Chapter 36

129 31 7
                                    

- Kali ini aku tak ingin tertipu lagi walaupun keluarga yang harus aku hadapi semua yang salah harus diperbaiki. - Hwang Yoon
.
.
.
.
.
.

🍂🍂🍂

" Hyung.. "

Bin merasa ada yang tak beres, ia menggenggam tangan Hwang Seo kakaknya. Dengan suara yang bergetar entah karena apa Bin mencoba bertanya.

" Hyuk Hyung dimana? "

Seo menatap adiknya sendu ia menatap para saudaranya Min menganggukkan kepala tanda bahwa Seo harus mengatakannya.

" Bin-ah, Hyuk Hyung telah tiada. "

Pegangan pada tangan Seo terlepas ditatapnya para saudaranya, Bin mencoba mencerna perkataan Seo tadi.

" Telah tiada maksud Hyungnim itu... "

Soon mendekat dan menepuk pelan bahu Bin.

" Nee, Hyuk Hyung meninggal dunia Bin. Kami baru saja selesai mengkremasinya. Maaf karena melakukannya tanpamu, kami tak ingin jasad Hyuk Hyung dibiarkan terlalu lama maaf. "

Air mata turun darinya, Bin mencoba menetralkan napasnya yang tidak teratur.

Melihat itu para pangeran terlihat cemas, Yoon mengambil air dan menyuruh Bin meminumnya.

" Tenanglah. Kami mohon tolong tenangkan dirimu. " Kata Min.

" Jenderal Lee, Hyungnim. "

Para pangeran bingung dan saling berpandangan, Soon mencoba bertanya.

" Apa maksudmu? "

" Yoon Hyung, Selir Min saat ia terluka saat itu.... Disaat Selir Min berlumuran darah itu... "

Kelima pangeran mulai mengerti dan mencoba menenangkan Bin yang sekarang memegang kepalanya menahan sakit.

" Bicaralah dengan pelan Bin, tolong jangan memaksakan dirimu. " Kata Seo.

" Jenderal Lee yang membunuhnya dan Paman Soora ia yang menceritakan kebenaran padaku. "

Kali ini Hyun mendekat dan memegang erat tangan Bin yang basah karena keringat.

" Pelan Bin atur napasmu. "

" Paman Soora ada disana waktu itu, dimana saat Jenderal Lee membunuh Selir Min. Saat itu Paman Soora diseret oleh para pengawal Jenderal Lee, Paman Baek dia yang menyuruh Jenderal Lee untuk membunuh Selir Min. "

Satu kenyataan lagi yang mereka dengar amarah semakin memuncak, mereka benar-benar tak habis pikir dengan ini semua.

" Hyungnim, Paman Baek mencintai Permaisuri namun ditolak olehnya karena dia mencintai Raja. "

Min merasa malu sekarang benar-benar merasa jijik pada dirinya, Yoon yang mengetahui gerak-gerik Min kakaknya mencoba untuk memberi semangat.

" Hyungnim, tolong jangan berpikir yang aneh-aneh. Sampai kapan pun kau tetaplah saudara kami, kakak tertua kami. " Min menatap sendu Yoon dan beralih menatap para saudaranya ini.

Hingga sebuah kegaduhan dari luar menyadarkan mereka, kepala pelayan Bin memasuki kamar dengan keadaan yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

" Wangjanim, sebaiknya kalian pergi. Pasukan Pangeran Baek mengepung kediaman ini, segeralah lari dari sini lewat pintu belakang. "

" Tapi kau bagaimana? " Tanya Seo.

" Aku akan mencoba menahan mereka Wangja, selamatkan diri kalian. Aku rela mati demi kalian simbol keguguran Raja Hwang Joo. Tolong cepatlah pergi. "

Tanpa berpikir lama lagi Min dan Yoon memapah Bin keluar dibantu Seo, Soon, dan Hyun yang dalam mode waspada.

BRUUKK..


Terdengar suara pintu didobrak terlihat Pangeran Hwang Baek dengan pedang ditangannya mencari keberadaan para keponakannya. Bukan para pangeran yang ia dapat melainkan kepala pelayan yang menjaga Bin yang ia temukan.

" Katakan dimana mereka ? "

" Maaf aku tak akan memberitahu mu, kau tak akan menang melawan mereka. "

Merasa diremehkan Pangeran Hwang Baek menusukkan pedang itu ke arah pelayan. Dengan bengisnya ia memerintahkan prajuritnya mencari keberadaan keponakannya sekarang.

" Bawa mereka hidup atau mati aku tak peduli, jangan biarkan mereka lolos. Bunuh semua orang yang berhubungan dengan mereka. "

Sesuai dengan perintah yang didapat, para prajurit itu berlarian kesana kemari mencari keberadaan para pangeran. Sementara itu keenam pangeran membagi tugas. Min dan Yoon pergi menuju Raja Hwang Joo, lalu Hyun dan Soon pergi menemui Jieun dan bertugas membawa Jieun keluar kerajaan.

Sedangkan Seo dan Bin yang nekat menemui ibu mereka Selir Kang Sana, berharap ibu mereka baik-baik saja. Mereka berjanji bertemu di depan gerbang kerajaan pada tengah malam, sebelumnya mereka membuat rencana siapa pun yang duluan sampai di gerbang menyiapkan kuda untuk kabur nantinya.

Ditempat lain para yeoja mulai bersembunyi dari para prajurit Pangeran Baek. Mereka berada di kamar Yuna untuk berlindung, namun mereka tahu ini tak akan bertahan lama.












Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hwang Soon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hwang Soon



















TBC🐢🐢
Double update nih 😄 selamat membaca ya. Mian, kalo chapternya pendek2. Jangan lupa vote dan komentarnya ya. Gomawoo,💓

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now