Chapter 15

202 36 2
                                    

~ Berbohong demi kebaikan menurut sebagian orang adalah cara terbaik untuk menjaga perasaan. Tetapi bohong tetap lah bohong ~ Hwang Seo
.
.
.
.
.
.


🔹🔹

Yuna sekarang ini berada di kerajaan atas perintah dari Permaisuri Son, karena masalah yang terjadi di kerajaan kemarin tentang desas-desus kematian Selir Min Hyera membuat ujian Putri Mahkota untuk kalangan rakyat biasa ditunda.

Dan sekarang Yuna bersama para gadis lainnya sedang berada di taman kerajaan untuk menjalani ujian selanjutnya. Ada yang berbeda dari ujian ini pihak kerajaan memutuskan untuk membuat ujian itu menjadi dua tahap saja dan ini adalah ujian terakhirnya, yaitu menebak sebuah teka-teki yang diberikan oleh Raja sendiri.

" Guchehwa Widaehan Yeosin Sungeum ", itu kalimat yang harus mereka cari apa artinya. Permaisuri Son memasuki taman bersama Selir Kang Sana, para gadis itu menundukkan kepala memberi hormat pada keduanya.

" Maafkan aku membuat kalian menunggu dan membuat kalian datang ke kerajaan secara tiba-tiba. Mungkin kalian tahu apa masalahnya dan ku harap kalian mengerti ".

" Ye, Mama. ", jawab para gadis bersamaan.

" Kali ini secara berat hati aku mengumumkan bahwa ujian terakhir ini hanya ada satu yang keluar sebagai pemenangnya. ", kata Selir Kang.

Para gadis terkejut akan pemberitahuan yang terkesan tiba-tiba ini, mereka saling berpandangan bingung dan gelisah.

Yuna menghela napasnya lelah,
" Ini semakin berat saja. ", batin Yuna.

" Aku tahu kalian kecewa, jadi untuk meminta maaf atas kesalahan kami, kami akan memberikan hadiah untuk kalian yaitu geum (emas) masing-masing dua kantong tepatnya. ", kata Permaisuri.

Para gadis tersenyum mereka berpikir mungkin dengan dua kantong emas bisa menghibur diri mereka. Melihat reaksi itu Permaisuri Son tersenyum sinis.

" Anjing tetaplah anjing. "

Sedangkan reaksi dari Selir Kang kecewa, ia berpikir apakah dengan ini Permaisuri berhasil mengalihkan perhatian para gadis.

Tanpa mereka sadari ujian telah dimulai sejak Permaisuri dan Selir memasuki taman. Kalimat yang dipasang di depan mereka itu hanyalah sebuah jebakan saja, ini untuk mengukur keinginan mereka kekuasaan, kehormatan, dan kesetiaan. Yuna sebenarnya telah mengetahui sesaat setelah Permaisuri mengatakan emas.

Dalam kalimat itu juga disinggung tentang emas. Kata geum yang dilontarkan oleh Permaisuri itu kuncinya.

" Sekarang aku ingin kalian menulis arti dari kalimat yang diberikan oleh Raja di kertas kalian masing-masing. Aku akan memberi kalian waktu 15 menit untuk memikirkannya. "

Para gadis mulai menulis jawaban mereka termasuk Yuna. Yuna memandang kalimat itu.

" Guchehwa Widaehan Yeosin Sungeum ", jika diteliti Guchehwa berarti Perwujudan lalu Widaehan Yeosin berarti Maha Dewi dan Sungeum sendiri adalah Emas Murni.

Perwujudan kerajaan itu diibaratkan sebagai Maha Dewi yang memiliki Emas Murni bukan benda berupa Emas, melainkan kehormatan, kebijaksanaan, kekuasaan, kesetiaan, keberanian, kesederhanaan, dan kejujuran.

Masing-masing kata itu merujuk pada ketujuh Pangeran yang menjadi lambang kerajaan. Tak terasa 15 menit telah berlalu, Yuna hanya menuliskan apa yang ia tahu, kertas itu diambil oleh pelayan dan diberikan kepada Permaisuri Son dan Selir Kang. Selama Permaisuri dan Selir membaca jawaban para gadis, mereka diizinkan untuk melihat taman kerajaan.

Selir Kang membaca satu persatu kertas itu dan salah satunya milik Yuna, senyum menghiasi wajah cantik dari Kang Sana.

" Mama, kurasa kau harus membaca ini. "

Permaisuri Son pun membaca kertas milik Yuna, raut kepuasan terpancar darinya, ternyata masih ada gadis yang tidak tergiur dengan tawarannya tadi. Setelah meneliti tulisan dari Yuna, ia dapat menyimpulkan bahwa Yuna adalah orang yang sangat teliti dan cerdas. Bukan hanya itu saja, mungkin Yuna juga bisa membuatnya sedikit tertarik dengan pemikiran gadis yang satu ini.

" Suruh mereka semua pulang dan berikan dua kantong emas sebagai hadiah kecuali gadis yang bernama Oh Yuna. Bawa gadis itu ke kamar yang sudah aku siapkan. ", titah Permaisuri Son pada kepala pelayannya.

" Sepertinya kau sudah memilih siapa pemenangnya, Mama. "

" Tentu saja, dan aku harap tidak mengecewakan. "

Permaisuri Son dan Selir Kang tersenyum, lalu mereka pergi meninggalkan taman, dan menuju aula kerajaan menemui Raja untuk mengabarkan berita gembira ini.


















TBC🐢🐢
BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN YA YEOROBUN😇

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now