Chapter 34

137 28 7
                                    

~ Setidaknya dengan cara ini aku bisa memperbaiki kesalahanku padamu, maaf karena terlambat mengetahuinya. Akan kuberikan kehormatanku padamu terima kasih atas semua perjuanganmu selama ini. ~ Hwang Soon
.
.
.
.
.
.

🍃🍃🍃

" Waktunya kalian menunaikan tugas terakhir kalian, kremasi jasad kakak kalian dengan layak berikan kehormatan pada Hwang Hyuk untuk terakhir kalinya. " Kata Soora dengan bijaksana ia mengumpulkan saudara ini menuju ke jasad Hwang Hyuk.

" Tunjukkan bahwa pengorbanan kakak kalian tidak sia-sia, buat namanya selalu dikenang dan diingat oleh rakyat kerajaan ini. Dan bongkar kejahatan yang terjadi, kebohongan yang membuat kalian terpecah belah. " Kelima Pangeran saling berpandangan dan menatap jasad Hwang Hyuk, Putra Mahkota memeluk Hwang Hyuk untuk terakhir kalinya.

Sesak itu yang ia rasakan sebisa mungkin ia menghirup aroma tubuh kakaknya ini walaupun sudah tercampur dengan bau anyir darah. Putra Mahkota membisikkan sesuatu di telinga Hyuk seakan-akan Hyuk masih bisa mendengarkan apa yang akan ia katakan.

" Aku sangat menyayangimu Hyungnim, kau adalah kakak terbaik yang aku punya. Maaf karena sempat meragukanmu, pergilah dengan tenang. Sampaikan salamku pada ibumu, dan ku harap kau bahagia bertemu dengannya. " Itu kata terakhir yang Putra Mahkota ucapkan dengan susah payah, ia menatap para saudaranya dan mengisyaratkan untuk membantunya mengangkat tubuh kakaknya menuju ke kediaman Hwang Hyuk.

Sebagai tanda kehormatan dan kewibawaan Hwang Hyuk. Soora menyuruh pengawal untuk membawakan tandu agar bisa mengangkat tubuh Hyuk dan mengiringnya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Hyun, Min, Soon, dan Seo mengangkat tandu itu sementara Hwang Yoon berada di depan sebagai simbol akan gelarnya sebagai Putra Mahkota sekaligus adik Pangeran Hwang Hyuk.

Soora berada dibelakang mereka bersama Yuna dan Jenderal Lee beserta para pengawal mengeluarkan pedang mereka sebagai tanda penghormatan terakhir. Hingga rasanya ia tak pantas melakukannya, Jenderal Lee beserta semua orang yang berada ditahan diam tanpa mau melakukan apapun, ia merasa malu.

Hingga mereka memutuskan tak mengikuti iringan itu, karena merasa sangat bersalah pada pangeran tercinta mereka Hwang Hyuk. Semua orang yang berlalu lalang di kerajaan dibuat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Iringan para pangeran yang membawa seseorang yang mereka kenal membuat kerajaan gempar seketika. Semua orang berhenti dan memandangi iringan itu, seketika tangis memenuhi kerajaan Goryeo. "Wangja" itu kata yang mereka semua lontarkan.

Bahkan diantara mereka ada yang langsung memberi hormat sedalam dalamnya untuk pangeran mereka.

" Wangja Hyuk "

" Wangja Hwang Hyuk "

" Wangja "

Kata-kata itu terus dilontarkan dari mulut mereka, tangis tak henti-hentinya terdengar. Iringan itu sampai di kediaman Hyuk, kepala pelayan yang mengurus Hyuk dari remaja pun tak sanggup menahan tangisnya.

Namja berumur 57 tahun ini menghampiri jasad itu dan memberi hormat.

" Selamat pulang Wangjanim, istirahatlah dengan tenang, maaf dan terimakasih atas semua yang pernah kau lakukan untuk saya. "

Semua pelayan yang melayani Pangeran Hyuk memberi hormat dan tak henti-hentinya mengucapkan kata "Wangja". Hingga seorang yeoja datang dengan gemetar, ia mencoba melihat Hyuk dari dekat. Para pangeran memberi jalan pada yeoja yang diketahui bernama Sana ini.

" Putraku..... "

Histeris itu yang terjadi sekarang, tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Kang Sana memeluk jasad Hyuk erat dan tak henti-hentinya menciumi wajah namja yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Menangis semua orang berduka atas kematian ini seakan dunia ikut bersedih, tetesan air hujan mulai jatuh ke tanah dan semakin lama semakin deras. Seperti alam pun ikut kehilangan sosok Hwang Hyuk. Dari kejauhan terlihat yeoja yang basah kuyup karena hujan menghampiri keramaian itu.

Disusul dengan yeoja lain dibelakangnya, para pangeran melihat yeoja itu Jieun dengan langkah berat mencoba menuju ke jasad yang dipeluk oleh Kang Sana. Yeoja yang dibelakangnya pun ikut menuju kearah pandangan Jieun.

Jaeun, ya itu dia saat mendengar berita itu ia pun langsung mencari saudarinya Jieun.

" Nunim? " Itu Yoon yang bicara.

Tatapan Jieun kosong melihat jasad itu dan langsung pingsan saat tahu bahwa namja yang ia cintai telah tiada.








Tatapan Jieun kosong melihat jasad itu dan langsung pingsan saat tahu bahwa namja yang ia cintai telah tiada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hwang Yoon (Putra Mahkota)

Hwang Yoon (Putra Mahkota)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hwang Hyuk







TBC🐢🐢

Annyeong yeorobun, aku kembali lagi. Mian, updatenya tengah malam. Soalnya ini mumpung lagi libur jadi aku update lagi aja deh, kan udah lama ga update nih ff.

Jangan lupa vote ya. Mau kasih kritik dan saran? Of course, bolehlah. Tunggu terus nextnya ya. Annyeong ❤️❤️

Saranghae💞

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now