telan. Haerin mengalihkan pandangannya pada Soon yang menatap kosong pada barang bawaan mereka tadi. Hingga akhirnya Soon untuk kesekian kalinya menghela nafasnya lelah.

" Sudahlah Haerin kau jangan berpikiran macam-macam. Kuakui bahwa kau hebat bisa mengalahkan ku hari ini. "

Haerin lekas tersenyum ia pun dengan raut bahagianya menghampiri Soon.

" Tentu saja ini juga berkatmu yang melatihku, terima kasih karena telah mau membimbingku. " Soon menatap Haerin yang tersenyum manis padanya, senyum tipis menghiasi wajah dingin Soon itu.

" Haerin "

" Iya ada apa ? "

Soon mendekati Haerin dan mengusap lembut pipi kiri Haerin.

" Bagaimana bisa aku tidak menyadari dari awal jika kau menyukai ku, maaf karena telah berperilaku buruk padamu. "

Haerin menggenggam tangan Soon yang menyentuh pipi kirinya itu, ia kecup tangan hangat namja itu.

" Bukankah sudah kukatakan berhenti untuk menyalahkan dirimu. Aku mengerti keadaan nya saat itu ku mohon tolong jangan bahas hal ini lagi. "

Soon tersenyum namja itu pun merapatkan jaraknya dan meraih pinggang kecil itu, memeluknya dengan erat. Entah sejak kapan Hwang Soon yang dingin bisa menjadi hangat didepan seorang yeoja bernama Kim Haerin ini. Namja itu mengusap lembut rambut Haerin yang terurai, mengusapnya pelan dengan sesekali mengecup puncak kepala Haerin dengan sayang.

Haerin pun melingkarkan tangannya di pinggang Soon menyamankan diri dipelukkan orang terkasihnya. Ia tak menyangka akan begini akhirnya, perasaanya akan terbalaskan. Dulu ia merasa tak pantas memiliki perasaan itu, tapi lihat sekarang ia bahagia dengan namja nya itu.

" Hidupku selama ini sia-sia, hanya karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi. Kau tau Haerin aku hanya ingin hidup tenang bersama kalian terutama kau. Jangan pernah tinggalkan aku Haerin karena aku tidak bisa jika tanpamu. Anggap saja aku berlebihan aku tak perduli dan aku bersungguh-sungguh dengan apa yang aku katakan Haerin. "

" Tentu, aku tidak akan pernah pergi meninggalkan mu, aku dan yang lainnya akan selalu ada untukmu. Jadikan pelajaran masa lalu itu, berdamai lah dengan masa lalu mu. Jangan ambil keputusan yang salah nantinya, aku selalu percaya padamu. "

Soon menganggukkan kepalanya mengerti ia pun mengeratkan pelukannya pada Haerin menikmati pelukan hangat itu dengan pikiran yang entah mengelana kemana.

===================================

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now