Chapter 32

163 31 9
                                    

Soundtrack lagu ini aku ambil dari drama ruler master of the mask, karena musiknya cocok untuk chapter 32 ini yang penuh akan kesedihan :(

~ Ini seperti mimpi buruk bagiku, dia benar-benar pergi meninggalkanku sendiri bersama penyesalanku yang tak bisa untuk melindungi dirinya ~ Hwang Yoon
.
.
.
.
.

🍃🍃🍃

" Jangan coba-coba menyentuh kakakku. "

Hyun menatap tajam Permaisuri dan merebut pedang itu darinya. Permaisuri terlihat sangat marah dan memerintahkan pengawal untuk menangkap Hyun.

" Tangkap anak tak tahu diri ini sekarang! "

Jenderal Lee pun patuh dan menyuruh pengawal untuk menangkap Hyun, dua pengawal mencoba memegangi Hyun dan menyeretnya menjauh dari Permaisuri yang mencoba mengambil pedang dari Hyun. Hyuk yang melihat itu mencoba berdiri walaupun dengan keadaannya yang kesakitan akibat cambukan tadi.

Permaisuri yang melihat Hyuk pun semakin gencar menyerangnya, ia mengayunkan pedang ke arah Hyuk, namun Hyuk dapat menghindarinya dan berhasil merebut pedang itu dari Permaisuri lalu membuangnya.

" Lepaskan adikku, dia juga anakmu Permaisuri. " Kata Hyuk.

" Aku dan kau tau dia bukan anakku, hanya Yoon anakku. Kau dan Hyun bukan siapa-siapa bagiku. Termasuk dia kesalahanku, harusnya ia tak pernah lahir ke dunia. " Kata Permaisuri sambil menunjuk ke arah Min yang masih mencoba untuk memahami apa yang terjadi. Soon menundukkan kepalanya gemetar entah mengapa perasaannya pun jadi kacau, kenyataan ini sulit untuk ia terima.

Dengan tenaganya yang tersisa, Hyuk menatap para saudaranya satu persatu dan berhenti pada Min yang menatapnya juga. Hyuk tersenyum cerah.

" Min. Bukan sebuah kesalahan Permaisuri, dia anak yang kau lahirkan dengan susah payah. Aku tahu kau menyayanginya terbukti dengan kau melahirkannya ke dunia. Jika memang kau membencinya, tak mungkin kau membiarkannya hidup sampai sekarang. "

Permaisuri benar-benar marah, perkataan Hyuk baru saja menimbulkan sedikit gejolak dihatinya, ia pun tak bisa menyangkalnya sama sekali. Permaisuri menggelengkan kepalanya mencoba untuk menyadarkan dirinya dan meyakinkan diri lagi bahwa Min adalah sebuah kesalahan.

Lagi-lagi Permaisuri mencoba mengambil pedang yang Hyuk buang tadi, akan tetapi Soora yang berhasil melepaskan diri dari pengawal mencoba untuk menghalanginya dan mengambil pedang itu. Soora memegangi tangan Permaisuri mencoba menahannya agar menjauh dari pedang.

" Lepaskan aku.. " Teriak Permaisuri dengan tenaganya mendorong Soora yang saat itu lengah karena mencoba melihat keadaan Hyuk. Permaisuri langsung mengambil pedang itu dan menyerang Hyuk, sementara Soora yang terjatuh akibat dorong Permaisuri dibantu Soon untuk berdiri.

Hyuk terus mencoba menghindari serangan dari Permaisuri.

" Kau harusnya mati Hyuk
Jika saja kau tetap diam dan menjaga rahasiaku, aku tak akan pernah mau melakukan hal ini. " Kata Permaisuri frustasi.

" Jika ku biarkan, kau akan terus menyakiti yang lainnya Permaisuri, sudah cukup semua orang harus tahu kebohonganmu selama ini. "

Hyuk terus menahan pedang itu agar tak melukai dirinya. Tiba-tiba Min membantunya menahan pedang itu dan mendorong Permaisuri hingga terjatuh.

" Min, kau... "

" Maaf aku minta maaf. " Kata Min penuh sesal. :(

Hyuk tersenyum dan menepuk bahu Min mencoba mengatakan bahwa semua baik-baik saja.

Permaisuri yang jatuh tadi memandangi kedua saudara ini jijik.

" Kau tetap kesalahanku, sekalian saja kau lenyap disini. " Permaisuri mengambil pedang itu dan berdiri kini targetnya berganti Min yang ia terus anggap adalah sebuah kesalahan di hidupnya. Namun bukan Min yang tertusuk pedang, melainkan Hyuk yang mengorbankan tubuhnya menjadi tameng untuk adiknya itu.

" Hyung-nim... " Teriakan Hyun yang mencoba melepaskan diri dari pengawal yang memeganginya, namun seakan lemah tak berdaya melihat kakaknya terjatuh ke tanah dengan pedang yang menancap ditubuhnya. Seakan waktu berhenti, semua orang yang berada disana hanya diam tak bisa bergerak dari tempat mereka masing-masing.

Hingga kedatangan Yoon dan Seo beserta Yuna dibelakangnya menyadarkan mereka dari diam dan keterkejutan mereka.

" Hyung-nim bangun, apa yang kalian lakukan ? " Tanya Seo yang terus mencoba membangunkan Hyuk.

Putra Mahkota yaitu Yoon menghampiri kakaknya dengan gemetaran dan jatuh terduduk disamping kakaknya, Min yang tak jauh dari tempat tubuh Hyuk yang sekarat berjalan tertatih menuju ke Hyuk. Soon pun berlari ke arah Hyuk meninggalkan Soora yang duduk ditanah memandangi Hyuk dengan mata yang berkaca-kaca. Disusul dengan Hyun yang berhasil melepaskan diri dari pengawal yang memeganginya.

" Hyung-nim... " Suara Min tercekat air mata keluar darinya. Hyuk sadar dari pingsannya dan memandangi wajah para saudaranya. Senyum menghiasi wajah pucatnya. Sakit itu yang sekarang ia rasakan, tubuhnya serasa mati rasa pedang yang menancap pada tubuhnya membuat ngilu dirinya.

" Ya.. Kalian semua, aku.. Ingin minta tolong pada kalian... Untuk yang terakhir kalinya bisa ? " Kata Hyuk mencoba bicara. Kelima Pangeran menangis dan mencoba untuk menguatkan diri mereka, seakan tahu keadaan kakak mereka yang diambang kematian.

" Apa Hyung ? " Tanya Soon mencoba meredam tangisnya.

" Bisa... Kalian cabut pedang ini, rasanya sakit, benar-benar sakit... " Pecah sudah tangis mereka, mendengar permintaan kakak mereka.

" Tapi... Kalian harus cabut... Secara bersamaan, aku titip seseorang. Jaga Jieun untukku... Kalian tahu Jieun sekarang mengandung anakku... Aku akan jadi seorang ayah... Dan kalian akan menjadi paman haha.. "

Terkejut itu yang kelima pangeran rasakan, sekarang ditambah Hyuk batuk darah membuat jantung mereka berdetak tak karuan.

" Sekarang cabut pedang ini dan biarkan aku pergi, tolong hilangkan rasa sakit ini Ssaeng.. "

Tangan pertana yang memegang pedang itu adalah tangan Min disusul oleh Hyun, Soon, Seo, dan yang terakhir Yoon. Secara bersamaan mereka berhasil mencabut pedang itu dari tubuh Hyuk.

Di sisa tenaganya, Hyuk membisikkan sesuatu pada adik-adiknya.

" Nanti malam kalian harus berada disamping Bin, ia akan segera sadar. Jaga kekompakkan kalian, percaya satu sama lain. Maaf aku tidak bisa menjaga kalian maaf.. "

Setelah mengatakan hal itu mata Hyuk tertutup rapat, wajah pucat namun terlihat sangat damai dan tenang.

Membuat kelima saudara itu menangis, berteriak histeris disaksikan oleh para pengawal yang menundukkan kepala mereka hormat dengan kepergian pangeran kerajaan Goryeo. Yuna ikut menangis dan menatap ayahnya kecewa, Jenderal Lee menghela napasnya kasar penyesalan menyelimutinya sekarang.

Sedangkan Permaisuri melangkah mundur dan meninggalkan tahanan dengan air mata berlinang dipipinya. Putra Mahkota berdiri dan menatap para pengawal tajam, ia menghampiri Jenderal Lee dan memukulnya hingga tersungkur ke tanah.

" Akan ku habisi kalian semua, tak akan ada yang tersisa. Jangan harap bisa selamat dariku. " Teriak Putra Mahkota.




















TBC🐢🐢

Nih, aku update lagi hari ini.. Chapter kali ini lumayan panjang karena ya ada insiden itulah, aku jadi ikutan sakit ngetiknya :( gimana yeorobun? Kritik dan sarannya dong, jangan lupa kasih vote yaa :) mian kalo masih ada typo yang bertebaran hehe..

Saranghae💜💜

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now