Mausoleum Chapter Ketiga: Silver Situation.

9.8K 940 57
                                    

   Sakura menyuruh Sasuke menghentikan mobil tepat di depan sebuah butik mahal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

   Sakura menyuruh Sasuke menghentikan mobil tepat di depan sebuah butik mahal. Sasuke tak berkomentar saat gadis yang mengaku memiliki profesi sebagai aktris itu membawanya masuk, ia juga tak berkomentar apapun saat batinnya berkecamuk, tentang Sakura yang ternyata memasuki butik untuk menanyakan pakaian pria.

“Jadi dia teman kencan mu sekarang?” Tanya pemilik butik yang ternyata seorang wanita paruh baya, tersenyum menggoda kearah Sakura.

Sakura menelisik Sasuke sesaat, kemudian memutar manik indahnya dengan malas. “Oh, Tuhan! Jangan menggodaku. Dia jelas-jelas bukan tipe ku. Kau tahu? Aku lebih suka pria seumuran ketimbang pria yang memiliki umur jauh lebih tua denganku.” Ucapnya setengah frustasi, kemudian bertanya sesaat pada pria yang sedari tadi berdiri di sampingnya. “Berapa umur mu?”

“Kurang lebih 560 tahun.” Jawab Sasuke datar, ia menjawab dengan jujur sebenarnya. Namun Sakura dan si pemilik butik malah menganggapnya sebagai lelucon dan tertawa saat mendengarnya.

“Lihat? Dia adalah alien aneh yang sudah sangat tua.”

Sasuke hanya mendengarkan dengan tenang, meskipun ia ingin sekali keluar dari sana. Dan juga dia sungguh tak menyukai kata ‘tua’ yang Sakura sandingkan pada umurnya, sungguh, Sasuke belum ingin mengakui umurnya yang sudah hampir memasuki enam abad itu. Seumur hidup setua itu- selama dibumi- ia tak pernah menemani seorang gadis berbelanja.

Tawa mereka mereda, sang pelimik butik kembali bertanya. “Jadi apa yang kau butuhkan, Sakura?”

“Aku membutuhkan semua pakaian formal sampai pakaian yang informal untuknya. kau bisa lihat, selera fashion-nya benar-benar buruk.”

Sang pemilik butik mengangguk paham, kemudian menghilang ke dalam butik mencarikan pakaian yang dikehendaki oleh pelanggannya.

Sakura berbalik, menghadap Sasuke yang sepertinya tidak suka dengan Sakura yang semena-mena hendak membelikannya pakaian.

“Apakah perlu kau membelikan ku semua pakaian itu? Sekedar informasi, aku memiliki ribuan pakaian dengan lima lemari besar yang siap ku kenakan kapan saja. Tentunya dengan berbagai macam model. Kau tidak perlu membuang-buang waktu kemari.”

Sakura berkacak pinggang, mengangkat dagu hanya untuk sekedar menatap manik kelam Sasuke. Jika dilihat-lihat, selera Sasuke juga tidak buruk juga. Tapi yang menjadi permasalahnya, adalah modelnya yang klasik.

“Kau akan ikut dengan ku ke berbagai acara, mulai dari pertemuan kecil hingga ke acara penghargaan bergengsi. Aku tidak ingin ditertawakan dengan selera fashion mu yang payah.”

“Ku rasa cara berpikir mu yang payah.”

Ucapan Sasuke sukses membuat Sakura tertohok, namun ia dengan cepat menetralkan kembali raut wajahnya saat sang pemilik butik bersama sepuluh karyawannya membawakan berbagai macam baju yang Sasuke butuhkan.

Mausoleum [✔]Where stories live. Discover now